skip to main content

Analisis Kedalaman dan Kualitas Air Tanah di Kecamatan Hulonthalangi Kota Gorontalo

Gorontalo State University, Indonesia

Received: 4 May 2018; Published: 29 May 2019.
Editor(s): H Hadiyanto

Citation Format:
Abstract

ABSTRAK

Air tanah merupakan sumber utama cadangan air tawar yang bekerja dalam siklus hidrostatik. Air tanah disediakan untuk konsumsi manusia, pertanian, industri dan banyak ekosistem yang bergantung pada air tanah, terutama selama musim kemarau. Kecamatan Hulonthalangi secara geografis terletak bagian selatan Kota Gorontalo berbatasan langsung dengan Teluk Tomini terdiri dari 5 kelurahan yakni Donggala, Pohe, Siendeng, Tenda dan Tanjung Kramat. Jumlah penduduknya 16.304 yang dilalui tiga sungai yakni Sungai Bone, Bolango dan Tamalate. Penelitian ini bertujuan mengetahui kedalaman muka air tanah dangkal secara pasti dengan mengukur langsung sumur warga. Selain itu penelitian ini juga bertujuan mengetahui kualitas air tanah dengan analisis parameter fisika dan kimia. Metode yang digunakan adalah analisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif mengamati kualias air tanah berdasarkan parameter fisika seperti warna, bau, rasa dan keterdapatan endapan serta mewawancara warga. Untuk analisis kuantitatif mengukur dan memplot koordinat, elevasi, kedalaman air tanah dan kandungan kimia. Hasil dan pembahasan penelitian menunjukan kedalaman muka air tanah rata-rata 2,87 - 4,04 meter. Pola aliran air tanah terbagi dua yakni dari tenggara ke barat laut dan dari timur ke barat. Analisis kualitas air, untuk warna 16% sampel terindikasi perlu tindaklanjut analisis laboratorium. Parameter bau 12% sampel tidak memenuhi syarat, untuk rasa 24% sampel tidak memenuhi syarat dan untuk endapan 14% sampel terindikasi tindaklanjut analisis laboratorium. Pemanfaatan air tanah 24% untuk kebutuhan pokok temasuk air minum. Analisis kimia di Stasiun 46 Kelurahan Pohe merupakan depot air minum mengandung besi 0,02 mg/l, nitrat 1,2 mg/l dan arsen 0 mg/l memenuhi standar kesehatan.

 

ABSTRACT

 

Ground water is the main source of freshwater reserves that work in the hydrostatic cycle. Groundwater is provided for human consumption, agriculture, industry and many ecosystems that depend on ground water, especially during dry seasons. Hulonthalangi Subdistrict is geographically located south of Gorontalo City adjacent to Tomini Bay consists of 5 villages namely Donggala, Pohe, Siendeng, Tenda and Tanjung Kramat. The population of 16,304 passes through three rivers namely Bone, Bolango and Tamalate Rivers. This study aims to determine the depth of shallow groundwater face with certainty by directly measuring the residents' wells. In addition, this study also aims to determine the quality of groundwater with the analysis of physical and chemical parameters. The method used is qualitative and quantitative analysis. Qualitative analysis observes the quality of groundwater based on physical parameters such as color, odor, taste and sediment deposit and interviewing citizens. For quantitative analysis measures and ploting the coordinates, elevation, depth of ground water and chemical content. Results and discussion of the study showed the depth of groundwater averaging 2.87 - 4.04 meters. The pattern of groundwater flow is divided into two, namely from southeast to northwest and east to west. Analysis of water quality, for the color of 16% samples indicated need follow-up laboratory analysis. The odor parameter of 12% samples was not eligible, for a taste of 24% unqualified samples and for precipitation 14% samples indicated follow-up laboratory analysis. Utilization of ground water 24% for basic needs including drinking water. Chemical analysis at Station 46 Pohe Village is drinking water depot contain 0.02 mg/l iron, 1.2 mg/l nitrate and 0 mg/l arsen meets health standards.

 

Fulltext View|Download
Keywords: Ground Water, Hulonthalangi, Depth, Physics, Chemistry, Quality
Funding: -

Article Metrics:

  1. Ambica, A., Saritha, B., & Changring, G. 2017, Analysis of groundwater quality in and around Tambaram Taluk, Kancheepuram District. International Journal of Civil Engineering and Technology (IJCIET), 8 (8), 1362–1369,
  2. Bachri, S., Partoyo, E., Bawono, S.S., Sukarna, D., Surono & Supandjono, J.B. 1997, Geologi Daerah Gorontalo, Sulawesi Utara. Kumpulan Makalah Hasil Penelitian dan Pemetaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, 1996/1997, 18-30
  3. BPS Kota Gorontalo. 2014, Badan Pusat Statistik Kota Gorontalo dalam angka 2014
  4. Castro, R.P., Pacheco, J., Avila, Ming Ye., & Sansores, A.C. 2018, Groundwater Quality: Analysis of Its Temporal and Spatial Variability in a Karst Aquifer. Groundwater, 56 (1), 62–72
  5. Danaryanto, H. 2005, Air tanah di Indonesia dan pengelolaannya. Jakarta: Departemen ESDM
  6. Donil, N, S. 2015, Kemampuan lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Menggunakan Metode Deskriptif dengan Surfer 9, Jurnal Nasional Ecopedon, Vol. 2(2) : 41-45
  7. Fahmi, K., Indrayanti, E., & Setyawan, W.B. 2014, Kajian arus dan batimetri di perairan pesisir Bengkulu. Jurnal Oseanografi, 3 (4), 549 – 559
  8. Handoko, A.W., Darsono & Darmanto. 2016, Aplikasi metode self potential untuk pemetaan sebaran lindi di wilayah tempat pembuangan akhir (TPA) Putri Cempo Surakarta. Indonesian Journal of Applied Physics, 13-22
  9. Herlambang, A. 1996, Kualitas air tanah dangkal di Kabupaten Bekasi, Bogor : Pascasarjana IPB
  10. Jusuf, A, S. 2015, Geologi dan pemetaan cekungan air tanah Kota Gorontalo dengan menggunakan metode geolistrik tahanan jenis, Jurnal Fakultas MIPA. UNG. https://datenpdf.com/download/geologi-dan-pemetaan-cekungan-air-tanah-kota_pdf
  11. Kodoatie, R, J. 2012, Tata ruang air tanah. Yogyakarta : Penerbit Andi
  12. Madhav, S., Ahamad, A., Kumar, A., Kushawaha, J., Singh, P., & Mishra, P.K. 2018, Geochemical assessment of groundwater quality for its suitability for drinking and irrigation purpose in rural areas of Sant Ravidas Nagar (Bhadohi), Uttar Pradesh. Geology, Ecology, and Landscapes, 2 (2), 127–136
  13. Nugroho, A., & Yarianto, S.B.S. 2010, Pembuatan peta digital topografi Pulau Panjang, Banten menggunakan ArcGIS 9.2 dan surfer 8. Jurnal Pengembangan Energi Nuklir, 12 (1), 38-45
  14. Perda RTRW. 2011, Pemkot Kota Gorontalo, perda RTRW nomer 40
  15. Permana, A. P., & Eraku, S. S. 2017, Analisis stratigrafi Daerah Tanjung Kramat Kecamatan Hulonthalangi Kota Gorontalo, Jurnal Geomine, Vol. 5 (1) : 1-6
  16. Permana, A.P. 2018, Potensi Batugamping Terumbu Gorontalo Sebagai Bahan Galian Industri Berdasarkan Analisis Geokimia XRF, Jurnal Enviroscientea, Vol.14 (3) : 174-179
  17. Permenkes RI. 1990, Syarat-syarat dan pengawasan kualitas air. Peraturan Menteri Kesehatan No : 416/MEN.KES/PER/IX/1990. Tanggal 3 September 1990, Jakarta
  18. Pranantya, P.A., & Rengganis, H. 2010, Interprestasi geohidrologi untuk penentuan sistem cekungan air tanah Limboto-Gorontalo. Jurnal Teknik Hidraulik, 6 (2), 95–192
  19. Raju, N.J., Shukla, U.K., & Ram, P. 2011, Hydrogeochemistry for the assessment of groundwater quality in Varanasi: a fast-urbanizing center in Uttar Pradesh, India. Environmental Monitoring and Assessment, 173, 279–300
  20. Saleem, M., Hussain, A., & Mahmood, G. 2016, Analysis of groundwater quality using water quality index: A case study of greater Noida (Region), Uttar Pradesh (U.P), India. Cogent Engineering (3), 1-11
  21. Sehah., Aziz, A. N., & Raharjo, S.A. 2016, Pengembangan model pelatihan pembuatan peta kontur topografi untuk mengidentifikasi dini zona-zona rawan bencana longsor di Kabupaten Banjarnegara. JRKPF UAD, 3 (2), 67-73
  22. Sofiyani, I., Taofiqurrahman, A., Purba, N.P., & Salahudin, M. 2012, Analisis perubahan geomorfologi dasar laut akibat penambangan pasir laut di perairan timur Pulau Karimun Besar Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 3(4), 327-336
  23. Srinivasa, R., Bhakara, P., & Singha, A. P. 2015, Groundwater Quality Assessment in some selected area of Rajasthan, India Using Fuzzy Multi-Criteria Decision Making Tool. Aquatic Procedia, (4), 1023–1030
  24. Todd, D.K. 1980, Groundwater Hydrology, 2nd, John Wiley and Sons, New York, 535 p
  25. Treidel, H, Martin-Bordes, J, J & Gurdak, J,J. 2012, Climate change effects on groundwater resources a global synthesis of findings and recommendations. International Associaton of Hydrogeologist (IAH)-International Contributions to Hydrogeology: Taylor & Francis publishing, 414p
  26. Wada, Y, van Beek, L,P,H, van Kempen, C,M, Reckman, J,W,T,M, Vasak, S & Bierkens, M,F,P. 2010, Global depletion of groundwater resources. Geophys.Res.Lett.37, L20402. http://dx.doi.org/10.1029/2010GL044571
  27. Widiyati, S., Usman, D. N., Sriyanti., Ashari, Y., & Suherman. 2010, Penerapan program aplikasi surfer di bidang pertambangan. Mimbar, XXVI (1), 43-58

Last update:

  1. Teknik Konservasi Mataair Berdasarkan Karakteristiknya : Studi Kasus Dusun Sumberwatu dan Dusun Dawangsari, Prambanan, di. Yogyakarta

    Akhmad Khahlil Gibran, Nur Idham Kholid. Jurnal Ilmu Lingkungan, 18 (2), 2020. doi: 10.14710/jil.18.2.342-353
  2. Analysis of water quality Kedung Pedhet River, Mojosongo, Surakarta

    Siti Rachmawati, Prabang Setyono, Muhammad Firdaus Wiraatmaja, Rifvanda Helmi, Muhammad Rafi Rahadian, Mochammad Erwantyo Nugroho. Materials Today: Proceedings, 63 , 2022. doi: 10.1016/j.matpr.2022.04.863

Last update: 2024-11-02 12:30:15

No citation recorded.