skip to main content

Populasi dan Etnobotani Rumbia (Metroxylon sagu Rottb.) di Desa Pemakuan Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan

1Program Studi Magister Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia

2Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia, Indonesia

Received: 2 Oct 2024; Revised: 21 Apr 2025; Accepted: 26 Apr 2025; Available online: 25 May 2025; Published: 31 May 2025.
Editor(s): Budi Warsito

Citation Format:
Abstract

Masyarakat di Desa Pemakuan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, memanfaatkan tumbuhan rumbia, salah satunya sebagai bahan utama pengolahan sagu, bahan pembuat atap, dan bahan pangan. Data mengenai kerapatan rumbia, variasi morfologi dan varietas rumbia yang ditemukan di Desa Pemakuan, serta pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaatan dan pengelolaan rumbia masih sedikit.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerapatan populasi dan faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan rumbia, variasi morfologi rumbia, pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaatan dan pengelolaan rumbia, dan kualitas sagu yang dihasilkan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus hingga Oktober 2023 di Desa Pemakuan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Metode penelitian menggunakan observasi lapangan, dan sampling plot kuadrat untuk kerapatan populasi, faktor lingkungan, dan variasi morfologi rumbia, wawancara untuk pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaatan dan pengelolaan rumbia. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kerapatan rumbia lebih tinggi di pinggiran sungai dibandingkan wilayah perumahan karena kondisi lingkungan yang lebih mendukung dan intensitas pemanenan yang berbeda. Kerapatan rumbia di daerah penelitian menunjukkan strata semai > pancang > tiang > pohon menunjukkan regenerasi yang baik. Terdapat tiga varietas rumbia dengan perbedaan morfologi yaitu varietas rumbia Madang, Mahang, dan Buntal. Masyarakat Desa Pemakuan memanfaatkan seluruh bagian tanaman untuk berbagai keperluan. Masyarakat telah mengadopsi teknologi sederhana dalam industri pengolahan pati rumbia, meskipun pengelolaan masih bersifat tradisional dan menghadapi tantangan seperti kurangnya minat generasi muda dan alih fungsi lahan. Kualitas pati rumbia di Desa Pemakuan bagus, dikarenakan sesuai dengan SNI. Kadar air pati sagu jauh melebihi standar SNI, dikarenakan pati sagu yang dihasilkan adalah sagu basah.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Hasil cek turnitin
Hasil Plagiarism Check
Subject
Type Hasil cek turnitin
  Download (3MB)    Indexing metadata
Keywords: Etnobotani; Metroxylon sagu Rottb.; Kerapatan Populasi; Variasi Morfologi; Pengetahuan Masyarakat

Article Metrics:

  1. Amalia, R. 2011. Kajian Karakteristik Fisiko Kimia dan Organoleptik Snack Bars dengan Bahan Dasar Tepung Tempe dan Buah Nangka Kering sebagai Alternatif Pangan Cfgf (Casein Free Gluten Free). Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret
  2. Badan Pusat Statistik. 2021. Provinsi Kalimatan Selatan Dalam Angka. Kabupaten Banjar. BPS
  3. Bakhriansyah, M., Febria, A. and Rahmah, D.D., 2011. Efek antibakteri in vitro dan antidiare in vivo infusa akar sago (Metroxylon sagu). Majalah Farmasi Indonesia, 22(223), pp.158-165
  4. Bogale, T.N., Worku, A.G., Bikis, G.A. and Kebede, Z.T., 2017. Why gone too soon? Examining social determinants of neonatal deaths in northwest Ethiopia using the three delay model approach. BMC pediatrics, 17, pp.1-8
  5. Botanri, S., Setiadi, D., Guhardja, E., Qayim, I., Prasetyo, L. B. 2011. Studi ekologi tumbuhan sagu (Metroxylon spp) dalam komunitas alami di Pulau Seram, Maluku. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 8(3), 135-145
  6. Caballero, B., Trugo, L. and Finglas, P., 2003. Encyclopedia of food sciences and nutrition: Volumes 1-10 (No. Ed. 2, pp. 6601-pp
  7. Dahlan, S.A., Saman, W.R., Mokodompit, K.A., Pakaya, A., Hikmawati, S.R. and Muti, S., 2022. Identifikasi Kadar Air Sagu Kering dan Sagu Basah Setelah Penyimpanan dan Pengeringan. In Prosiding Seminar Nasional Mini Riset Mahasiswa (Vol. 1, No. 2, pp. 107-113)
  8. Dewi, R. K., Bintoro, M. H. 2016. Karakter morfologi dan potensi produksi beberapa aksesi sagu (Metroxylon spp.) di kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy), 44(1), 91-97
  9. Fakturrahman, R., Atmaka, W., Basito. (2012). Karakteristik Sensori dan sifat fisiokimia cookies dengan subtitusi bekatul beras hitam (Oryza sativa L.) dan tepung jagung (Zea mays L.). Jurnal Teknosains Pangan, 1(1), 49-57
  10. Gunawan, G. 2014. Study Etnobotani dan Pengolahan Rumbia (Metroxylon sagu Rottb.) Pada Etnis Banjar, Kalimantan Selatan. Seminar Nasional Dan Rapat Tahunan Bidang MIPA
  11. Hamdan, A., R. Zuraida, dan Khairuddin. 2010. Usaha tani itik Alabio petelur (Studi Kasus Desa Primatani Sungai Durait Tengah Kecamatan Babirik, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan). Prosiding Seminar Nasional Membangun Sistem Inovasi di Perdesaan, Bogor
  12. Haryanto, B., Pangloli, P. 1992. Potential and Utilization of Sago. Kanisius. Yogyakarta
  13. Ismail, M.I.M., 2022. Manajemen Pengembangan Sagu di Kampung Simporo Distrik Ebungfauw Kabupaten Jayapura. Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik, 7(1), pp.24-43
  14. Konro, Z. 2003. Tanaman Sagu Dan Pemanfaatannya di Provinsi Papua. Balai Pengkajian, Jayapura
  15. Loga, M.C.N. and Kambuno, N.T., 2014. Analisis Cemaran Logam Timbal (Pb) dan Tembaga (Cu) dalam Tepung Terigu dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom. Jurnal Info Kesehatan, 12(1), pp.599-603
  16. Muhammad, F., Dharmono, D., & Muchyar, M. 2016. Struktur populasi tumbuhan sagu (Metroxylon sagu) di Kawasan Air Terjun Rampah Menjangan, Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Prosiding Seminar Nasional Lahan Basah, 1(1), 123-124
  17. Nio, S.A. and Torey, P., 2013. Karakter morfologi akar sebagai indikator kekurangan air pada tanaman (Root morphological characters as water-deficit indicators in plants). Jurnal Bios Logos, 3(1)
  18. Nurlila, R.U., Sudiana, S. and La Fua, J., 2021. Efek Antibakteri Daun Sagu (Metroxylon sagu Rottb.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, 7(2), pp.285-322
  19. Putri, A. A. K., Fatriani, F., Satriadi, T. 2020. Pemanfaatan Pohon Sagu (Metroxylon Sp) dan Kualitas Pati Sagu dari Desa Salimuran Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan. Jurnal Sylva Scienteae, 2(6), 1083-1092
  20. Rahman, H.B.A., 2021. Sebaran dan Keragaman Beberapa Aksesi Sagu di Provinsi Kalimantan. (Doctoral dissertation, IPB (Bogor Agricultural University)
  21. Rawat, D.S., Dash, S.S., Sinha, B.K., Kumar, V., Banerjee, A. and Singh, P., 2018. Community structure and regeneration status of tree species in Eastern Himalaya: A case study from Neora Valley National Park, West Bengal, India. Taiwania, 63(1)
  22. Tyanjani, E. F., & Yunianta, Y. 2015. Pembuatan Dekstrin Dari Pati Sagu (Metroxylon sagu Rottb.) Dengan Enzim Amilase Terhadap Sifat Fisiko Kimia [In Press Juli 2015]. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(3)
  23. Widaningrum, E. Y. P., Munarso, S. J. 2005. Kajian Terhadap SNI Mutu Pati Sagu. Jurnal Standardisasi Vol, 7(3), 91-98
  24. Yamamoto, Y., Rembon, F.S., Omori, K., Yoshida, T., Nitta, Y., Pasolon, Y.B. and Miyazaki, A., 2010. Growth characteristics and starch productivity of three varieties of sago palm (Metroxylon sagu Rottb.) in Southeast Sulawesi, Indonesia. Tropical Agriculture and Development, 54(1)

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-06-03 03:26:42

No citation recorded.