skip to main content

Model Sebaran Penurunan Tanah di Wilayah Pesisir Semarang

1Program Studi Oseanografi Universitas Diponegoro, Indonesia

2Jl. Prof Sudharto SH Tembalang- Semarang Email: aris.ismanto@gmail.com., Indonesia

3Jl. Prof Sudharto SH Tembalang- Semarang, Indonesia

4 Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

5 Pusat Kajian dan Pengembangan Laut Tropis, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

View all affiliations
Received: 6 Feb 2012; Published: 6 Feb 2012.

Citation Format:
Abstract

Banjir rob merupakan fenomena bencana yang melanda daerah pesisir Kota Semarang sejak 30 tahun terakhir yang sampai saat ini belum dapat tertanggulangi dan bahkan semakin meluas. Penyebab utama timbulnya banjir rob adalah terjadinya penurunan tanah yang dapat mencapai + 15 cm/tahun. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan informasi yang akurat mengenai penurunan tanah yang terjadi, terutama mengenai zona sebaran penurunan tanah yang dikaitkan dengan penggunaan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran spasial Penurunan Tanah di Pesisir Kota Semarang sehingga diharapkan bisa menjadi acuan bagi Pemerintah Kota Semarang dalam rangka penanggulangan banjir rob. Data spot height peta RBI dan hasil pengukuran lapangan dengan menggunakan DGPS digunakan dalam penelitian ini. Laju penurunan tanah dihitung berdasarkan perbedaan ketinggian wilayah pada saat ini dengan ketinggian wilayah pada spot height peta RBI, tahun 2001. Data citra satelit IKONOS yang didownload dari Google Earth digunakan untuk mengetahui penggunaan lahan eksisting. Pengolahan data dilakukan berbasis Sistem Informasi Geografis dengan menggunakan tool Spatial Analyst pada software Arc GIS 9.1. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa Kota Semarang  mempunyai luas 17.073,23 ha dan laju penurunan tanah <1 cm/thn terjadi seluas 3.355,93 ha (19,7%); 1,1-4 cm/thn seluas 6.515,77 ha (38,2%), 4,1-8 cm/thn seluas 5.048,51 (29,6%); 8,1-12 cm/thn seluas 1.685,6 ha (9,9%); dan 12,1-15 cm/thn seluas 467,45 ha (2,7%). Penurunan tanah tersebut menyebar secara spasial di Kecamatan Genuk (8.1-15 cm/th) dan Semarang Utara serta sebagian Semarang Barat (4.1-12 cm/th). Kecamatan Tugu memiliki tingkat penuruan tanah yang relatif rendah, yaitu kurang dari 1 cm/th.

Kata kunci: Semarang, Banjir Rob, Penurunan tanah,

 

Since the last 30 years, Tidal flood hazard in the Semarang Coastal Area has never been clearly solved and even getting worse time to time. Most possible cause of this tidal flooding is believed land subsidence which reaches up to 15cm/year. Accurate information of land subsidence distribution, in relation to land use, is therefore needed to ease this flooding problem. The study is aimed to identify spatial distribution of land subsidence in Semarang coastal area which hopefully can be used as scientific reference for Semarang City Government on solving this tidal flooding problem. A spot height data of Indonesian Land Surface (RBI) map was used as the main information of the study collaborated with comprehensive field measurement using DGPS. Land subsidence rate was then calculated as differences between actual height of the location with spot height indicated on 2001 RBI map. An IKONOS satellite image of the same spot was then used to determine existing land use of the area. The dara were processed using a GIS-based analysis ‘Spatial Analyst’ of ArcGIS 9.1. The result showed that among total of 17.073,23 ha of the study area 3.355,93 ha (19,7%) has rate of land subsidence of <1cm/year, 6.515,77 ha (38,2%) of 1.14cm/year, 5.048,51 ha (29,6%) of 4.1-8cm/year, 1.685,6 ha (9,9%) of 8.1-12cm/year and 467,45 ha (2,7%) of 12.1-15cm/year. Spatial distribution of land subsidence in Semarang is spreading in Genuk (8.1-15 cm/th), North Semarang and West Semarang District (4.1-12 cm/th). Land subsidence in Tugu District is relatively lower, that is less then 1 cm/th.

Key words: Semarang, tidal flood, land subsidence,

Fulltext View|Download

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-17 11:38:22

  1. Sensitivity index of flood and tidal flood in Pekalongan City and Regency

    Sadiyah H.. E3S Web of Conferences, 127 , 2020. doi: 10.1051/e3sconf/202020206034
  2. Methods for Handling Rob Floods in the Banger River Basin in Semarang City

    Ikhwanudin . Journal of Physics: Conference Series, 127 (1), 2020. doi: 10.1088/1742-6596/1625/1/012041
  3. Simulation of Catchment Area, Water Storage and Pump Capacity in Polder Drainage System

    Ikhwanudin . IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 127 (1), 2020. doi: 10.1088/1755-1315/498/1/012073