skip to main content

Perbedaan Pengaruh HES 6% (200) Dalam NaCl 0,9% dan Dalam Larutan Berimbang pada Base Excess dan Strong Ion Difference Pasien Seksio Sesaria dengan Anestesi Spinal

1Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro/ RSUP dr. Kariadi, Indonesia

2Semarang, Indonesia

Published: 1 Jul 2013.

Citation Format:
Abstract
Latar belakang : Pada bedah sesar dengan anestesi spinal, pemilihan koloid sebagaicairan preload lebih efektif ketimbang kristaloid. Pemberian cairan koloid denganpelarut yang berbeda sebagai preload ini memiliki dampak terhadap keseimbanganasam basa tubuh. Sehingga pemilihan koloid berdasarkan pelarutnya mulaidipertimbangkan.
Tujuan : Melihat pengaruh pemberian HES 6% dalam larutan berimbang dengan HES6% dalam NaC1 0,9% terhadap Base Excess (BE) dan Strong Ion Difference (SID)pada pasien bedah sesar dengan anestesi spinal.
Metode : Merupakan uji klinik eksperimental yang dilakukan secara acak tersamarganda, dengan consecutive sampling, dibagi menjadi 2 kelompok (n=12) yaitukelompok HES 6% dalam larutan berimbang dan HES 6% dalam NaC1 0,9%. Ujistatistik untuk membandingkan nilai BE dan SID pada masing-masing kelompokmenggunakan SPSS for Windows versi 16.
Hasil : Nilai BE sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok HES 6% dalam NaCI0,9%, memiliki perbedaan yang bermakna (p < 0,05). Sedangkan nilai BE sebelumdan sesudah perlakuan pada kelompok HES 6% dalam larutan berimbang memilikiperbedaan yang tidak bermakna (p > 0,05). Nilai SID sebelum dan sesudah perlakuanpada kelompok HES 6% dalam NaC1 0,9%, memiliki perbedaan yang bermakna (p0,05). Sedangkan nilai SID sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok HES 6%dalam larutan berimbang memiliki perbedaan yang tidak bermakna (p > 0,05).
Kesimpulan : Terdapat penurunan BE dan SID secara bermakna pada kelompok HES'6% dalam NaC1 0,9% dibanding pada kelompok HES 6% dalam larutan berimbang.
Fulltext View|Download
Keywords: HES 6%; larutan berimbang; NaC1 0,9%; BE; SID

Article Metrics:

  1. Birnbach DJ, Browne IM. Anesthesia for obstetrics. Dalam: Miller RD. Miller’s anesthesia. Edisi 6. Pennsylvania: Elsevier Churchill Livingstone; 2005. Hlm.326-29
  2. Mulyono I, Harijanto E, Sunatrio S. Cairan koloid. Dalam: Panduan tata laksana terapi cairan perioperatif. Jakarta: Perhimpunan dokter spesialis anestesiologi dan reanimasi Indonesia; 2009. Hlm. 130-31
  3. Abdelrachman RS, Elzeftawy AE. Comparison of colloid versus crystalloid preload for prevention of hypotension during spinal anesthesia for elective section cesarean. Tanta Med Sciences J. 2007; 2(1): 134-41
  4. Riley ET, Cohen SE, Rubenstein AJ, Flanagan B. Prevention of hypotension after spinal anesthesia for cesarean section: six percent hetastarch versus lactated ringer’s solution. AnestAnalg. 1995; 81(4): 838-42
  5. Ueyama H, Le H, Tanigami H, Mashimo T, Yoshiva I. Effect of crystalloid and colloid preload on blood volume in the parturient undergoing spinal for elective cesarean section. Anesthesiology. 1999; 91; 1571-6
  6. Zander R. Fluid Management [e-book]. Germany: Bibliomed; 2006 [diunduh 6 January 2012]. Tersedia dari: www.physioklin.de
  7. Ery leksana. SIRS, Sepsis, keseimbangan asam basa, shock dan terapi cairan. Semarang: SMF/Bag. Anestesi dan terapi intensif RSUP Dr. Kariadi/Fak. Kedokteran UNDIP. 2006
  8. Brill SA, Stewart TR, Brundage SI, Schreiber MA. Base deficit does not predict mortality when secondary to hyperchloremic acidosis. Shock. 2002; 17; 459-62
  9. Kellum JA. Diagnosis and treatment of acid-base didorders. Dalam: Grenvik A, Shoemaker PK, Ayer S, Holbrook. Textbook of critical care. Philadelphia: WB Saunders; 1999. Hlm. 839-53
  10. Finucane BT. Complications of regional anesthesia. New York: Churchill Livingstone; 2000
  11. Mustafa I, George YWH. Keseimbangan asam-basa (paradigma baru). Anest and critcare. 2003; 21: 1-13

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-03-27 05:55:04

No citation recorded.