1Program Studi Ilmu Lingkungan, Sekolah Pascasarjana, Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia 40132, Indonesia
2Program Studi Ilmu Keberlanjutan, Sekolah Pascasarjana, Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia 40132, Indonesia
3Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Indonesia 45361, Indonesia
4 Pusat Unggulan Lingkungan dan Ilmu Keberlanjutan, Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia 40134, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JIL54030, author = {Fadillah Utami and Parikesit Parikesit and Susanti Withaningsih}, title = {Konsep Pengelolaan Kebun Campuran dalam Rangka Penyediaan Bahan Baku Alat Musik Tradisional Jawa Barat, Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Penyimpanan Karbon}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {22}, number = {4}, year = {2024}, keywords = {Konsep Pengelolaan; Kebun Campuran; Alat Musik Tradisional Jawa Barat; Keanekaragaman Hayati; Penyimpanan Karbon}, abstract = { Alat musik tradisional di Jawa Barat sebagai pengiring pada upacara tradisional mempertegas hubungan harmonis antara manusia, lingkungan alam dan pencipta. Namun terdapat penurunan penggunaan alat musik tradisional salah satunya disebabakan berkurangnya ketersediaan bahan baku. Pengelolaan lahan dengan kebun campuran bisa menjadi alternatif dalam upaya pelestarian bahan baku alat musik dengan menanam jenis kayu-kayuan (pohon) dan bambu. Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun konsep pengelolaan kebun campuran untuk mendukung upaya pelestarian alat musik tradisional Jawa Barat, dimana kebun campuran dapat direvitalisasi dan ditingkatkan kuantitasnya dalam rangka mensuplai kebutuhan bahan baku tersebut, sekaligus mengkonservasi keanekaragaman hayati dan meningkatkan simpanan karbon pada tanaman. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara semiterstruktur dengan purposive sampling , studi pustaka dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan Jawa Barat memiliki 31 alat musik tradisional dengan 5 tipe alat musik tradisional. Terdapat 23 spesies dan 5 spesies bambu digunakan sebagai bahan baku dengan kriteria tertentu. Upaya pelestarian terus dilakukan sampai saat ini meliputi pendidikan, pertunjukkan, pengarsipan, pelatihan, kolaborasi dan menciptakan trend. Ketersediaan alat musik dalam pelestarian diperlukan untuk dikenalkan ke generasi berikutnya. Proses pengelolaan kebun campuran untuk sampai ke konsumen diperlukan modern management. Pengelolaan pun menghadapi hambatan berupa perubahan iklim yang tidak menentu. }, pages = {868--877} doi = {10.14710/jil.22.4.868-877}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/54030} }
Refworks Citation Data :
Alat musik tradisional di Jawa Barat sebagai pengiring pada upacara tradisional mempertegas hubungan harmonis antara manusia, lingkungan alam dan pencipta. Namun terdapat penurunan penggunaan alat musik tradisional salah satunya disebabakan berkurangnya ketersediaan bahan baku. Pengelolaan lahan dengan kebun campuran bisa menjadi alternatif dalam upaya pelestarian bahan baku alat musik dengan menanam jenis kayu-kayuan (pohon) dan bambu. Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun konsep pengelolaan kebun campuran untuk mendukung upaya pelestarian alat musik tradisional Jawa Barat, dimana kebun campuran dapat direvitalisasi dan ditingkatkan kuantitasnya dalam rangka mensuplai kebutuhan bahan baku tersebut, sekaligus mengkonservasi keanekaragaman hayati dan meningkatkan simpanan karbon pada tanaman. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara semiterstruktur dengan purposive sampling, studi pustaka dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan Jawa Barat memiliki 31 alat musik tradisional dengan 5 tipe alat musik tradisional. Terdapat 23 spesies dan 5 spesies bambu digunakan sebagai bahan baku dengan kriteria tertentu. Upaya pelestarian terus dilakukan sampai saat ini meliputi pendidikan, pertunjukkan, pengarsipan, pelatihan, kolaborasi dan menciptakan trend. Ketersediaan alat musik dalam pelestarian diperlukan untuk dikenalkan ke generasi berikutnya. Proses pengelolaan kebun campuran untuk sampai ke konsumen diperlukan modern management. Pengelolaan pun menghadapi hambatan berupa perubahan iklim yang tidak menentu.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-12-20 11:57:53
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.