skip to main content

Pemetaan Kawasan Berpotensi Mengalami Kekeringan Berdasarkan Kondisi Ketersediaan Airtanah Tersedia (KAT) di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur

1Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Surabaya, Indonesia

2Master Program of Environmental Engineering, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS), Jl. Arief Rachman Hakim 100 Surabaya, Indonesia 60117, Indonesia

Received: 16 Aug 2023; Revised: 31 Oct 2023; Accepted: 24 Nov 2023; Available online: 9 Mar 2024; Published: 28 Mar 2024.
Editor(s): Budi Warsito

Citation Format:
Abstract
Kekeringan adalah peristiwa alam yang mengakibatkan berkurangnya cadangan air di dalam tanah. Air yang dibutuhkan untuk keperluan keseharian masyarakat, termasuk untuk pertanian dan peternakan. Faktor penentu pemenuhan kebutuhan tersebut adalah curah hujan dan Ketersediaan Airtanah (KAT). Terkait hal tersebut, dilakukan penelitian yang ditujukan untuk mendapatkan informasi spasial dan temporal terkait kekeringan dan pengaruh air hujan terhadap KAT. Penelitian menggunakan data hujan selama 30 tahun atau tiga dekade, yaitu pada rentang tahun 1992-2021. Data diperoleh dari 28 pos hujan dan satu Stasiun BMKG di Kabupaten Sidoarjo. Data temperatur udara di pos hujan diperoleh melalui perhitungan dengan persamaan Thornwaithe dan Matter. Data temperatur didapatkan dari Stasiun Meteorologi Juanda Sidoarjo, sebagai Stasiun BMKG terdekat dengan Kabupaten Sidoarjo. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dari tahun ke tahun suhu udara referensi cenderung meningkat. Peningkatan suhu mencapai 1,5oC selama kurun waktu 30 tahun. Persentase Airtanah Tersedia (ATS) tertinggi pada dekade pertama, kedua, dan ketiga, terjadi di bulan Januari hingga April, yaitu sebesar 100%. KAT tertinggi dijumpai di Banjarkematren, Bono, Ketegen, Klagen, Sedati, Sidoarjo, Sruni, Stamet Juanda, dan Sumput. Sedangkan nilai ATS pada kategori kurang dan sangat kurang terjadi pada bulan Juli hingga November. Dengan kata lain, potensi kekeringan di daerah penelitian diperkirakan terjadi pada rentang bulan Juli hingga Nopember, yaitu pada saat nilai ATS dalam kategori kurang dan sangat kurang, khususnya di daerah Kedungcangkring, Porong, Watutulis, dan Ketintang.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Research Instrument
Hasil Cek Turnitin
Subject
Type Research Instrument
  Download (2MB)    Indexing metadata
Keywords: kekeringan; ketersediaan airtanah

Article Metrics:

  1. Arijuddin, H. Akbar, M. Rusdi, N. Nasruddin, dan L. Nazirah. 2022. Analisis Ketersediaan Air Tanah pada Persawahan di Kabupaten Aceh Utara. Jurnal Agrium. Vol. 19 No. 3. Hal. 274. doi: 10.29103/agrium.v19i3.8756
  2. Gode Y.F.D., Kurnianto C., Kusumastuti, dan Syaranamual F.J. 2020. Perbandingan Nilai Evapotranspirasi Menggunakan Metode Thornthwaite dan Blaney-Cridle di Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Sikka, dan Kabupaten Flores Timur. Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil. Vol. 9 No. 1. Hal. 64–69. https://publication.petra.ac.id/index.php/teknik-sipil/article/view/10622
  3. Handoko E.Y., dan Ariani R. 2020. Analisis Kenaikan Muka Air Laut Indonesia Tahun 1993-2018 Menggunakan Data Altimetri. Geoid. Vol. 15 No. 1. Hal. 58. doi: 10.12962/j24423998.v15i1.3958
  4. Hermawan A., Eddy Prianto, Erni Setyowati. 2018. Analisa Perbandingan Suhu Permukaan. Hal. 149
  5. Kurniawan A. dan Maslakah F.A. 2020. Kajian Ulang Informasi Buletin Iklim untuk Hotspot (Climate Bulletin Information Review for East Java Forest Hotspot). hal. 883–892
  6. Liebhard, A.G., Stumpp C., dan Nolz R. 2022. Partitioning Evapotranspiration Using Water Stable Isotopes and Information from Lysimeter Experiments. Hydrol. Sci. Journal. Vol. 67 No. 4. Hal. 646–661. doi: 10.1080/02626667.2022.2030866
  7. Listyani R.A. dan Putranto T.T. 2020. Studi Potensi Airtanah pada Cekungan Airtanah (CAT) Banyumudal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Jurnal Imu Lingkungan. Vol. 18 Issue 3. Halaman 531-544. doi: 10.14710/jil.18.3.531-544
  8. Mulyanti, H., Harjono, dan Rendra, M.I. 2020. Penurunan Intensitas Hujan Ekstrem di Bengawan Solo Hilir dan Hubungannya dengan ENSO. Jurnal Imu Lingkungan. Vol. 18 Issue 1. Hal 73-81. doi: 10.14710/jil.18.1.73-81
  9. Narulita, R.R.I., Kusratmoko E., dan Muhamad, Rd. 2019. Ancaman Kekeringan Meteorologis di Pulau Kecil Tropis akibat Pengaruh El-Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) Positif, Studi Kasus: Pulau Bintan. Threat of Meteorological Drought on Tropical Small Islands caused by El-Nino and Positive Indian Ocean Dipole. Jurnal Lingkungan Dan Bencana Geologi. Vol. 10, No. 3. Hal. 127–138. http://jlbg.geologi.esdm.go.id/index.php/jlbg
  10. Observasi Curah Hujan Bulanan di Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, Variography of Variability Analysis and Monthly Rainfall Observation Planning in Kalimantan, Sulawesi, and Papua. Hal. 1005–1012
  11. Paski J.A.I., Faski G.I.S.L., Handoyo M.F., dan Sekar Pertiwi D.A. 2018. Analisis Neraca Air Lahan untuk Tanaman Padi dan Jagung di Kota Bengkulu. Jurnal Ilmu Lingkungan. Vol. 15 No. 2. Hal. 83. doi: 10.14710/jil.15.2.83-89
  12. Purwantara S. 2018. Studi Temperatur Udara Terkini di Wilayah di Jawa Tengah dan DIY. Geomedia Majalah Ilmiah dan Informaasi Kegeografian. Vol. 13 No. 1. Hal. 41–52. doi: 10.21831/gm.v13i1.4476
  13. Rahmanto E., Rahmabudhi S., dan Kustia T. 2022. Kajian Analisis Spasial Penentuan Tipe Iklim Menurut Klasifikasi Schmidt–Ferguson Menggunakan Metode Thiessen–Polygon di Provinsi Riau. Bulettin GAW Bariri. Vol. 3 No. 1. Hal. 35–42. doi: 10.31172/bgb.v3i1.66
  14. Rejekiningrum P. 2017. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Sumberdaya Air: Identifikasi, Simulasi, Dan Rencana Aksi. Jurnal Sumberdaya Lahan. Vol. 8 No. 1. Hal. 1–15
  15. Santra P., dkk. 2018. Pedotransfer Functions to Estimate Soil Water Content at Field Capacity and Permanent Wilting Point in Hot Arid Western India. Journal Earth Syst. Sci. Vol. 127 No. 3. doi: 10.1007/s12040-018-0937-0
  16. Simanjuntak P.P., Sugiarto S.I., Kurniawan A., dan Safril A. 2018. Variografi dalam Analisis Variabilitas dan Perencanaan
  17. Subagyono K., dan Surmaini E.. 2014. Pengelolaan Sumberdaya Iklim dan Air untuk Antisipasi Perubahan Iklim. Jurnal Meteorologi dan Geofisika. Vol. 8, No. 1, 2014, doi: 10.31172/jmg.v8i1.5
  18. Wati T., Kusumaningtyas S.D.A., dan Aldrian E. 2019. Study of season onset based on water requirement assessment. IOP Conf. Ser. Earth Environ. Sci. Vol. 299 No. 1. Hal. 3–8. doi: 10.1088/1755-1315/299/1/012042
  19. Widiyono M.G. 2016. Analisis Neraca Air Metode Thornthwaite Mather Kaitannya Dalam Pemenuhan Kebutuhan Air Domestik Di Daerah Potensi Rawan Kekeringan Di Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto. Swara Bhumi. Vol. 1 No. 1. Hal. 10–17
  20. Wilhite et. al. 2013. The Role of Definitions Understanding: the Drought Phenomenon: The Role of Definitions. Westview Press. Hal. 11–27
  21. Yuniasih B., Harahap W.N., dan Wardana D.A.S. 2023. Anomali Iklim El Nino dan La Nina di Indonesia pada 2013-2022. AGROISTA Journal Agroteknologi. Vol. 6 No. 2. Hal. 136–143. doi: 10.55180/agi.v6i2.332

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-24 03:18:00

No citation recorded.