skip to main content

Perbandingan Status Mutu Air Sungai Bengawan Solo 2020-2022 dengan Metode STORET dan Metode Indeks Pencemaran

1Teknik Lingkungan, UPN "Veteran" Yogyakarta, Jl. Padjajaran No.104, Ngropoh, Condongcatur, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia 55283, Indonesia

2DAI USAID Indonesia Urban Resilient Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH Tangguh), Jl. Semangka No 16, Kelurahan Kerten Kecamatan Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia 57143, Indonesia

Received: 14 Jun 2024; Revised: 8 Jan 2025; Accepted: 14 Jan 2025; Available online: 25 May 2025; Published: 31 May 2025.
Editor(s): Budi Warsito

Citation Format:
Abstract

Sungai Bengawan Solo merupakan salah satu sungai terpanjang di Pulau Jawa yang memiliki peran krusial bagi kehidupan masyarakat sekitarnya sebagai sumber air baku, irigasi, dan transportasi. Namun, sungai ini menghadapi masalah pencemaran yang serius, yang berasal dari limbah industri, pertanian, dan rumah tangga. Pencemaran air dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan manusia dan lingkungan, serta mengancam keberlanjutan ekosistem sungai. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dua metode penetapan status mutu air, yaitu Metode STORET dan Metode Indeks Pencemaran, dalam mengevaluasi kualitas air Sungai Bengawan Solo. Metode penelitian ini menggunakan sampel air dari Sungai Bengawan Solo di pos pemantauan Juranggempal, Wonogiri, Jawa Tengah, dari tahun 2020 hingga 2022. Parameter kualitas air yang dianalisis mencakup pH, oksigen terlarut, BOD, COD, TSS, fosfat, nitrat, dan fecal Coliform, sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 27 Tahun 2021. Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas air Sungai Bengawan Solo terburuk pada bulan Desember 2020, Mei, Oktober, dan November 2021, serta Januari dan Juni 2022, dengan beberapa parameter tidak memenuhi baku mutu. Berdasarkan analisis Metode STORET, status mutu air Sungai Bengawan Solo terkategori sebagai Cemar Sedang pada tahun 2020 dan Cemar Berat pada tahun 2021 dan 2022. Sedangkan, berdasarkan Metode Indeks Pencemaran, status mutu air terkategori sebagai Cemar Berat pada tahun 2020 dan 2022, serta Cemar Sedang pada tahun 2021. Perbedaan hasil analisis status mutu air Sungai Bengawan Solo disebabkan oleh perbedaan karakteristik dan sensitivitas antara kedua metode.

Fulltext View|Download
Keywords: Sungai Bengawan Solo, pencemaran air, Metode STORET, Metode Indeks Pencemaran, kualitas air

Article Metrics:

  1. Al Idrus, S. W. (2015). Analisis pencemaran air menggunakan metode sederhana pada Sungai Jangkuk, Kekalik dan Sekarbela Kota Mataram. Jurnal Pijar MIPA, 10(2)
  2. Arey, H., Wardhani, E., Qonita, F. D. (2017). Analisis Kualitas Air Waduk Saguling untuk Memenuhi Kebutuhan Air di Kota Bandung. Prosiding Seminar Nasional Rekayasa Dan Desain Itenas 2017
  3. Astuti, B. C. (2015). Kualitas air sumur Desa Bantaran Sungai Bengawan Solo berdasarkan aspek kemasyarakatan dan standar menteri kesehatan. Jurnal Matematika Sains dan Teknologi, 16(1), 18-25
  4. Da Costa, M., Nipu, L. P., & Solo, A. A. M. (2022). Evaluasi Kualitas Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Dendeng Menggunakan Metode Indeks Pencemaran. Magnetic: Research Journal of Physics and It’s Application, 2(2), 146-150
  5. Food and Agriculture Organization (FAO). (2017). The Future of Food and Agriculture: Trends and Challenges. Rome: FAO
  6. Food and Agriculture Organization (FAO). (2020). The State of World Fisheries and Aquaculture 2020: Sustainability in Action. Rome: FAO
  7. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2021). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 27 Tahun 2021 tentang Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
  8. Kementerian Lingkungan Hidup. (2003). Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 115 tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Jakarta
  9. Lusiana, N., Sulianto, A. A., Devianto, L. A., & Sabina, S. (2020). Penentuan indeks pencemaran air dan daya tampung beban pencemaran menggunakan software QUAL2Kw (Studi kasus Sungai Brantas Kota Malang). J. Wilayah dan Lingkungan, 8(2)
  10. Muzaidi, I., Anggraini, E., & Prayugo, H. M. R. (2018). Studi kasus pencemaran air sungai teluk dalam banjarmasin akibat limbah domestik. Media Teknik Sipil, 16(2), 108-114
  11. Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). (2020). Water Resources Allocation: Sharing Risks and Opportunities. Paris: OECD Publishing
  12. Palit, F. A., Polii, B., & Rotinsulu, W. (2020). Evaluasi Kajian Kualitas Air, Status Mutu Serta Strategi Pengendalian Pencemaran Air Sungai Sangkub di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Administrasi Publik, 6(93)
  13. Pemerintah Republik Indonesia. (2021). Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
  14. Rahmania, F. N., & Irawanto, R. (2022, November). Inventarisasi Keanekaragaman Jenis Vegetasi Riparian Bagian Hulu Sungai Welang-Jawa Timur. In Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) (pp. 290-298)
  15. Rahmawati, M., Riyadi, M. I., & Rizaldy, R. J. (2019). Sungai Bengawan Solo: Tinjauan Sejarah Maritim Dan Perdagangan di Laut Jawa. Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah, 5(2), 24-39
  16. Ritiau, Y. A. P. (2021). Analisis Dampak Pencemaran Sungai Terhadap Kesehatan Lingkungan Di Sungai Desa Cukir, Kabupaten Jombang. In SemanTECH (Seminar Nasional Teknologi, Sains dan Humaniora) (Vol. 3, No. 1, pp. 134-141)
  17. Sairin, M. E., Atthahara, H., & Kurniansyah, D. (2022). Responsivitas Pemerintah Daerah Dalam Pemulihan Pencemaran Limbah Cair Industri Di Sungai Citarum: Studi Pada Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Karawang. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 8(15), 395-404
  18. Sari, E. K., & Wijaya, O. E. (2019). Penentuan status mutu air dengan metode indeks pencemaran dan strategi pengendalian pencemaran sungai ogan kabupaten Ogan Komering Ulu. Jurnal Ilmu Lingkungan, 17(3), 486-491
  19. Sutamihardja, R. T. M., Azizah, M., & Hardini, Y. (2018). Studi Dinamika Senyawa Fosfat dalam Kualitas Air Sungai Ciliwung Hulu Kota Bogor. Jurnal Sains Natural, 8(1), 43-49
  20. United Nations Environment Programme (UNEP). (2018). Progress on Ambient Water Quality: Tracking SDG 6 Series. Nairobi: UNEP
  21. United Nations Environment Programme (UNEP). (2019). Global Environment Outlook – GEO-6: Healthy Planet, Healthy People. Nairobi: UNEP
  22. Widodo, A. F. (2022). Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Pajanan Fenol Pada Air Tanah Kawasan Industri Daerah Aliran Sungai Winongo Yogyakarta
  23. World Health Organization (WHO). (2018). Guidelines for Drinking-water Quality: Fourth Edition Incorporating the First Addendum. Geneva: WHO
  24. World Wildlife Fund (WWF). (2018). Living Planet Report 2018: Aiming Higher. Gland, Switzerland: WWF International
  25. World Wildlife Fund (WWF). (2020). Living Planet Report 2020: Bending the Curve of Biodiversity Loss. Gland, Switzerland: WWF International
  26. Yohannes, B. Y., Utomo, S. W., & Agustina, H. (2019). Kajian kualitas air sungai dan upaya pengendalian pencemaran air. IJEEM-Indonesian Journal of Environmental Education and Management, 4(2), 136-155
  27. Yusron, M., & Jaza, M. A. (2021). Analisis Jenis dan Kelimpahan Mikroplastik serta Pencemaran Logam Berat pada Hulu Sungai Bengawan Solo. Environmental Pollution Journal, 1(1)
  28. Zhang, W., Jiang, F., & Ou, J. (2017). Global pesticide consumption and pollution: with China as a focus. Proceedings of the International Academy of Ecology and Environmental Sciences, 7(1), 1-14

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-06-03 00:04:04

No citation recorded.