BibTex Citation Data :
@article{J@TI10147, author = {Nia Puspitasari and Khairunnisa Yancadianti}, title = {ANALISA PEMILIHAN SUPPLIER RAMAH LINGKUNGAN DENGAN METODE ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) PADA PT KIMIA FARMA PLANT SEMARANG}, journal = {J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri}, volume = {11}, number = {1}, year = {2016}, keywords = {lingkungan; supplier; ANP; keterkaitan}, abstract = { Indonesia bersama Thailand dan Filipina menguasai pasar industri farmasi Asia Tenggara sebesar 80% serta diperkirakan pasar industri farmasi hingga 2016 akan mencapai nilai 96,1 miliar USD. Dalam menghadapi hal tersebut diperlukan beberapa hal dimana pada saat ini isu mengenai lingkungan sangat menjadi tren masyarakat. Regulasi pemerintah kepada industri mengenai lingkungan dan peningkatan jumlah masyarakat yang beralih kepada green product membuat industri untuk mulai memasukkan aspek lingkungan ke dalam proses industrinya. Pemilihan pemasok merupakan masalah pengambilan keputusan penting agar mendapatkan pemasok yang dapat meningkatkan daya saing perusahaan. Kriteria pemilihan pemasok umumnya hanya didasarkan pada aspek cost, delivery, dan kualitas. Hal tersebut belum sesuai dengan isu lingkungan dan regulasi pemerintah saat ini. Pemilihan green supplier dilakukan pada PT Kimia Farma plant Semarang. Hal tersebut dilakukan karena PT Kimia Farma plant Semarang berkeinginan mengarahkan produk yang dihasilkan ke arah green product. Saat ini PT Kimia Farma plant Semarang mengalami penurunan produksi dalam 2 tahun terakhir dimana pada jangka 5 tahun, PT Kimia Farma melakukan pergantian supplier sebanyak 5 kali. Analisa pemilihan green supplier tersebut dilakukan menggunakan metode Analytichal Network Process (ANP) karena ANP merupakan salah satu metode yang mampu merepresentasikan tingkat kepentingan berbagai pihak dengan mempertimbangkan saling keterkaitan antar kriteria dan sub kriteria yang ada. . Pada pemilihan green supplier kriteria kualitas memiliki bobot 0,369, kriteria lingkungan memiliki bobot sebesar 0,246, kriteria harga memiliki bobot 0,159, kriteria pengiriman 0,11 kriteria pelayanan 0,072, dan kriteria hubungan pemasok 0,044. Rekomendasi supplier yang diberikan adalah PT Sejong karena memiliki bobot terbesar yaitu 0,271. Abstra ct Indonesia with Thailand and Philippines now lead pharmaceutical industry market of sotheast asia by 80 % yet pharmaceutical industry market is predicted to reach 96.1 billion US dollars by 2016. To deal with it, need to notice environmental issue which is be a trend in our society. Government’s regulation of industry about environment and growth of people who switch to green product make industries begin to notice environment aspect in their industrial process. The decision in supplier selection will be very important in order to get suppliers who can improve competitiveness of the company. The criteria selection of supplier generally based only on aspect of cost, delivery, and quality. It is not appropriate with environmental issue and current government regulation. Green supplier selection is done in the PT Kimia Farma Plant Semarang because their sales are decline in the last two years which I period of 5 years, PT Kimia Farma had changed their supplier much as 5 times. Selection analysis of those green supplier is done by using Analytichal Network Process (ANP) methode because it is one of methode which can represents the level of interestd of various parties by consider relation between cryteria and subcryteria available. In green supplier selection, quality criteria weighs 0,369, environment criteria weighs 0,246, cost criteria 0,159, delivery criteria 0,11, and service criteria 0,072. The recommended supplier given is PT Sejong because it has the greatest weight of 0,268. }, issn = {2502-1516}, pages = {1--8} doi = {10.12777/jati.11.1.1-8}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/10147} }
Refworks Citation Data :
Indonesia bersama Thailand dan Filipina menguasai pasar industri farmasi Asia Tenggara sebesar 80% serta diperkirakan pasar industri farmasi hingga 2016 akan mencapai nilai 96,1 miliar USD. Dalam menghadapi hal tersebut diperlukan beberapa hal dimana pada saat ini isu mengenai lingkungan sangat menjadi tren masyarakat. Regulasi pemerintah kepada industri mengenai lingkungan dan peningkatan jumlah masyarakat yang beralih kepada green product membuat industri untuk mulai memasukkan aspek lingkungan ke dalam proses industrinya. Pemilihan pemasok merupakan masalah pengambilan keputusan penting agar mendapatkan pemasok yang dapat meningkatkan daya saing perusahaan. Kriteria pemilihan pemasok umumnya hanya didasarkan pada aspek cost, delivery, dan kualitas. Hal tersebut belum sesuai dengan isu lingkungan dan regulasi pemerintah saat ini. Pemilihan green supplier dilakukan pada PT Kimia Farma plant Semarang. Hal tersebut dilakukan karena PT Kimia Farma plant Semarang berkeinginan mengarahkan produk yang dihasilkan ke arah green product. Saat ini PT Kimia Farma plant Semarang mengalami penurunan produksi dalam 2 tahun terakhir dimana pada jangka 5 tahun, PT Kimia Farma melakukan pergantian supplier sebanyak 5 kali. Analisa pemilihan green supplier tersebut dilakukan menggunakan metode Analytichal Network Process (ANP) karena ANP merupakan salah satu metode yang mampu merepresentasikan tingkat kepentingan berbagai pihak dengan mempertimbangkan saling keterkaitan antar kriteria dan sub kriteria yang ada. . Pada pemilihan green supplier kriteria kualitas memiliki bobot 0,369, kriteria lingkungan memiliki bobot sebesar 0,246, kriteria harga memiliki bobot 0,159, kriteria pengiriman 0,11 kriteria pelayanan 0,072, dan kriteria hubungan pemasok 0,044. Rekomendasi supplier yang diberikan adalah PT Sejong karena memiliki bobot terbesar yaitu 0,271.
Abstract
Indonesia with Thailand and Philippines now lead pharmaceutical industry market of sotheast asia by 80 % yet pharmaceutical industry market is predicted to reach 96.1 billion US dollars by 2016. To deal with it, need to notice environmental issue which is be a trend in our society. Government’s regulation of industry about environment and growth of people who switch to green product make industries begin to notice environment aspect in their industrial process. The decision in supplier selection will be very important in order to get suppliers who can improve competitiveness of the company. The criteria selection of supplier generally based only on aspect of cost, delivery, and quality. It is not appropriate with environmental issue and current government regulation. Green supplier selection is done in the PT Kimia Farma Plant Semarang because their sales are decline in the last two years which I period of 5 years, PT Kimia Farma had changed their supplier much as 5 times. Selection analysis of those green supplier is done by using Analytichal Network Process (ANP) methode because it is one of methode which can represents the level of interestd of various parties by consider relation between cryteria and subcryteria available. In green supplier selection, quality criteria weighs 0,369, environment criteria weighs 0,246, cost criteria 0,159, delivery criteria 0,11, and service criteria 0,072. The recommended supplier given is PT Sejong because it has the greatest weight of 0,268.
Article Metrics:
Last update:
Life Cycle Assessment of Sugar Industry Supply Chain: A Comprehensive Analysis of Environmental Impacts
Selection of Fish Raw Material Suppliers by Integrating ANP and Topsis Methods in CV. Riki Utama Mandiri
Last update: 2024-11-20 22:22:56
A model development of green supplier selection in small medium enterprise: Woodcraft industries case application
Penulis yang mempublikasikan artikel pada jurnal J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri ini setuju dengan ketentuan sebagai berikut:
View statistics of J@ti Undip:
Articles in J@ti Undip are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License