1Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia, Cawang, DKI Jakarta, Jakarta Timur, Indonesia, Indonesia
2Fakultas Sosial Politik, Universitas Kristen Indonesia, Cawang, DKI Jakarta, Jakarta Timur, Indonesia, Indonesia
3Universitas Pertamina, Indonesia
4 UNS, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JIL46377, author = {Aarce Tehupeiory and Imelda Masni Juniaty Sianipar and Mega Mutiara Sari and Iva Yenis Septiariva and Sapta Suhardono and I Wayan Koko Suryawan}, title = {Estimasi Karakteristik Sosial-Ekonomi Wilayah dalam Capaian Pembangunan Berkelanjutan untuk 100% Akses Sanitasi di Provinsi Kepulauan Riau}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {21}, number = {1}, year = {2023}, keywords = {Akses Sanitasi; PDRB; IPM; Provinsi Kepulauan Riau}, abstract = { Kebijakan capaian pembangunan berkelanjutan harus dipenuhi pada tahun 2030, salah satu capain tujuan pembangunan tersebut salah satunya adalah akses sanitasi yang layak untuk masyarakat. Masyrakat yang tinggal di kepulauan merupakah salah satu yang rentan karena sulitnya pembangunan infrastruktur dan mobilisasi. Salah satu wilayah kepulauan yang ada di Indonesia adalah Provinsi Kepulauan Riau yang berbatasan langsung dengan negara lain. Provinsi ini terbagi menjadi wilayah Karimun, Bintan, Natuna, Lingga, Kepulauan Anambas, Kota Batam, dan Kota Tanjungpinang. Studi ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder dan diolah dengan menggunakan regresi liniear beganda. Adapaun variable yang digunakan dalam studi ini adalah waktu, waktu, pendapatan domestik reginal bruto (PDRB), dan indeks pembangunan manusia (IPM) sebagai variabel bebas. Sedangkan capaian akses sanitasi layak dari setiap tahunnya digunakan sebagai variabel terikat. Hubungan antara ketiga variable PDRB, IPM, dan waktu secara signifikan berkorelasi (p < 0.01) pada peningkatan akses sanitasi di Provinsi Kepulauan Riau. R-kuadrat dalam goodness-of-fit untuk model regresi linier dalam estimasi model akses sanitasi di Provinsi Kepulauan Riau menunjukkan nilai 0.837. Analisis Varians (ANOVA) terdiri menunjukkan tingkat variabilitas dalam model regresi linear memiliki p < 0.01. Pembangunan Berkelanjutan (SDG) yang berorientasi pada kesetaraan untuk 'akses universal dan adil ke sanitasi yang aman dan terjangkau untuk semua', dan 'sanitasi dan kebersihan yang memadai dan adil untuk semua' memerlukan pemantauan ketidaksetaraan secara teratur dapat diciptakan di wilayah kepulauan. Integrasi antara peningkatan ekonomi dan pembangunan manusia perlu dilakukan dalam memberikan lingkungan yang layak dan aman dari gangguan kesehatan. Selain memberikan tersebut juga secara tidak langsung pada keuntungan ekonomi melalui peningkatan kesehatan sehingga masyarakat semakin produktif. }, pages = {220--227} doi = {10.14710/jil.21.1.220-227}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/46377} }
Refworks Citation Data :
Kebijakan capaian pembangunan berkelanjutan harus dipenuhi pada tahun 2030, salah satu capain tujuan pembangunan tersebut salah satunya adalah akses sanitasi yang layak untuk masyarakat. Masyrakat yang tinggal di kepulauan merupakah salah satu yang rentan karena sulitnya pembangunan infrastruktur dan mobilisasi. Salah satu wilayah kepulauan yang ada di Indonesia adalah Provinsi Kepulauan Riau yang berbatasan langsung dengan negara lain. Provinsi ini terbagi menjadi wilayah Karimun, Bintan, Natuna, Lingga, Kepulauan Anambas, Kota Batam, dan Kota Tanjungpinang. Studi ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder dan diolah dengan menggunakan regresi liniear beganda. Adapaun variable yang digunakan dalam studi ini adalah waktu, waktu, pendapatan domestik reginal bruto (PDRB), dan indeks pembangunan manusia (IPM) sebagai variabel bebas. Sedangkan capaian akses sanitasi layak dari setiap tahunnya digunakan sebagai variabel terikat. Hubungan antara ketiga variable PDRB, IPM, dan waktu secara signifikan berkorelasi (p < 0.01) pada peningkatan akses sanitasi di Provinsi Kepulauan Riau. R-kuadrat dalam goodness-of-fit untuk model regresi linier dalam estimasi model akses sanitasi di Provinsi Kepulauan Riau menunjukkan nilai 0.837. Analisis Varians (ANOVA) terdiri menunjukkan tingkat variabilitas dalam model regresi linear memiliki p < 0.01. Pembangunan Berkelanjutan (SDG) yang berorientasi pada kesetaraan untuk 'akses universal dan adil ke sanitasi yang aman dan terjangkau untuk semua', dan 'sanitasi dan kebersihan yang memadai dan adil untuk semua' memerlukan pemantauan ketidaksetaraan secara teratur dapat diciptakan di wilayah kepulauan. Integrasi antara peningkatan ekonomi dan pembangunan manusia perlu dilakukan dalam memberikan lingkungan yang layak dan aman dari gangguan kesehatan. Selain memberikan tersebut juga secara tidak langsung pada keuntungan ekonomi melalui peningkatan kesehatan sehingga masyarakat semakin produktif.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-03 05:50:42
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.