Rumah Sakit Atma Jaya, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JAI19807, author = {Tommy Tanumihardja and Dian Daniella}, title = {Mobilisasi Pasien Lanjut Usia dengan Peripheral Nerve Block pada Operasi Cemented Bipolar Hemiarthroplasty Akibat Fraktur Collum Femur: Sebuah Laporan Kasus}, journal = {JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)}, volume = {8}, number = {2}, year = {2016}, keywords = {fraktur collum femur; lansia; mobilisasi; peripheral nerve block; hemiarthroplasty}, abstract = { Pendahuluan : Komplikasi dari fraktur tulang panggul seringkali berhubungan dengan mobilisasi, dimana semakin cepat mobilisasi postoperatif pasien, maka semakin rendah risiko komplikasi yang dialami pasien.Sekitar 50% fraktur tulang panggul adalah fraktur collum femur. Tujuan pembuatan laporan kasus ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan mengenai mobilisasi pada pasien lansia dengan fraktur collum femur.Penting untuk mengontrol rasa nyeri dan menggunakan teknik anestesi yang mendukung mobilisasi dini pasien postoperatif.Perlu diperhatikan pula masalah psikologis dari pasien, seperti ketakutan untuk jatuh postoperatif yang menjadi penghambat utama dalam kasus ini bagi pasien untuk berjalan independen dan masih perlu ditentukan waktu mobilisasi postoperatif yang terbaik bagi pasien. Kasus : Pasien laki-laki berumur 73 tahun datang dengan keluhan nyeri pada paha kiri (Numeric Pain Rating Scale (NPRS) 5) setelah terjatuh empat hari sebelumnya dari anak tangga setinggi ± 50 cm. Pasien terjatuh terduduk dan semenjak itu pasien tidak dapat berdiri.Sebelum terjatuh, pasien dapat berjalan mandiri, merawat dirinya sendiri dan tinggal bersama dengan anak perempuannya. Ringkasan : Mobilisasi dini pada pasien lansia dengan fraktur collum femur dihubungkan dengan penurunan risiko komplikasi dan mortalitas.Penting bagi seorang dokter untuk mengontrol rasa nyeri dan menggunakan teknik anestesi yang mendukung mobilisasi pasien postoperatif.Perlu diperhatikan pula masalah psikologis dari pasien, seperti ketakutan untuk jatuh postoperatif dan masih perlu ditentukan waktu mobilisasi postoperatif yang terbaik bagi pasien. }, issn = {2089-970X}, pages = {80--92} doi = {10.14710/jai.v8i2.19807}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/19807} }
Refworks Citation Data :
Pendahuluan : Komplikasi dari fraktur tulang panggul seringkali berhubungan dengan mobilisasi, dimana semakin cepat mobilisasi postoperatif pasien, maka semakin rendah risiko komplikasi yang dialami pasien.Sekitar 50% fraktur tulang panggul adalah fraktur collum femur. Tujuan pembuatan laporan kasus ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan mengenai mobilisasi pada pasien lansia dengan fraktur collum femur.Penting untuk mengontrol rasa nyeri dan menggunakan teknik anestesi yang mendukung mobilisasi dini pasien postoperatif.Perlu diperhatikan pula masalah psikologis dari pasien, seperti ketakutan untuk jatuh postoperatif yang menjadi penghambat utama dalam kasus ini bagi pasien untuk berjalan independen dan masih perlu ditentukan waktu mobilisasi postoperatif yang terbaik bagi pasien.
Kasus : Pasien laki-laki berumur 73 tahun datang dengan keluhan nyeri pada paha kiri (Numeric Pain Rating Scale (NPRS) 5) setelah terjatuh empat hari sebelumnya dari anak tangga setinggi ± 50 cm. Pasien terjatuh terduduk dan semenjak itu pasien tidak dapat berdiri.Sebelum terjatuh, pasien dapat berjalan mandiri, merawat dirinya sendiri dan tinggal bersama dengan anak perempuannya.
Ringkasan : Mobilisasi dini pada pasien lansia dengan fraktur collum femur dihubungkan dengan penurunan risiko komplikasi dan mortalitas.Penting bagi seorang dokter untuk mengontrol rasa nyeri dan menggunakan teknik anestesi yang mendukung mobilisasi pasien postoperatif.Perlu diperhatikan pula masalah psikologis dari pasien, seperti ketakutan untuk jatuh postoperatif dan masih perlu ditentukan waktu mobilisasi postoperatif yang terbaik bagi pasien.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-25 18:55:13
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University as publisher of the journal. Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here:[Copyright Transfer Form JAI]. The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail, scanned document:
Mochamat (Editor-in-Chief)
Editorial Office of JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University/ Dr. Kariadi General Hospital Medical Center (RSUP Dr. Kariadi)
Jl. Dr. Soetomo No. 16 Semarang, Central Java, Indonesia, 50231
Telp. : (024) 8444346
Email : janestesiologi@gmail.com
View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License