skip to main content

Tata Laksana Pasien Kritis pada Sumber Daya Terbatas

1Departemen Anestesiologi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri, Fakultas Kedokteran, Univesitas Hasanuddin/Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, Indonesia

2Departemen Anestesiologi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri, Fakultas Kedokteran, Univesitas Hasanuddin/Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Indonesia

Published: 30 Nov 2022.
Open Access Copyright 2021 JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Perawatan kritis merupakan komponen penting dari sistem perawatan kesehatan di seluruh dunia. Idealnya perawatan pasien sakit kritis di unit perawatan intensif (ICU) dikelola dengan tenaga kesehatan profesional yang sangat terspesialisasi, pemantauan secara sistematis dan penggunaan peralatan penunjang yang lengkap. Sayangnya, komponen ini tidak selalu tersedia terutama pada fasilitas kesehatan pesisir yang terbatas sumber daya. Hal ini berpotensi menyebabkan beban penyakit lebih besar dan hasil lebih buruk sehingga diperlukan pendekatan khusus dalam pelayanan perawatan kritis.

Kasus: Perempuan 71 tahun body max index (BMI) 21,3 dikonsulkan perawatan ICU dengan diagnosis sementara bendungan paru akut dan pneumonia. Tata laksana pasien sepsis dan bendungan paru akut dengan menggunakan panduan parameter klinis dan memanfaatkan sumber daya dengan segala keterbatasannya.

Pembahasan: Mengenali pasien dengan sepsis merupakan langkah penting untuk pengobatan yang efektif. Namun, pada tempat dengan sumber daya terbatas, definisi sepsis internasional tidak dapat sepenuhnya terpenuhi. Modifikasi definisi sepsis, sepsis beratn dan syok sepsis diperlukan agar bisa diterapkan pada situasi apapun termasuk tempat dengan sumber daya terbatas.

Kesimpulan: Sepsis dan bendungan paru merupakan kondisi gawat darurat yang memerlukan terapi agresif dalam upaya penyematanan jiwa. Meskipun dengan semua keterbatasan yang ada, terapi agresif harus tetap dilakukan menggunakan pendekatan panduan literatur dan mengikuti perkembangan klinis yang ditunjukkan oleh pasien.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  common.other
Copyright Transfer Agreement
Subject
Type Other
  Download (453KB)    Indexing metadata
 common.other
Copyright Transfer Agreement
Subject
Type Other
  Download (B)    Indexing metadata
Keywords: AKI; ICU; sarana terbatas; sepsis; bendungan paru

Article Metrics:

  1. Diaz VJ, Riviello DE, Papali A, Adhikari JK, Ferreira CJ. Global Critical Care: Moving Forward in Resource-Limited Settings. Glob Ann Health. 2019;85(1):3
  2. Nainggolan PJ, Kumaat TL, Laihad LM. Gambaran Sumber Terjadinya Infeksi pada Penderita Sepsis dan Syok Septik di ICU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode Agustus 2016 sampai dengan September 2017. ECL. 2017;5(2)
  3. Dunser WM, Festic E, Dondrop A, kissoon N, Ganbat T, Kwizera A, et al. Recommendation for sepsis management in resource-limited settings. Intensive Care Medicine. 2012;38:557-74
  4. Zhou X, Su Xiang L, Zhang HJ, Liu WD, Long Y. Rules of anti-infection therapy for sepsis and septic shock. Chin Med J (Engl). 2019;132(5):589-96
  5. Setiawan E, Widyati, Marpaung RF, Sukandar E, Susaniwati, et al. Kajian Narrative terhadap Profil Farmakokinetik Antibiotik pada Pasien Kritis: Implikasi terhadap Ketercapaian Target Farmakokinetik-Farmakodinamik. Pharmaceutical Sciences and Research (PSR). 2019;6(1):1-12
  6. Phe K, Heil LE, Tam HV. Optimizing Pharmacokinetics-Pharmacodynamics of Antimicrobial Management in Patients with Sepsis: A Review. The Journal of Infectious Diseases. 2020;222(2):132-41
  7. Martinez LM, Plata-Menchaca PE, Rodriguez RC,Ferre R. An approach to antibiotic treatment in patients with sepsis. J Thorac Dis. 2020;12(3):1007-21
  8. Charlton M, Thompson PJ. Pharmocokinetics in sepsis. BJA Educ. 2019;19(1):7-13
  9. Sari PI, Nuryastuti T, Asdie HR, Pratama A, Estriningsih E. PERBANDINGAN POLA TERAPI Antibiotik Pada Communityacquired Pneumonia (Cap) Di Rumah Sakit Tipe A Dan B. Jurnal Managemen dan Pelayanan Farmasi. 2017;7(4):168
  10. Pratama RA, Fadil M. Peranan Inotropik dan Vasopresor dalam Terapi Syok Kardiogenik. CDK. 2021;48(6):307-14 Huang Z, Fu Z, Huang W, Huang K. Prognostoc value of neutrophil-to-lymphocyte ratio in sepsis : A meta-analysis. Am J Emerg Med. 2020;38(3):641-47
  11. Jufan YA, Adiyanto B, Arifin RA. Management dan Stabilisasi Pasien dengan Bendungan paru Akut . Jurnal Komplikasi Anestesi. 2020;7(3)
  12. Ani AM, Ismael M, Winchester ED.Morphine in Acute Pulmonary Oedema Treatment. Current Emergency and Hospital Medicine Reports. 2017;5:88-93
  13. Coca A, Aller C, Sanches RJ,Valencia LA, Munguria BE, Munguria BJ. Role of the Furosemide Stress Test in Renal Injury Prognosis. Int J Mol Sci. 2020;21(9):3086
  14. McMahon AB, Chawla SL. The furosemode stress test: current use and future potential. Ren Fail. 2021;43(1):830-39
  15. Chen JJ, Chang HC, Huang TY, Kuo G. Furosemide stress test as a predictive marker of acute kidney injury progression or renal replacement therapy: a systemic review and meta-analysis. Critical Care. 2020;24:202
  16. Setiawan D, Harun H, Azmi S, Priyono D. Biomarker Acute Kidney Injury (AKI) pada Sepsis. Jurnal Kesehatan Andalas. 2018;7(2):113-18
  17. Susianti H. Pemeriksaan Laboratorium Pada Cedera Ginjal Akut. PDS PaTKlin. 2021;20(12):58
  18. Yigit Y, Yilmaz S, Akdogan A, Halhalli HC, Ozbek AE, Gencer EG. The role of neutrophil-lymphocyte ratio and red blood cell distribution width in the classification of febrile seizures. Eur Rev Med Pharmacol Sci. 2017; 21:554-9
  19. Qu J, Yuan YH, Huang Y, Qu Q,Yang OB, Ling HG, et al. Evaluation of neutrophil-lymphocyte ratio in predicting bloodstream infection. Biomark Med. 2019;13(15):1255-61
  20. Sudiarta GP, Wiargitha KI, Mahadewa BG. Perbedaan nilai Neutrophil Lymphocyte Ratio (NLR) terhadap pemeriksaan kultur darah dalam mendiagnosis sepsis pada pasien peritonitis di RSUP Sanglah, Bali, Indonesia. Intisari Sains Medis. 2020;11(1):165-71

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-04 12:35:06

No citation recorded.