1Rumah Sakit Syarif Hidayatullah, Ciputat, Indonesia
2Tangerang Selatan, Indonesia
3Bagian Anestesi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro/ RSUP Dr. Kariadi
4 Semarang
BibTex Citation Data :
@article{JAI11861, author = {Chandra Setiawan and Doso Sutiyono}, title = {Perbandingan Pemberian Deksametason Intravena dan Lidokain Spray pada Kejadian Nyeri Tenggorok Paska Ekstubasi}, journal = {JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)}, volume = {8}, number = {1}, year = {2016}, keywords = {Nyeri tenggorok; Deksametason i.v; Lidokain spray; intubasi endotrakhea}, abstract = { Latar Belakang: Nyeri tenggorok merupakan salah satu komplikasi paska intubasi endotrakeal tersering, terjadi pada 30 - 70% pasien paska intubasi endotracheal. Hal ini disebabkan karena inflamasi dari mukosa trakea. Deksametason dan lidokain dipercaya bisa menekan inflarnasi pada mukosa trakea paska intubasi endotrakhea. Tujuan: Mengetahui efektivitas deksametason iv untuk mencegah nyeri tenggorok dibandingkan dengan lidokain spray. Metode : Penelitian jenis uji klinis acak tersamar ganda. Sampel penelitian 58 orang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 (Kl) diberikan dexametasone i.v 10 mg sebelum intubasi, kelompok 2 (K2) diberikan spray lidokain pada pipa endotrakea sepanjang 15 cm dari ujung distal. Kejadian nyeri tenggorok dinilai pada jam ke-1, ke-6 dan ke-24 paska ekstubasi. Hasil: Terdapat perbedaan tidak bermakna kejadian nyeri tenggorok pada kedua kelompok pada jam ke - 1, ke - 6 dan ke - 24 (p=0,078, p=l,0, p=l,0). Terdapat perbedaan tidak bermakna kejadian suara serak pada kedua kelompok pada jam ke - 1, ke - 6 dan ke - 24 (p=0,091,p=l,0, p=l,0) Simpulan: Pemberian deksametason i.v pre induksi untuk mencegah nyeri tenggorok pada pasien anestesi umum dengan intubasi endotrakhea tidak lebih efektif dibandingkan dengan lidokain spray. }, issn = {2089-970X}, pages = {22--30} doi = {10.21456/vol%viss%ipp1-11}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/11861} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang: Nyeri tenggorok merupakan salah satu komplikasi paska intubasi endotrakeal tersering, terjadi pada 30-70% pasien paska intubasi endotracheal. Hal ini disebabkan karena inflamasi dari mukosa trakea. Deksametason dan lidokain dipercaya bisa menekan inflarnasi pada mukosa trakea paska intubasi endotrakhea.
Tujuan: Mengetahui efektivitas deksametason iv untuk mencegah nyeri tenggorok dibandingkan dengan lidokain spray.
Metode: Penelitian jenis uji klinis acak tersamar ganda. Sampel penelitian 58 orang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 (Kl) diberikan dexametasone i.v 10 mg sebelum intubasi, kelompok 2 (K2) diberikan spray lidokain pada pipa endotrakea sepanjang 15 cm dari ujung distal. Kejadian nyeri tenggorok dinilai pada jam ke-1, ke-6 dan ke-24 paska ekstubasi.
Hasil: Terdapat perbedaan tidak bermakna kejadian nyeri tenggorok pada kedua kelompok pada jam ke-1, ke-6 dan ke-24 (p=0,078, p=l,0, p=l,0). Terdapat perbedaan tidak bermakna kejadian suara serak pada kedua kelompok pada jam ke-1, ke-6 dan ke-24 (p=0,091,p=l,0, p=l,0)
Simpulan: Pemberian deksametason i.v pre induksi untuk mencegah nyeri tenggorok pada pasien anestesi umum dengan intubasi endotrakhea tidak lebih efektif dibandingkan dengan lidokain spray.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-10-15 11:19:21
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University as publisher of the journal. Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here:[Copyright Transfer Form JAI]. The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail, scanned document:
Mochamat (Editor-in-Chief)
Editorial Office of JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University/ Dr. Kariadi General Hospital Medical Center (RSUP Dr. Kariadi)
Jl. Dr. Soetomo No. 16 Semarang, Central Java, Indonesia, 50231
Telp. : (024) 8444346
Email : janestesiologi@gmail.com
View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License