Departemen Anestesi dan Perawatan Intensif Pasca Bedah RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JAI19817, author = {Ornella Widyapuspita and Cindy Boom}, title = {Manajemen Transfusi Perioperatif Pada Pasien Bedah Jantung Dewasa dengan Mesin Pintas Jantung Paru}, journal = {JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)}, volume = {8}, number = {3}, year = {2016}, keywords = {anemia hemodilusi; autotransfusi; mesin pintas jantung paru}, abstract = { Transfusi darah umum dilakukan pada pasien bedah jantung, mencakup 10-20% dari total transfusi darah yang diberikan. Diperkirakan 60-70% pemberian transfusi terjadi selama periode perioperatif. Pemintasan jantung paru menggunakan mesin pintas jantung paru/ cardiopulmonary bypass (CPB) machine merupakan teknik penting yang telah digunakan selama lebih dari 60 tahun. Mesin ini membantu dokter bedah jantung mendapatkan area kerja yang tidak bergerak dan bersih. Dalam konteks koagulasi, pemakaian mesin CPB akan mengakibatkan timbulnya anemia hemodilusi akibat priming , sehingga seringkali memerlukan transfusi darah.Beberapa penelitian menunjukkan keterkaitan antara transfusi alogenik terkait dengan peningkatan morbiditas seperti infeksi, cidera ginjal akut, reaksi hemolitik akut, reaksi alergi, cidera paru, kelebihan cairan, dan peningkatan mortalitas.Pemberian transfusi alogenik dapat dikurangi dengan protokol transfusi restriktif, penggunaan metode autotransfusi, pemberian eritropoetin (EPO), antiplatelet, dan antifibrinolitik. Manajemen transfusi yang tepat dan rasional selama periode perioperatif bedah jantung dapat menurunkan mortalitas dan morbiditas secara signifikan. }, issn = {2089-970X}, pages = {188--205} doi = {10.14710/jai.v8i3.19817}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/19817} }
Refworks Citation Data :
Transfusi darah umum dilakukan pada pasien bedah jantung, mencakup 10-20% dari total transfusi darah yang diberikan. Diperkirakan 60-70% pemberian transfusi terjadi selama periode perioperatif. Pemintasan jantung paru menggunakan mesin pintas jantung paru/ cardiopulmonary bypass (CPB) machine merupakan teknik penting yang telah digunakan selama lebih dari 60 tahun. Mesin ini membantu dokter bedah jantung mendapatkan area kerja yang tidak bergerak dan bersih. Dalam konteks koagulasi, pemakaian mesin CPB akan mengakibatkan timbulnya anemia hemodilusi akibat priming, sehingga seringkali memerlukan transfusi darah.Beberapa penelitian menunjukkan keterkaitan antara transfusi alogenik terkait dengan peningkatan morbiditas seperti infeksi, cidera ginjal akut, reaksi hemolitik akut, reaksi alergi, cidera paru, kelebihan cairan, dan peningkatan mortalitas.Pemberian transfusi alogenik dapat dikurangi dengan protokol transfusi restriktif, penggunaan metode autotransfusi, pemberian eritropoetin (EPO), antiplatelet, dan antifibrinolitik. Manajemen transfusi yang tepat dan rasional selama periode perioperatif bedah jantung dapat menurunkan mortalitas dan morbiditas secara signifikan.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-12-26 05:59:06
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University as publisher of the journal. Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here:[Copyright Transfer Form JAI]. The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail, scanned document:
Mochamat (Editor-in-Chief)
Editorial Office of JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University/ Dr. Kariadi General Hospital Medical Center (RSUP Dr. Kariadi)
Jl. Dr. Soetomo No. 16 Semarang, Central Java, Indonesia, 50231
Telp. : (024) 8444346
Email : janestesiologi@gmail.com
View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License