1Institut Pertanian Bogor, Indonesia
2World Wildlife Fund (WWF), United States
BibTex Citation Data :
@article{JIL22511, author = {Rizka Amalia and Arya Dharmawan and Lilik Prasetyo and Pablo Pacheco}, title = {Perubahan Tutupan Lahan Akibat Ekspansi Perkebunan Kelapa Sawit: Dampak Sosial, Ekonomi dan Ekologi}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {17}, number = {1}, year = {2019}, keywords = {Sistem tata kelola; Indonesia; smallholder; ISPO; Perkebunan Kelapa Sawit; RSPO}, abstract = { Perkebunan kelapa sawit berdampak negatif pada aspek-aspek lingkungan, sosial dan ekonomi komunitas lokal. Melalui peningkatan system tata kelola perkebunan kelapa sawit maka dapat mengurangi dampak negatif tersebut. System tata kelola seperti sertifikasi dan standar-standar keberlanjutan diinisiasi oleh produser, distributor, pemerintah, akademisi, pasar internasional dan LSM. Sistem tata kelola ini dapat mencakup skala global atau nasional. Indonesia telah mengimplementasikan system tata kelola yang berskala global dan nasional namun belum semua perusahaan perkebunan kelapa sawit dan smallholder mengimplementasikanya. Oleh karena itu, sistem tata kelola tersebut belum berhasil menurunkan dampak negatif ekspansi perkebunan kelapa sawit. Konflik sosial masih sering terjadi akibat dari kebakaran hutan dan pencemaran lingkungan. Di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Indonesia, ekspansi perkebunan kelapa sawit terjadi secara cepat dimana ekspansi tersebut ada yang tidak menerapkan sistem tata kelola perkebunan kelapa sawit. Menggunakan metode survey dan wawancara mendalam, penelitian ini bertujuan mengukur dampak ekspansi perkebunan kelapa sawit pada kerentanan ekologi, sosial dan ekonomi. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa (1) RSPO dan ISPO belum bisa menekan laju deforestasi akibat ekspansi perkebunan kelapa sawit; (2) Walaupun RSPO dan ISPO diimplementasikan, masih tetap terjadi konflik sosial dan kerentanan ekonomi pada komunitas lokal. }, pages = {130--139} doi = {10.14710/jil.17.1.130-139}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/22511} }
Refworks Citation Data :
Perkebunan kelapa sawit berdampak negatif pada aspek-aspek lingkungan, sosial dan ekonomi komunitas lokal. Melalui peningkatan system tata kelola perkebunan kelapa sawit maka dapat mengurangi dampak negatif tersebut. System tata kelola seperti sertifikasi dan standar-standar keberlanjutan diinisiasi oleh produser, distributor, pemerintah, akademisi, pasar internasional dan LSM. Sistem tata kelola ini dapat mencakup skala global atau nasional. Indonesia telah mengimplementasikan system tata kelola yang berskala global dan nasional namun belum semua perusahaan perkebunan kelapa sawit dan smallholder mengimplementasikanya. Oleh karena itu, sistem tata kelola tersebut belum berhasil menurunkan dampak negatif ekspansi perkebunan kelapa sawit. Konflik sosial masih sering terjadi akibat dari kebakaran hutan dan pencemaran lingkungan. Di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Indonesia, ekspansi perkebunan kelapa sawit terjadi secara cepat dimana ekspansi tersebut ada yang tidak menerapkan sistem tata kelola perkebunan kelapa sawit. Menggunakan metode survey dan wawancara mendalam, penelitian ini bertujuan mengukur dampak ekspansi perkebunan kelapa sawit pada kerentanan ekologi, sosial dan ekonomi. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa (1) RSPO dan ISPO belum bisa menekan laju deforestasi akibat ekspansi perkebunan kelapa sawit; (2) Walaupun RSPO dan ISPO diimplementasikan, masih tetap terjadi konflik sosial dan kerentanan ekonomi pada komunitas lokal.
Article Metrics:
Last update:
Contribution of independent smallholder RSPO certification to village-level SDGs achievements
History of the origin and status of smallholder oil palm plantations in South Sumatera Province
The role of society in the expansion of oil palm plantation and the changes in land cover at Kuantan Singingi, Riau
The Agrarian, Structural and Cultural Constraints of Smallholders’ Readiness for Sustainability Standards Implementation: The Case of Indonesian Sustainable Palm Oil in East Kalimantan
Impact of Palm Plantations In West Sulawesi Province: A Preliminary Study
Determinan Keberlanjutan Usahatani Padi Sawah Tadah Hujan: Kasus Desa Pesisir Kalimantan Barat
Palm oil-based biofuels and sustainability In Indonesia: assess social, environmental and economic aspects
Public and private sector zero-deforestation commitments and their impacts: A case study from South Sumatra Province, Indonesia
Palm Oil and Natural Disasters: Sociological Meanings of Discourses on the Ecological Impact of Oil Palm Expansion
Capitalism Penetration and Ecological Degradation in South Kalimantan: A Historical Sociology Perspective
Analysis of Green Supply Chain Risk in the Palm Oil Industry at PT PKS Rimba Mujur Mahkota Using the Green SCOR Method
Determinan Keberlanjutan Petani Sawit Swadaya dalam Rantai Pasok Multi-Jenjang
Socio-economic analysis of oil palm farmers in Kuantan Singingi District, Riau
Understanding the Driving Forces and Actors of Land Change Due to Forestry and Agricultural Practices in Sumatra and Kalimantan: A Systematic Review
Oil Palm Plantation Expansion and Governance
Expansion and Conflict at Oil Palm Plantations: A Case in Terantang Manuk Village, Pelalawan District, Riau
Climate Crisis, Social Responses and Sustainability
Last update: 2024-11-04 22:12:40
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.