1Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat/RSUD Ulin, Banjarmasin, Indonesia
2Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat/RSUD Ulin, Banjarmasin, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JAI32905, author = {Rohmantuah Purba and Mahendratama Adhi and Erna Kusumawardhani and Rapto Hardian and Andri Tobing}, title = {Potensi Pemberian Tocilizumab pada Pasien COVID-19 Di ICU RSUD Ulin Banjarmasin}, journal = {JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)}, volume = {12}, number = {3}, year = {2020}, keywords = {badai sitokin; COVID-19; ICU; interleukin-6; tocilizumab}, abstract = { Latar Belakang: Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit pandemi yang menjadi masalah global yang melanda seluruh dunia. Manifestasi klinis dan tingkat keparahan penyakit COVID-19 sangat bervariasi. Pada pasien COVID-19 derajat kritis yang memerlukan perawatan di i ntensive care unit (ICU) telah ditemukan adanya proses badai sitokin yang meningkatkan mortalitas dan morbiditas. Interleukin-6 (IL-6) berperan dalam terjadinya badai sitokin. Kasus: Berikut kami laporkan serial kasus 5 pasien COVID-19 terkonfirmasi positif derajat sedang-kritis yang diberikan tocilizumab (TCZ) sebagai suatu IL - 6 inhibitor yang memiliki potensi terapi menurunkan mortalitas dan morbiditas pasien COVID-19 derajat berat-kritis. Pembahasan: Dari 5 pasien yang diberikan TCZ, didapatkan hasil 3 pasien bisa pulang dan 2 pasien meninggal. Terdapat potensi pemberian IL - 6 inhibitor karena dari patofisiologi penyakit COVID-19 yang berkaitan dengan IL-6 dan badai sitokin. IL-6 inhibitor dapat menurunkan mortalitas dan morbiditas dengan mencegah terjadinya badai sitokin. Hal ini diukur menggunakan evaluasi onset penyakit, kadar biomarker inflamasi dan gangguan koagulasi yang sering diteliti pada pasien COVID-19 seperti c-reactive protein (CRP) , lactate dehydrogenase (LDH), D-Dimer dan ferritin. Kesimpulan: Pemberian TCZ memiliki potensi efek terapeutik jika diberikan pada onset penyakit <10 hari. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menilai efek terapeutik dan timing pemberian yang tepat. }, issn = {2089-970X}, pages = {120--136} doi = {10.14710/jai.v12i3.32905}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/32905} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang: Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit pandemi yang menjadi masalah global yang melanda seluruh dunia. Manifestasi klinis dan tingkat keparahan penyakit COVID-19 sangat bervariasi. Pada pasien COVID-19 derajat kritis yang memerlukan perawatan di intensive care unit (ICU) telah ditemukan adanya proses badai sitokin yang meningkatkan mortalitas dan morbiditas. Interleukin-6 (IL-6) berperan dalam terjadinya badai sitokin.
Kasus: Berikut kami laporkan serial kasus 5 pasien COVID-19 terkonfirmasi positif derajat sedang-kritis yang diberikan tocilizumab (TCZ) sebagai suatu IL-6 inhibitor yang memiliki potensi terapi menurunkan mortalitas dan morbiditas pasien COVID-19 derajat berat-kritis.
Pembahasan: Dari 5 pasien yang diberikan TCZ, didapatkan hasil 3 pasien bisa pulang dan 2 pasien meninggal. Terdapat potensi pemberian IL-6 inhibitor karena dari patofisiologi penyakit COVID-19 yang berkaitan dengan IL-6 dan badai sitokin. IL-6 inhibitor dapat menurunkan mortalitas dan morbiditas dengan mencegah terjadinya badai sitokin. Hal ini diukur menggunakan evaluasi onset penyakit, kadar biomarker inflamasi dan gangguan koagulasi yang sering diteliti pada pasien COVID-19 seperti c-reactive protein (CRP), lactate dehydrogenase (LDH), D-Dimer dan ferritin.
Kesimpulan: Pemberian TCZ memiliki potensi efek terapeutik jika diberikan pada onset penyakit <10 hari. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menilai efek terapeutik dan timing pemberian yang tepat.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-13 17:41:15
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University as publisher of the journal. Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here:[Copyright Transfer Form JAI]. The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail, scanned document:
Mochamat (Editor-in-Chief)
Editorial Office of JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University/ Dr. Kariadi General Hospital Medical Center (RSUP Dr. Kariadi)
Jl. Dr. Soetomo No. 16 Semarang, Central Java, Indonesia, 50231
Telp. : (024) 8444346
Email : janestesiologi@gmail.com
View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License