skip to main content

DIMENSI IDEOLOGIS DONGENG ANAK NUSANTARA RELEVANSINYA BAGI PENDIDIKAN KARAKTER DI INDONESIA

Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada, Indonesia

Received: 12 Dec 2021; Revised: 27 May 2022; Accepted: 6 Jun 2022; Published: 3 Jun 2022.
Open Access Copyright (c) 2022 HUMANIKA under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dimensi ideologis yang terkandung dalam dongeng anak nusantara. Selanjutnya dilakukan sebuah refleksi filosofis sehingga dapat dipahami dimensi ideologis yang terkandung di dalamnya untuk dilakukan pengkajian lebih mendalam dan relevan dengan upaya penguatan pendidikan karakter di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang didukung dengan sumber yang relevan. Analisis data penelitian dilakukan dengan metode hermeneutika filosofis. Adapun tahapan yang dilakukan yakni mengumpulkan data dengan jalan menginventarisir data empiris berupa aspek pedagogis yang terdapat dalam dongeng anak di Indonesia melalui artikel, jurnal, majalah maupun sumber yang relevan. Selanjutnya dilakukan identifikasi dimensi ideologis yang terdapat dalam dongeng anak nusantara dan terakhir yakni menganalisis data dengan melakukan refleksi filosofis terhadap dimensi ideologis yang direlevansikan terhadap penguatan pendidikan karakter di Indonesia. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dalam dongeng anak nusantara terdapat aspek pedagogis dengan tujuan membentuk karakter generasi yang sesuai dengan nilai luhur bangsa Indonesia diantaranya nilai religius, kejujuran, disiplin, tanggungjawab, kerja keras. Dimensi ideologis yang terkandung dalam dongeng anak nusantara memiliki relevansi terhadap pengembangan pendidikan karakter di Indonesia. 

Fulltext View|Download
Keywords: dongeng anak; dimensi ideologis; pendidikan karakter.

Article Metrics:

  1. Amanda, Clara. (2008). Cerita Rakyat dari Sabang sampai Merauke. Yogyakarta, Pustaka Widyatama
  2. Andi, P.(2012). Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian, Jogjakarta, Ar Ruzz Media
  3. Bernadib, Imam. (1995). Filsafat Pendidikan Sistem dan Metode. Yogyakarta, Andi Offset
  4. Farida, I. (2018). Pendidikan Karakter Bangsa
  5. Gandhi, Teguh Wangsa HW.(2016). Filsafat Pendidikan Mahzab-Mahzab Filsafat Pendidikan, Yogyakarta, Ar-Ruzz Media
  6. Gojali, Imam. (2017). Efektivitas Pendidikan Karakter Bangsa Melalui Dongeng Atau Cerita Rakyat Nusantara dengan Menggunakan Platform Android. Jurnal Widyaloka IKIP Widya Darma 4 (2), 173-187
  7. Handayani, Sri. (2010). Model Pembelajaran Pendidikan Karakter Berbasis Lingkungan Alam (Studi Pada Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wandri Angkatan Bayu Windu dan Srikandi Silva. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 5 (2), 1-13
  8. Hidayah, A.K.(2017). Nilai Pendidikan Karakter dalam 27 Cerita Rakyat Nusantara Kumpulan MB. Rahimsyah. Jurnal Bahasa dan Sastra,4(1), 19-24
  9. Hidayah. (2019). Muatan Nilai-Nilai Karakter Pada Sastra Anak Berjenis Dongeng Modern. Alfabeta Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajarannya 2 (2), 9-20
  10. Innayah.(2012). Dongeng Anak Nusantara Radio Edukasi (RE) sebagi Media untuk Penanaman Karakter Bangsa. Jurnal Teknodik,XVI(3), 278-287
  11. Jamilah. (2017). Pembentukan Karakter Anak Melalui Pembelajaran Cerita Dongeng Nusantara. Jurnal PTK dan Pendidikan 3(2), 87-96
  12. Kaelan.(2005). Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat, Yogyakarta, Paradigma
  13. Kasnadi. (2017). Nilai Religi: Sebuah Kearifan Lokal dalam Cerita Rakyat Ponorogo.Ibda’, 15(1), 149-164
  14. Kusumo, Priyono.(2001). Terampil Mendongeng,Jakarta, PT. Grasindo
  15. Lestari, Dewi dkk. (2018). Representasi Nilai-Nilai Karakter pada Tokoh Ibu dalam Cerita Rakyat “Timun Mas”. Parole Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1 (6), 911-918
  16. Megawangi, R. (2016). Pendidikan Karakter Solusi yang Tepat untuk Membangun Bangsa (5ed), Depok, Indonesia Heritage Foundation
  17. Nurgiyantoro, B.(2005). Sastra Anak:Pengantar Pemahaman Dunia Anak, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press
  18. Prop, V. (1997). Morfologi Cerita Rakyat, Kuala Lumpur, Dewan Bahasa dan Pustaka
  19. Rahimsyah, A.M. (2010). Timun Mas, Jakarta, Bintang Indonesia
  20. Saputri, R.A.Y.U. (2016).Nilai-Nilai yang Terkandung Dalam Cerita Rakyat “Jaka Tarub” di Daerah Jawa Tengah. Jurnal Bastra 1 (1)
  21. Sumaryati dkk. (2020). Penguatan Pendidikan Antikorupsi Perspektif Esensialisme. INTEGRITAS: Jurnal Antikorupsi, 6(1), 1-14
  22. Tarigan, H.G. (1995). Dasar-Dasar Psikosastra, Bandung, Penerbit Angkasa
  23. Tilaar, H.A.R. dan Rian Nugroho. (2016). Kebijakan Pendidikan:Pengantar untuk Memahami Kebijakan Pendidikan sebagai Kebijakan Publik, Yogyakarta, Pustaka Pelajar
  24. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional. (2005). Yogyakarta, Pustaka Pelajar
  25. Wilujeng, Sri Rahayu., M Mukhtasar Syamsuddin, dan RR Siti Murtiningsih, (2020), Dinamika Pendidikan di Indonesia dalam Perspektif Filsafat, Humanika 27 (2)
  26. Zipes.(2006). Why Fairy Tales Stick: The Evolution and Relevance of a Genre, Taylor & Francis, New York

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-24 00:11:57

No citation recorded.