BibTex Citation Data :
@article{J@TI10152, author = {Wiwik Budiawan and Heru Prastawa and Aldisa Kusumaningsari and Diana Sari}, title = {PENGARUH MONOTON, KUALITAS TIDUR, PSIKOFISIOLOGI, DISTRAKSI, DAN KELELAHAN KERJA TERHADAP TINGKAT KEWASPADAAN}, journal = {J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri}, volume = {11}, number = {1}, year = {2016}, keywords = {keadaan monoton; kualitas tidur; keadaan psikofisiologi; distraksi; kelelahan kerja}, abstract = { Manusia sebagai subyek yang memiliki keterbatasan dalam kerja, sehingga menyebabkan terjadinya kesalahan. Kesalahan manusia yang dilakukan mengakibatkan menurunnya tingkat kewaspadaan masinis dan asisten masinis dalam menjalankan tugas. Tingkat kewaspadaan dipengaruhi oleh 5 faktor yaitu keadaan monoton, kualitas tidur, keadaan psikofisiologi, distraksi dan kelelahan kerja. Metode untuk mengukur 5 faktor yaitu kuisioner mononton, kuisioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), kuisioner General Job Stress dan kuisioner FAS. Sedangkan untuk menguji tingkat kewaspadaan menggunakan Software Psychomotor Vigilance Test (PVT). Responden yang dipilih adalah masinis dan asisten masinis, karena jenis pekerjaan tersebut sangat membutuhkan tingkat kewaspadaan yang tinggi. Hasil pengukuran kemudian dianalisa menggunakan uji regresi linear majemuk. Dalam penelitian ini menghasilkan keadaan monoton, kualitas tidur, keadaan psikofisiologi, distraksi dan kelelahan kerja berpengaruh secara simultan terhadap tingkat kewaspadaan. Hal ini dibuktikan dengan ketika sebelum jam dinas, hasil uji F-hitung keadaan monoton, kualitas tidur, keadaan psikofisiologi adalah sebesar 0,876, sedangkan untuk variabel distraksi dan Kelelahan Kerja (FAS) terhadap tingkat kewaspadaan memiliki nilai 2,371. pada saat sesudah bekerja variabel distraksi dan kelelahan kerja (FAS) terhadap tingkat kewaspadaan memiliki nilai F-hitung 2,953,dan nilai 0,544 untuk keadaan monoton, kualitas tidur, keadaan psikofisiologi. Faktor yang memiliki pengaruh terbesar terhadap tingkat kewaspadaan sebelum jam dinas yaitu faktor kualitas tidur, sedangkan untuk sesudah jam dinas adalah faktor kelelahan kerja. Abstract Human beings as subjects who have limitations in work, thus causing the error. Human error committed resulted in a decreased level of alertness machinist and assistant machinist in the line of duty. Alert level is influenced by five factors: the state of monotony, quality of sleep, psychophysiology state, distraction and fatigue. Methods to measure five factors: mononton questionnaire, a questionnaire Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire General Job Stress and FAS questionnaire. Meanwhile, to test the level of vigilance using Software Psychomotor Vigilance Test (PVT). Respondents were selected is machinist and assistant machinist, because the type of work desperately need a high level of vigilance. The measurement results were analyzed using linear regression test compound. In this study produce state of monotony, quality of sleep, psychophysiology state, distraction and fatigue influential work simultaneously on the level of alertness. This is evidenced by when before official hours, the test results F-count state of monotony, quality of sleep, psychophysiology state is 0.876, while for the variable distraction and fatigue Work of the level of alertness has a value of 2.371. during and after work variable distraction and fatigue on the level of vigilance has 2,953 F-count value, and the value of 0,544 for the state of monotony, quality of sleep, psychophysiology circumstances. The factor that has the greatest influence on the level of vigilance before official hours of sleep is the quality factor, whereas for after hours services is a factor of fatigue. }, issn = {2502-1516}, pages = {37--44} doi = {10.12777/jati.11.1.37-44}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/10152} }
Refworks Citation Data :
Manusia sebagai subyek yang memiliki keterbatasan dalam kerja, sehingga menyebabkan terjadinya kesalahan. Kesalahan manusia yang dilakukan mengakibatkan menurunnya tingkat kewaspadaan masinis dan asisten masinis dalam menjalankan tugas. Tingkat kewaspadaan dipengaruhi oleh 5 faktor yaitu keadaan monoton, kualitas tidur, keadaan psikofisiologi, distraksi dan kelelahan kerja. Metode untuk mengukur 5 faktor yaitu kuisioner mononton, kuisioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), kuisioner General Job Stress dan kuisioner FAS. Sedangkan untuk menguji tingkat kewaspadaan menggunakan Software Psychomotor Vigilance Test (PVT). Responden yang dipilih adalah masinis dan asisten masinis, karena jenis pekerjaan tersebut sangat membutuhkan tingkat kewaspadaan yang tinggi. Hasil pengukuran kemudian dianalisa menggunakan uji regresi linear majemuk. Dalam penelitian ini menghasilkan keadaan monoton, kualitas tidur, keadaan psikofisiologi, distraksi dan kelelahan kerja berpengaruh secara simultan terhadap tingkat kewaspadaan. Hal ini dibuktikan dengan ketika sebelum jam dinas, hasil uji F-hitung keadaan monoton, kualitas tidur, keadaan psikofisiologi adalah sebesar 0,876, sedangkan untuk variabel distraksi dan Kelelahan Kerja (FAS) terhadap tingkat kewaspadaan memiliki nilai 2,371. pada saat sesudah bekerja variabel distraksi dan kelelahan kerja (FAS) terhadap tingkat kewaspadaan memiliki nilai F-hitung 2,953,dan nilai 0,544 untuk keadaan monoton, kualitas tidur, keadaan psikofisiologi. Faktor yang memiliki pengaruh terbesar terhadap tingkat kewaspadaan sebelum jam dinas yaitu faktor kualitas tidur, sedangkan untuk sesudah jam dinas adalah faktor kelelahan kerja.
Abstract
Human beings as subjects who have limitations in work, thus causing the error. Human error committed resulted in a decreased level of alertness machinist and assistant machinist in the line of duty. Alert level is influenced by five factors: the state of monotony, quality of sleep, psychophysiology state, distraction and fatigue. Methods to measure five factors: mononton questionnaire, a questionnaire Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire General Job Stress and FAS questionnaire. Meanwhile, to test the level of vigilance using Software Psychomotor Vigilance Test (PVT). Respondents were selected is machinist and assistant machinist, because the type of work desperately need a high level of vigilance. The measurement results were analyzed using linear regression test compound. In this study produce state of monotony, quality of sleep, psychophysiology state, distraction and fatigue influential work simultaneously on the level of alertness. This is evidenced by when before official hours, the test results F-count state of monotony, quality of sleep, psychophysiology state is 0.876, while for the variable distraction and fatigue Work of the level of alertness has a value of 2.371. during and after work variable distraction and fatigue on the level of vigilance has 2,953 F-count value, and the value of 0,544 for the state of monotony, quality of sleep, psychophysiology circumstances. The factor that has the greatest influence on the level of vigilance before official hours of sleep is the quality factor, whereas for after hours services is a factor of fatigue.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-19 19:42:52
Effect of passenger presence towards driving performance level using kss and cnc indicators
Does driver-passenger conversation affect safety on the road?
Penulis yang mempublikasikan artikel pada jurnal J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri ini setuju dengan ketentuan sebagai berikut:
View statistics of J@ti Undip:
Articles in J@ti Undip are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License