Department of Environmental Engineering, Universitas Andalas, Kota Padang, Sumatera Barat, Indonesia, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JIL60823, author = {Ridwan Ridwan and Reri Afrianita and Reski Anggika and Fajri Arya}, title = {Potensi Hilirisasi Instalasi Pengolahan Air dengan Unit Sedimentasi Metode Continous Discharges Flow}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {22}, number = {6}, year = {2024}, keywords = {air baku; efisiensi penyisihan kekeruhan; paket IPA Metode CDF; variasi nilai CDF; air minum}, abstract = { Inovasi teknologi pengolahan air yang menjamin tercapainya kualitas baku mutu air minum sangat dibutuhkan guna keberlanjutan peningkatan layanan sistem penyediaan air minum sebuah kota. Penelitian ini bertujuan mengembangkan instalasi pengolahan air menggunakan bak sedimentasi dengan continuous discharges flow method (CDF) yang merupakan inovasi baru dalam menyisihkan kekeruhan air. Teknologi pengolahan air dirancang pada kapasitas desain 240 L/Jam dengan rangkaian proses koagulasi berupa terjunan air, proses flokulasi dengan sistem sekat sebanyak 6 kompartemen, bak sedimentasi metode CDF dengan variasi nilai CDF 10%, 11%, 12%, dan 13% dari kapasitas inlet, besaran resirkulasi aliran buang CDF 100% ke proses flokulasi, perbandingan luas cone terhadap luas permukaan bak sedimentasi adalah 13%, dan ketinggian cone dari dasar zona pengendapan sebesar 66%, dan unit filtrasi dengan media pasir kuarsa. Penelitian dilakukan dua kali pengulangan dengan kekeruhan air baku artifisial 115,686 NTU. Hasil penelitian menunjukkan efisiensi penyisihan parameter kekeruhan rata-rata pada unit sedimentasi dengan metode CDF pada variasi nilai CDF 10%, 11%, 12%, dan 13% secara berturut adalah 94,00%, 94,84%, 95,51% dan 96,28% dengan nilai kekeruhan secara berturut adalah 6,936 NTU, 5,967 NTU, 5,192 NTU dan 4,302 NTU. Semakin besar nilai CDF, maka semakin besar efisiensi penyisihan kekeruhan. Efisiensi penyisihan kekeruhan rata-rata secara keseluruhan teknologi pengolahan air dengan unit sedimentasi metode CDF pada variasi nilai CDF 10%, 11%, 12%, dan 13% secara berturut adalah 97,86%, 98,17%, 98,70% dan 98,75% dan nilai kekeruhan akhir hasil pengolahan secara berturut adalah 2,613 NTU, 1,997 NTU, 1,531 NTU dan 1,290 NTU yang memenuhi baku mutu air minum, yaitu kurang dari 5 NTU dan memiliki potensi untuk dihilirisasi dalam skala lapangan. }, pages = {1537--1544} doi = {10.14710/jil.22.6.1537-1544}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/60823} }
Refworks Citation Data :
Inovasi teknologi pengolahan air yang menjamin tercapainya kualitas baku mutu air minum sangat dibutuhkan guna keberlanjutan peningkatan layanan sistem penyediaan air minum sebuah kota. Penelitian ini bertujuan mengembangkan instalasi pengolahan air menggunakan bak sedimentasi dengan continuous discharges flow method (CDF) yang merupakan inovasi baru dalam menyisihkan kekeruhan air. Teknologi pengolahan air dirancang pada kapasitas desain 240 L/Jam dengan rangkaian proses koagulasi berupa terjunan air, proses flokulasi dengan sistem sekat sebanyak 6 kompartemen, bak sedimentasi metode CDF dengan variasi nilai CDF 10%, 11%, 12%, dan 13% dari kapasitas inlet, besaran resirkulasi aliran buang CDF 100% ke proses flokulasi, perbandingan luas cone terhadap luas permukaan bak sedimentasi adalah 13%, dan ketinggian cone dari dasar zona pengendapan sebesar 66%, dan unit filtrasi dengan media pasir kuarsa. Penelitian dilakukan dua kali pengulangan dengan kekeruhan air baku artifisial 115,686 NTU. Hasil penelitian menunjukkan efisiensi penyisihan parameter kekeruhan rata-rata pada unit sedimentasi dengan metode CDF pada variasi nilai CDF 10%, 11%, 12%, dan 13% secara berturut adalah 94,00%, 94,84%, 95,51% dan 96,28% dengan nilai kekeruhan secara berturut adalah 6,936 NTU, 5,967 NTU, 5,192 NTU dan 4,302 NTU. Semakin besar nilai CDF, maka semakin besar efisiensi penyisihan kekeruhan. Efisiensi penyisihan kekeruhan rata-rata secara keseluruhan teknologi pengolahan air dengan unit sedimentasi metode CDF pada variasi nilai CDF 10%, 11%, 12%, dan 13% secara berturut adalah 97,86%, 98,17%, 98,70% dan 98,75% dan nilai kekeruhan akhir hasil pengolahan secara berturut adalah 2,613 NTU, 1,997 NTU, 1,531 NTU dan 1,290 NTU yang memenuhi baku mutu air minum, yaitu kurang dari 5 NTU dan memiliki potensi untuk dihilirisasi dalam skala lapangan.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-11 23:28:05
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.