1Laboratorium Eksplorasi dan Bioteknologi Kelautan, Jurusan Ilmu Kelautan, FPIK,, Indonesia
2Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{IK.IJMS2335, author = {Subagiyo Subagiyo and Wilis Setyati and Ali Ridlo}, title = {Uji Bioaktivitas Ekstrak Batang Tumbuhan Benalu Mangrove (C. filiformis) : I. Uji Antifungal}, journal = {ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences}, volume = {9}, number = {4}, year = {2012}, keywords = {}, abstract = { Benalu adalah tumbuhan epifit parasit yang hidup menempel dan menghisap makanan dari tumbuhan inangnya. Selama proses penyerapan makanan ini akan ikut pula semua senyawa yang dibentuk oleh mangrove sebagai alat pertahanan diri, maka tumbuhan benalu yang hidup pada tumbuhan mangrove juga mempunyai kemampuan khusus untuk beradaptasi terhadap senyawa-senyawa yang dibentuk oleh tumbuhan mangrove. Sehingga dimungkinkan untuk ditemukannya jenis-jenis senyawa baru yang mempunyai potensi anti fungi. Senyawa-senyawa aktif ini kemudian dapat dikembangkan lebih lanjut dalam rangka pengendalian penyakit baik bagi manusia maupun dalam bidang budidaya perikanan, peternakan maupun pertanian. Penelitian dilakukan dengan metode experimental. Ekstrak kasar diperoleh dengan metode masrasi menggunakan methanol sebagai pelarutnya. Sedangkan fraksinasi dilakukan dengan metode kromatografi kolom menggunakan methanol-chloroform (20:1) sebagai eluennya. Aktivitas antifungal diuji dengan metode paper disk. Ada 5 variasi konsentrasi fraksi yang diuji yaitu 50 ug/disk, 10 ug/disk, 5 ug/disk, 1 ug/disk dan 0,5 ug/disk. Hasil studi parasit-host menunjukan bahwa dilokasi penelitian (kawasan mangrove Teluk Awur-Jepara) C. filiformis terdapat sebagai parasit pada tumbuhan mangrove Lumnitzera sp dan Excoecoria aggaloca. Sedangkan hasil uji aktivitas antijamur menunjukan bahwa semua fraksi menunjukan aktivitas antijamur terhadap jamur Trichoderma hanya pada pengamatan 24 jam pertama. Aktivitas anti jamur terhadap Fusarium ditunjukan oleh semua fraksi, dan aktivitas terhadap Aspergillus ditunjukan oleh fraksi fraksi 1 dan fraksi 5. Kata kunci : bioaktivitas, antifungal, extract batang, C filiformis , benalu mangrove Mistletoe as arboreal parasitic plant, hold and absorb their nutrient from host. During nutrient absorption, all of metabolites (include secondary metabolites) which host producing will be absorbed too. For that mistletoe must have capability to developing strategies to adapt. The one of adaptation strategies is creating bioactive compounds, and predicted that between bioactive compounds have antifungal activity. Extraction and fractination of stem of C. filiformis, and testing of its antifungal activity were done. Stem of C. filiformis was extracted in methanol. Crude extract was fractionated chromatograhically using methanolchloroform (20:1) as eluent. Antifungal was tested using agar disc-diffusion methods. There are 5 variation concentration, which tested, 50 ug/disc, 10 ug/disc, 5 ug/disc, 1 ug/disc and 0,5 ug/disc. The result showed that C. filiformis found as parasite on Lumnitzera sp and Excoecoria aggaloca. Antifungal test toward C. filiformis fractions showed that Fusarium and Trichoderma were inhibited by all of fractions while Aspergillus was inhibited only by fraction 1 and fraction 5. Key words : bioactivity, antifungal, stem extract, C. filiformis, misletoe }, issn = {2406-7598}, pages = {180--185} doi = {10.14710/ik.ijms.9.4.180-185}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ijms/article/view/2335} }
Refworks Citation Data :
Benalu adalah tumbuhan epifit parasit yang hidup menempel dan menghisap makanan dari tumbuhan inangnya. Selama proses penyerapan makanan ini akan ikut pula semua senyawa yang dibentuk oleh mangrove sebagai alat pertahanan diri, maka tumbuhan benalu yang hidup pada tumbuhan mangrove juga mempunyai kemampuan khusus untuk beradaptasi terhadap senyawa-senyawa yang dibentuk oleh tumbuhan mangrove. Sehingga dimungkinkan untuk ditemukannya jenis-jenis senyawa baru yang mempunyai potensi anti fungi. Senyawa-senyawa aktif ini kemudian dapat dikembangkan lebih lanjut dalam rangka pengendalian penyakit baik bagi manusia maupun dalam bidang budidaya perikanan, peternakan maupun pertanian. Penelitian dilakukan dengan metode experimental. Ekstrak kasar diperoleh dengan metode masrasi menggunakan methanol sebagai pelarutnya. Sedangkan fraksinasi dilakukan dengan metode kromatografi kolom menggunakan methanol-chloroform (20:1) sebagai eluennya. Aktivitas antifungal diuji dengan metode paper disk. Ada 5 variasi konsentrasi fraksi yang diuji yaitu 50 ug/disk, 10 ug/disk, 5 ug/disk, 1 ug/disk dan 0,5 ug/disk. Hasil studi parasit-host menunjukan bahwa dilokasi penelitian (kawasan mangrove Teluk Awur-Jepara) C. filiformis terdapat sebagai parasit pada tumbuhan mangrove Lumnitzera sp dan Excoecoria aggaloca. Sedangkan hasil uji aktivitas antijamur menunjukan bahwa semua fraksi menunjukanaktivitas antijamur terhadap jamur Trichoderma hanya pada pengamatan 24 jam pertama. Aktivitas anti jamur terhadap Fusarium ditunjukan oleh semua fraksi, dan aktivitas terhadap Aspergillus ditunjukan olehfraksi fraksi 1 dan fraksi 5.
Kata kunci : bioaktivitas, antifungal, extract batang, C filiformis, benalu mangrove
Mistletoe as arboreal parasitic plant, hold and absorb their nutrient from host. During nutrient absorption, all of metabolites (include secondary metabolites) which host producing will be absorbed too. For thatmistletoe must have capability to developing strategies to adapt. The one of adaptation strategies is creating bioactive compounds, and predicted that between bioactive compounds have antifungal activity.Extraction and fractination of stem of C. filiformis, and testing of its antifungal activity were done. Stem of C. filiformis was extracted in methanol. Crude extract was fractionated chromatograhically using methanolchloroform (20:1) as eluent. Antifungal was tested using agar disc-diffusion methods. There are 5 variation concentration, which tested, 50 ug/disc, 10 ug/disc, 5 ug/disc, 1 ug/disc and 0,5 ug/disc. Theresult showed that C. filiformis found as parasite on Lumnitzera sp and Excoecoria aggaloca. Antifungal test toward C. filiformis fractions showed that Fusarium and Trichoderma were inhibited by all of fractionswhile Aspergillus was inhibited only by fraction 1 and fraction 5.
Key words : bioactivity, antifungal, stem extract, C. filiformis, misletoe
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-12-26 00:00:12
Copy this form and after filling it, please send it to ijms@live.undip.ac.id:
COPYRIGHT TRANSFER STATEMENT
When this article is accepted for publication, its copyright is transferred to ILMU KELAUTAN Indonesian Journal of Marine Sciences, UNDIP. The copyright transfer covers the non exclusive right to reproduce and distribute the article, including reprints, translations, photographic reproductions, microform, electronic form (offline, online) or any other reproductions of similar nature.
The author warrants that this article is original and that the author has full power to publish. The author signs for and accepts responsibility for releasing this material on behalf of any and all co-authors. In regard to all kind of plagiarism in this manuscript, if any, only the author(s) will take full responsibility. If the article is based on or part of student’s skripsi, thesis or dissertation, the student needs to sign as his/her agreement that his/her works is going to be published.
Title of article :...........................................................................................................................Name of Author(s) :...........................................................................................................................Author’s signature :...........................................................................................................................Date :...........................................................................................................................
View My Stats