Analisis terhadap Tingkat Komprehensivitas Proses Pengambilan Keputusan Strategik pada Perusahaan Berbentuk Koperasi

Abstract

Tingkat komprehensivitas dalam proses pengambilan keputusan strategik meropakan salah satu dimensi yang penting dan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, oleh karena itu penelitian untuk menganalisis hal tersebut telah banyak  dilakukan di luar negeri dengan mengambil sampel berbagai macam  jenis industri tanpa membeda-bedakan bentuk badan usahanya.   Penelitian lni dilakukan dengan  mengambil sampel khusus perusahaan berbentuk koperasi,  dengan  tujuan untuk mempelajari bagaimana tingkat komprehensivitas pengambilan keputusan strategik pada perusahaan berbentuk koperasi,  serta menganalisis  faktor-faktor serta   variabel-variabel apa yang mempengaruhinya. Strategi penelitian dilakukan  dengan studi kasus terhadap koperasi primer yang berada di wilayah Kabupaten Semarang,  sedangkan metode pengumpulan  data  menggunakan metode survey surat.   Sampel penelitian  adalah  83 unit koperasi/responden yang mengembalikan kuisioner.

Hasil penelitian  menunjukkan  babwa  walaupun  tidak  ada hubungan  antara  tingkat komprehensivitas dengan jenis koperasi, tetapi ada perbedaan tingkat komprehensivitas antara KUD dengan  KPN,  yaitu KUD melakukan proses pengambilan keputusan strategik leblh komprehenslf dibanding KPN. Adapun faktor-fakJor yang berhubungan dengan tingkat komprehensivitas proses pengambilan keputusan strategik  adalah  faktor keragaman  pengurus/manajer koperasi:  faktor karakteristik koperasi, serta faktor kondisi lingkungan.  Sedangkan variabel-varlabel yang berpengaruh adalah tingkat keragaman kognitif pengurus/manajer koperasi, pertumbuhan SHU, jumlah karyawan, serta  turbulensi  lingkungan  usaha,  yang  kesemuanya berpengaruh positif terhadap  tingkat komprehensivitas pengambilan keputusan strategik. Hal yang menarik dari penelitian ini adalah adanya perbedaan  pengaruh  darl keragaman  kognitif pengurus  terhadap  tingkat komprehensivitas yaitu berpengaruh positif, sedangkan hasil penelitian di luar negeri pada berbagai industri mewujudkan arah sebaliknya.   Hal lain yang menjadi catatan penelitian adalah tidak ditemukannya hubungan antara jumlah anggota  koperasi dengan tingkat komprehensivitas proses pengambilan keputusan strategik,  yang  mungkin disebabkan  tidak  adanya hubungan  antara jumlah anggota dengan keragaman  anggota  atau mungkin disebabkan karena anggota koperasi hanya  menempati posisi sebagai objek penderita.