1Teknik Lingkungan, UPN "Veteran" Yogyakarta, Jl. Padjajaran No.104, Ngropoh, Condongcatur, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia 55283, Indonesia
2DAI USAID Indonesia Urban Resilient Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH Tangguh), Jl. Semangka No 16, Kelurahan Kerten Kecamatan Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia 57143, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JIL64556, author = {Nuha Amiratul Afifah and Riska Aprilia Triyadi and Herwin Lukito and Aditya Pandu Wicaksono and I Putu Gema Bujangga Waisnawa and Asep Mulyana}, title = {Perbandingan Status Mutu Air Sungai Bengawan Solo 2020-2022 dengan Metode STORET dan Metode Indeks Pencemaran}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {23}, number = {3}, year = {2025}, keywords = {Sungai Bengawan Solo, pencemaran air, Metode STORET, Metode Indeks Pencemaran, kualitas air}, abstract = { Sungai Bengawan Solo merupakan salah satu sungai terpanjang di Pulau Jawa yang memiliki peran krusial bagi kehidupan masyarakat sekitarnya sebagai sumber air baku, irigasi, dan transportasi. Namun, sungai ini menghadapi masalah pencemaran yang serius, yang berasal dari limbah industri, pertanian, dan rumah tangga. Pencemaran air dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan manusia dan lingkungan, serta mengancam keberlanjutan ekosistem sungai. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dua metode penetapan status mutu air, yaitu Metode STORET dan Metode Indeks Pencemaran, dalam mengevaluasi kualitas air Sungai Bengawan Solo. Metode penelitian ini menggunakan sampel air dari Sungai Bengawan Solo di pos pemantauan Juranggempal, Wonogiri, Jawa Tengah, dari tahun 2020 hingga 2022. Parameter kualitas air yang dianalisis mencakup pH, oksigen terlarut, BOD, COD, TSS, fosfat, nitrat, dan fecal Coliform , sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 27 Tahun 2021. Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas air Sungai Bengawan Solo terburuk pada bulan Desember 2020, Mei, Oktober, dan November 2021, serta Januari dan Juni 2022, dengan beberapa parameter tidak memenuhi baku mutu. Berdasarkan analisis Metode STORET, status mutu air Sungai Bengawan Solo terkategori sebagai Cemar Sedang pada tahun 2020 dan Cemar Berat pada tahun 2021 dan 2022. Sedangkan, berdasarkan Metode Indeks Pencemaran, status mutu air terkategori sebagai Cemar Berat pada tahun 2020 dan 2022, serta Cemar Sedang pada tahun 2021. Perbedaan hasil analisis status mutu air Sungai Bengawan Solo disebabkan oleh perbedaan karakteristik dan sensitivitas antara kedua metode. }, pages = {742--750} doi = {10.14710/jil.23.3.742-750}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/64556} }
Refworks Citation Data :
Sungai Bengawan Solo merupakan salah satu sungai terpanjang di Pulau Jawa yang memiliki peran krusial bagi kehidupan masyarakat sekitarnya sebagai sumber air baku, irigasi, dan transportasi. Namun, sungai ini menghadapi masalah pencemaran yang serius, yang berasal dari limbah industri, pertanian, dan rumah tangga. Pencemaran air dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan manusia dan lingkungan, serta mengancam keberlanjutan ekosistem sungai. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dua metode penetapan status mutu air, yaitu Metode STORET dan Metode Indeks Pencemaran, dalam mengevaluasi kualitas air Sungai Bengawan Solo. Metode penelitian ini menggunakan sampel air dari Sungai Bengawan Solo di pos pemantauan Juranggempal, Wonogiri, Jawa Tengah, dari tahun 2020 hingga 2022. Parameter kualitas air yang dianalisis mencakup pH, oksigen terlarut, BOD, COD, TSS, fosfat, nitrat, dan fecal Coliform, sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 27 Tahun 2021. Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas air Sungai Bengawan Solo terburuk pada bulan Desember 2020, Mei, Oktober, dan November 2021, serta Januari dan Juni 2022, dengan beberapa parameter tidak memenuhi baku mutu. Berdasarkan analisis Metode STORET, status mutu air Sungai Bengawan Solo terkategori sebagai Cemar Sedang pada tahun 2020 dan Cemar Berat pada tahun 2021 dan 2022. Sedangkan, berdasarkan Metode Indeks Pencemaran, status mutu air terkategori sebagai Cemar Berat pada tahun 2020 dan 2022, serta Cemar Sedang pada tahun 2021. Perbedaan hasil analisis status mutu air Sungai Bengawan Solo disebabkan oleh perbedaan karakteristik dan sensitivitas antara kedua metode.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-06-03 00:04:04
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.