skip to main content

Kadar Logam Merkuri (Hg) dan Batas Aman Konsumsi Kerang Hijau (Perna viridis L.) di Kalibaru Timur dan Muara Kamal

Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Received: 10 Feb 2023; Revised: 28 Aug 2023; Accepted: 12 Oct 2023; Available online: 21 Nov 2023; Published: 10 Dec 2023.
Editor(s): Budi Warsito

Citation Format:
Abstract

Kerang merupakan golongan Mollusca yaitu hewan lunak tidak memiliki organ hati untuk menghancurkan benda asing di dalam tubuhnya, sehingga kerang hijau bersifat filter feeder atau penyaring. Kerang hijau yang berasal dari perairan Jakarta diketahui sudah tercemar oleh logam merkuri. Merkuri pada kerang hijau merupakan salah satu logam berat yang berbahaya apabila dikonsumsi oleh manusia lebih dari 1,0 mg/kg berat badan. Oleh karena itu perlu diketahui kadar logam merkuri dan nilai batas aman konsumsi pada kerang hijau. Kerang hijau yang diambil dari Kalibaru Timur dan Muara Kamal diuji dengan metode sesuai SNI 2354.6:2016 menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom Uap Dingin (SSA-UD). Hasil analisis menunjukkan bahwa kerang hijau dari kedua lokasi memiliki nilai Target Hazard Quotient (THQ) < 1 sehingga tidak berpotensi terhadap risiko kesehatan individu yang mengonsumsi. Kadar merkuri kerang hijau yang berasal dari Kalibaru Timur memiliki rata-rata sebesar 0,0583 mg/kg dan dari Muara Kamal memiliki rata-rata sebesar 0,2994 mg/kg. Nilai Maximum Tolarable Intake (MTI) kerang hijau dari Kalibaru Timur untuk individu dengan berat badan 15 kg sebesar 1,0291 kg per minggu dan dari Muara Kamal sebesar 0,2004 kg per minggu. Nilai MTI kerang hijau dari Kalibaru Timur untuk individu dengan berat badan 60 kg sebesar 4,1166 kg per minggu dan dari Muara Kamal sebesar 0,8016 kg per minggu.

Fulltext View|Download
Keywords: Batas aman konsumsi; Kalibaru Timur; kerang hijau; merkuri; Muara Kamal

Article Metrics:

  1. Ali, M., Maharani, M. W., Hudaidah, S., Fornando, H. 2015. Analisis Kesesuaian lahan di Perairan Pulau Pasaran Provinsi Lampung untuk Budidaya Kerang Hijau (Perna viridis). Maspari Journal: Marine Science Research. 7(2):57-64
  2. Barokah, G. R., Dwiyitno, Nugroho, I. 2019. Kontaminasi Logam Berat (Hg, Pb, dan Cd) dan Batas Aman Konsumsi Kerang Hijau (Perna viridis) dari Perairan Teluk Jakarta di Musim Penghujan. JPB Kelautan dan Perikanan. 14(5):95–106
  3. BPOM. 2019. Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Tentang Bahan Tambahan Pangan. Jakarta: BPOM RI
  4. Budiyanto, F., Lestari. 2017. Temporal and Spatial Distribution of Heavy Metal in Sediment of Urban Coastal Waters: A Case Study in Jakarta Bay, Indonesia. Bulletin of The Marine Geology. 32(10):1-10
  5. Cordova, R. M., Zamani, N.P., Yulianda, F. 2011. Akumulasi Logam Berat pada Kerang Hijau (Perna viridis) di Perairan Teluk Jakarta. Jurnal Moluska Indonesia. 2(1):1-8
  6. Gosling, E. 2015. Marine Bivalve Mollusc. United Kingdom: John Wiley & Sons, Ltd
  7. Gusnita, D. 2012. Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) di Udara dan Upaya Penghapusan Bensin Bertimbal. Berita Dirgantara. 13(3):95–101
  8. Hadi, A., Asiah. 2015. Penentuan Batas Linearitas Metode Pengujian Air Raksa dalam Air Secara Spektrofotometri Serapan Atom Uap Dingin Sesuai SNI 6989.78: 2011. Ecolab. 9(1):1- 46
  9. Hasmizal, H., Bhernama, B. G. 2020. Analisis Kadar Logam Hg pada Sampel Perna viridis L dengan Menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer. AMINA. 3(1):120-125
  10. Lusiana, U. 2012. Penerapan Kurva Kalibrasi, Bagan Kendali Akurasi dan Presisi sebagai Pengendalian Mutu Internal pada Pengujian COD dalam Air Limbah. Biopropal Industri. 3(1):1-8
  11. Nurhayati, D., Putri, D. A. 2019. Bioakumulasi Logam Berat pada Kerang Hijau (Perna viridis) di Perairan Cirebon Berdasarkan Musim yang Berbeda. Jurnal Akuatika Indonesia. 4(1)
  12. Purbonegoro, T. 2020. Kajian Rsisika Kesehatan Manusia Terkait Konsumsi Makanan Laut (Seafood) yang Tercemar Logam. Oseana. 45(2):31-39.doi: 10.14203/oseana.2020.Vol.45No.2.87
  13. Riani, E., Cordova, M. R., Arifin, Z. 2018. Heavy Metal Pollution and Its Relation to The Malformation of Green Mussels Cultured in Muara Kamal Waters, Jakarta Bay, Indonesia. Marine Pollution Bulletin. 133:664-670
  14. Simbolon, A. R. 2019. Bioakumulasi Kadmium dan Merkuri pada Kerang Hijau, serta Analisis Multi Medium Risiko Kesehatan di Kawasan Pemukiman Pesisir. Jurnal Riset Akuakultur. 14(2):119-126
  15. SNI. 2016. Cara Uji Kimia-Bagian 6: Penentuan Kadar Logam Berat Merkuri (Hg) pada Produk Perikanan. Jakarta: Badan Standar Nasional
  16. Suryaningtyas, W. Y. 2017. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kasar Kerang Hijau (Perna viridis) dengan Pelarut N-Heksan terhadap Steptococcus pyogenes dan Salmonella typhi [Skripsi]. Malang (ID): Universitas Brawijaya
  17. Suryono, C. A. 2013. Filtrasi Kerang Hijau Perna viridis terhadap Micro Algae pada Media Terkontaminasi Logam Berat. Buletin Oseanografi Marina. 2(1):41–47. doi: 10.14710/buloma.v2i1.6925
  18. Syafitrirulla, P. P. 2020. Analisis Kandungan Merkuri (Hg), Tembaga (Cu) Dan Kromium (Cr) Pada Kerang Hijau (Perna Viridis) Di Muara Sungai Kalanganyar Sidoarjo Dan Di Pantai Mangrove Center Tuban. Surabaya: Universitas Airlangga
  19. Vianna, A. S., Matos, E. P., Jesus, I.M., Asmus, C. I. R. F., Camara, V. M. 2019. Human Exposure to Mercury and Its Hematological Effects: a Systematic Review. Cad. Saude Publica. 35(2):1-22

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-27 02:55:02

No citation recorded.