skip to main content

Evaluasi Keberlanjutan Pengelolaan SANIMAS SPALD-T di Kota Bandung

1Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Padjadjaran, Jl. Dipati Ukur No.35, Lebakgede, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40132, Indonesia

2Magister Ilmu Keberlanjutan, Universitas Padjadjaran, Jl. Dipati Ukur No.35, Lebakgede, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40132, Indonesia

Received: 16 Jan 2025; Revised: 28 Jul 2025; Accepted: 19 Aug 2025; Available online: 30 Sep 2025; Published: 8 Oct 2025.
Editor(s): Budi Warsito

Citation Format:
Abstract
Pada Tahun 2022 Kota Bandung telah mendeklarasikan 100% ODF (Open Defecation Free) sebagaimana telah ditempuh sejak dimulai tahun 2015 melalui sejumlah program yang salah satunya melalui Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS), yang saat ini masih menjadi alternatif Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat. Namun demikian tren pembangunan sistem desentralisasi menghadapi isu keberfungsian dan keberlanjutan dari prasarana terbangun. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh status keberlanjutan pengelolaan SANIMAS SPALD-T berdasarkan indikator-indikator keberlanjutan dan untuk merumuskan rekomendasi pengelolaan SANIMAS SPALD-T yang lebih berkelanjutan. Penelitian dilaksanakan di 33 Kelurahan di Kota Bandung. Analisis data dilakukan menggunakan metode MDS RAPFISH, Monte Carlo, dan Leverage, berdasarkan delapan dimensi (teknis, pembiayaan, lingkungan, institusi, sosial, keterlibatan masyarakat, peraturan dan komitmen politik, serta kesehatan lingkungan dan perilaku kesehatan). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat dua dimensi dengan status berkelanjutan, yaitu dimensi teknis (100%) dan dimensi kesehatan lingkungan dan perilaku kesehatan (79,226%). Sementara kondisi cukup berkelanjutan terjadi pada dimensi keterlibatan masyarakat (64,651%). Sedangkan kondisi kurang berkelanjutan terjadi pada empat dimensi yaitu dimensi lingkungan (49,405%), institusi (35,056%), sosial (32,161%), dan dimensi peraturan dan komitmen politik (49,809%). Adapun dimensi yang terkategori tidak berkelanjutan adalah dimensi pembiayaan (0,426%). Peneliti merekomendasikan sejumlah upaya peningkatan keberlanjutan pengelolaan SANIMAS SPALD-T diantaranya melalui : 1). pelibatan aktif kaum perempuan/ibu dalam pengelolaan SANIMAS SPALD-T; 2). Menginisiasi dan memfasilitasi pembentukan asosiasi KPP; 3). menyusun mekanisme perbaikan infrastruktur SANIMAS SPALD-T ataupun pemberian bantuan perbaikan dari Pemerintah.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Cover Letter
Surat Pengantar Penerbitan Artikel
Subject
Type Cover Letter
  Download (64KB)    Indexing metadata
Keywords: BABS; ODF; Keberlanjutan; RAPFISH; Sanitasi; SANIMAS

Article Metrics:

  1. Abraham; Suharyanto.(2023).Evaluasi Keberlanjutan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat Skala Komunal. Journal on Education.Vol 5(3). 9682-9694
  2. Al’Afghani, M.M.; Kohlitz, J. and Willetts, J.(2019). Not built to last: Improving legal and institutional arrangements for community-based water and sanitation service delivery in Indonesia. Water Alternatives 12(1): 285-303
  3. Andersson, Kim; Sarah Dickin;Andrea Norgren.(2017). The SEI Initiative on Sustainable Sanitation. Stockholm Environment Institute: Stockholm
  4. BPS Kota Bandung.(2023). Kota Bandung Dalam Angka 2023. Bandung:Badan Pusat Statistik Kota Bandung
  5. Cecilia, S., Murayama, T., Nishikizawa, S., & Suwanteep, K. (2024). Stakeholder evaluation of sustainability in a community-led wastewater treatment facility in Jakarta, Indonesia. Environment, Development and Sustainability, 26(4), 8497-8523
  6. de Albuquerque, C. (2010). Report of the independent expert on the issue of human rights obligations related to access to safe drinking water and sanitation. A/HRC/15/31. New York City, USA: United Nations General Assembly
  7. Dinas Kesehatan Kota Bandung.(2022).Profil Kesehatan Kota Bandung.Bandung : Dinkes Kota Bandung
  8. Direktorat Sanitasi.(2023). Laporan Akhir Bantuan Teknis Keberfungsian Dan Keberlanjutan IBM Sanitasi. TA 2023.Jakarta: Direkorat Sanitasi
  9. Hutchings, P.(2018).Community management or coproduction? The role of state and citizens in rural water service delivery in India. Water Alternatives 11(2): 357-374
  10. Keman, S. (2022). Dasar Kesehatan Lingkungan. Airlangga University Press
  11. Kouassi, H. A. A., Andrianisa, H. A., Traoré, M. B., Sossou, S. K., Nguematio, R. M., & Djambou, M. D.(2023). Acceptance factors for the social norms promoted by the community-led total sanitation (CLTS) approach in the rural areas: case study of the central-western region of Burkina Faso. Sustainability, 15(15), 11945
  12. Musnansyah, A., Kamil, A., Marliana, L., Widayati, E., & Zulfakriza, Z. (2021). Assessment of spatial water quality observation of Citarum River Bandung Regency using multivariate statistical methods. International Journal on Advanced Science, Engineering and Information Technology, 11(1)
  13. Pradiko, H., & Yustiani, Y. M. (2019). Kajian Pengaruh Kualitas Air Sungai Cikapundung Kandungan Escherichia coli Air Sumur. Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam (JURNALIS), 2(2), 90-100
  14. Setiawati, E., Notodarmojo, S., Soewondo, P., Effendi, A. J., dan Otok, B. W. (2013): Infrastructure Development Strategy for Sustainable Wastewater System by using SEM Method (Case Study Setiabudi and Tebet Districts, South Jakarta), Procedia Environmental Sciences, 17, 685–692. https://doi.org/10.1016/j.proenv.2013.02.085
  15. SIWI.(2021).The WASHREG Approach: An Overview. Stockholm and New York
  16. Sofyan, Iendra.(2017). Identifikasi Faktor-Faktor Penentu Keberlanjutan Sanitasi Skala Komunal Berbasis Masyarakat dengan Metode Analisis Jalur (Studi Kasus : Di Kawasan Bandung Raya).Bandung: Institut Teknologi Bandung
  17. Sugiyono.(2023).Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta
  18. Thomas, A., Bevan, J.(2013). Developing and Monitoring Protocol for the Elimination of Open Defecation in Sub-Saharan Africa www.communityledtotalsanitation.org/sites/communityledtotalsanitation.org/files/Thomas_and_Bevan_Elimination_of_open_defecation_SSA.pdf
  19. Venkataramanan, V., Crocker, J., Karon, A., & Bartram, J. (2018).Community-led total sanitation: a mixed-methods systematic review of evidence and its quality. Environmental health perspectives, 126(2), 026001
  20. WHO.(2019). Lignes directrices relatives à l’assainissement et à la santé [Guidelines on sanitation and health]. Genève
  21. Willetts J, Mills F and Al’Afghani M.(2020).Sustaining Community-Scale Sanitation Services: Co-management by Local Government and Low-Income Communities in Indonesia. Front. Environ. Sci. 8:98. doi: 10.3389/fenvs.2020.00098
  22. Wirawan, M. (2019). Kajian Kualitatif Pengelolaan Air Limbah Domestik di DKI Jakarta. Jurnal Riset Jakarta, 12(2)
  23. Yusuf, Muhammad; Mohammad Wijaya; Ridwan Adi Surya; Isvan Taufik.(2021).MDS-RAPS Teknik Analisis Keberlanjutan.Gowa: CV. Tohar Media

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-10-09 03:33:50

No citation recorded.