Penilaian limpasan permukaan merupakan langkah penting dalam pengelolaan sumber daya air dan ekosistem di Sub DAS Mamasa. Tingginya laju erosi dan sedimentasi dari daerah tangkapan Sub DAS Mamasa berdampak pada pendangkalan dan penurunan efektivitas dayaguna keberlangsungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bakaru. menghadapi tantangan dalam pengelolaan limpasan permukaan yang efektif, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis limpasan permukaan di Sub DAS Mamasa dengan menggunakan metode Curve Number (CN) yang dimodifikasi. Modifikasi ini dilakukan untuk meningkatkan akurasi dalam menghitung limpasan permukaan berdasarkan karakteristik hidrologis dan topografi. Metode CN modifikasi melibatkan analisis terperinci terhadap tipe tanah, tutupan lahan, dan topografi, data curah hujan di Sub DAS Mamasa tahun 2020. Analisis sensitivitas dilakukan untuk menentukan pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap perhitungan limpasan permukaan dan kapasitas penahanan air tanah. Hasil penelitian ini memberikan gambaran tentang hubungan limpasan permukaan dengan nilai CN di Sub DAS Mamasa berkisar pada nilai CN 49 hingga CN 100 dan telah menunjukan bahwa semakin tinggi nilai CN maka semakin rendah nilai potensi resapan, sebaliknya semakin rendah nilai CN maka nilai potensi resapan semakin tinggi. Sumbangsih Q paling tinggi di Sub DAS Mamasa berada pada nilai CN 67 dengan luas 66% dan Q sebesar 884.186 m3/s/tahun sedangkan S paling tinggi berada pada nilai CN 79 dengan luas 15% dan S sebesar 128.496 m3/s/tahun. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman lebih mendalam tentang interaksi antara faktor-faktor limpasan permukaan yaitu pengaruh vegetasi, tanah dan topografi. Penilaian limpasan permukaan di Sub DAS Mamasa dan dapat menjadi landasan untuk perbaikan kebijakan pengelolaan sumber daya air di masa depan.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-04-04 22:10:28