Department of Environmental Science, Universitas Negeri Semarang, Kampus UNNES Sekaran Gunungpati, Semarang 50229, Jawa Tengah, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JIL67540, author = {Natiq Yoni and Andhina Heriyanti}, title = {Valuasi Ekonomi Manfaat Ekosistem Mangrove di Desa Tireman, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {23}, number = {3}, year = {2025}, keywords = {Valuasi ekonomi; Ekosistem mangrove; Manfaat langsung; Manfaat tidak langsung; Pemanfaatan ekosistem}, abstract = { Luas mangrove di Desa Tireman pada tahun 2024 diperkirakan seluas 8,5 ha dari yang mulanya 13,321 ha di tahun 2013. Permasalahan dari turunnya luas mangrove sering kali terjadi karena aktivitas antropogenik seperti alih fungsi lahan dan eksploitasi berlebih. Salah satu mitigasi bencana yang terus dikembangkan oleh beberapa daerah yaitu memanajemen ekosistem pesisir dengan melakukan analisis valuasi ekonomi yang dapat membantu untuk pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai ekonomi dari pemanfaatan ekosistem mangrove di Desa Tireman, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Penilaian pemanfaatan ekosistem mangrove dihitung berdasarkan konsep penilaian ekonomi total (Total Economic Valuation/ TEV) yang dilakukan untuk mengestimasi total dari kontribusi ekonomi sebuah ekosistem pada masyarakat. Valuasi ekonomi manfaat langsung dinilai menggunakan pendekatan harga pasar, manfaat tidak langsung menggunakan metode replacement cost, nilai manfaat pilihan menggunakan metode benefit transfer, nilai manfaat warisan menggunakan metode perkiraan, dan nilai keberadaan menggunakan Willingness to pay (WTP). Valuasi ekonomi mangrove di Desa Tireman memiliki nilai ekonomi total yaitu Rp3.684.000.243/ha/tahun dengan rincian nilai manfaat langsung yaitu Rp2.881.589.000/ha/tahun, nilai manfaat tidak langsung sebesar Rp503.859.520/ha/tahun, nilai manfaat pilihan yaitu Rp383.412/ha/tahun, nilai manfaat warisan sebesar Rp288.158.900/ha/ tahun, dan nilai keberadaan sebesar Rp10.009.411/ha/tahun. Hasil dari perhitungan nilai ekonomi total menunjukan seberapa besar nilai kegunaan sumberdaya alam ekosistem mangrove dalam perspektif ekonomi serta dapat diartikan sebagai kerugian dari hilang atau rusaknya fungsi kawasan mangrove. Pemerintah dapat mempertimbangkan pengambilan keputusan dengan memperhatikan rencana tata ruang yang ada sehingga keputusan untuk mengkonversi kawasan mangrove tidak terjadi akibat kegagalan dalam mengkuantifikasi nilai-nilai dari ekosistem mangrove. }, pages = {658--670} doi = {10.14710/jil.23.3.658-670}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/67540} }
Refworks Citation Data :
Luas mangrove di Desa Tireman pada tahun 2024 diperkirakan seluas 8,5 ha dari yang mulanya 13,321 ha di tahun 2013. Permasalahan dari turunnya luas mangrove sering kali terjadi karena aktivitas antropogenik seperti alih fungsi lahan dan eksploitasi berlebih. Salah satu mitigasi bencana yang terus dikembangkan oleh beberapa daerah yaitu memanajemen ekosistem pesisir dengan melakukan analisis valuasi ekonomi yang dapat membantu untuk pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai ekonomi dari pemanfaatan ekosistem mangrove di Desa Tireman, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Penilaian pemanfaatan ekosistem mangrove dihitung berdasarkan konsep penilaian ekonomi total (Total Economic Valuation/ TEV) yang dilakukan untuk mengestimasi total dari kontribusi ekonomi sebuah ekosistem pada masyarakat. Valuasi ekonomi manfaat langsung dinilai menggunakan pendekatan harga pasar, manfaat tidak langsung menggunakan metode replacement cost, nilai manfaat pilihan menggunakan metode benefit transfer, nilai manfaat warisan menggunakan metode perkiraan, dan nilai keberadaan menggunakan Willingness to pay (WTP). Valuasi ekonomi mangrove di Desa Tireman memiliki nilai ekonomi total yaitu Rp3.684.000.243/ha/tahun dengan rincian nilai manfaat langsung yaitu Rp2.881.589.000/ha/tahun, nilai manfaat tidak langsung sebesar Rp503.859.520/ha/tahun, nilai manfaat pilihan yaitu Rp383.412/ha/tahun, nilai manfaat warisan sebesar Rp288.158.900/ha/ tahun, dan nilai keberadaan sebesar Rp10.009.411/ha/tahun. Hasil dari perhitungan nilai ekonomi total menunjukan seberapa besar nilai kegunaan sumberdaya alam ekosistem mangrove dalam perspektif ekonomi serta dapat diartikan sebagai kerugian dari hilang atau rusaknya fungsi kawasan mangrove. Pemerintah dapat mempertimbangkan pengambilan keputusan dengan memperhatikan rencana tata ruang yang ada sehingga keputusan untuk mengkonversi kawasan mangrove tidak terjadi akibat kegagalan dalam mengkuantifikasi nilai-nilai dari ekosistem mangrove.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-06-03 00:18:06
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.