BibTex Citation Data :
@article{J@TI8603, author = {Rizal Fuadi and Anda Juniani and Wiediartini Wiediartini}, title = {PENENTUAN FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM FAULTY BEHAVIOR RISK MELALUI PENDEKATAN METODE FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS}, journal = {J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri}, volume = {10}, number = {2}, year = {2015}, keywords = {faulty behavior risk; behavior based safety mangement; fuzzy analytic hierachy process}, abstract = { Manajemen keselamatan merupakan pengorganisasian, sumber daya manusia, kebijakan dan prosedur interaktif yang bertujuan untuk mengurangi kemungkinan kerusakan dan kerugian di tempat kerja. Salah satu cara untuk memperbaiki manajemen keselamatan di perusahaan adalah dengan melakukan penelitian mengenai faktor yang berpengaruh dalam risiko kesalahan perilaku. Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi keselamatan kerja tidak memiliki struktur fisik. Untuk itu, maka masalah pada kondisi nyata dapat direpresentasikan dengan cara yang lebih baik menggunakan angka fuzzy untuk mengevaluasi faktor-faktor ini. Pada penelitian ini, pendekatan Fuzzy AHP bertujuan untuk menentukan tingkat Faulty Behavior Risk (FBR) pada sistem kerja.Penentuan faktor yang berpengaruh dalam Faulty Behavior Risk (FBR)/risiko dari perilaku yang salah dimulai dengan menentukan responden, penyusunan kuesioner, uji validitas dan reliabilitas, hasil dari kuesioner dijadikan inputan dalam pengolahan data dengan metode FuzzyAnalytic Hierachy Process (FAHP) . Kuesioner ini dibuat berdasarkan konsep safety management yang terdiri dari 4 faktor, yaitu faktor organisasi, faktor pribadi, faktor pekerjaan dan faktor lingkungan. Penelitian ini dilakukan pada Bay 2.1 yang memproduksi panel dan bay 7.1 yang memproduksi finning. Berdasarkan perhitungan FBR pada bay 2.1 menunjukkan nilai 0,4793 yang berarti risiko kesalahan perilaku di antara batas bawah (0,25) dan batas atas (0,50). Sedangkan pada bay 7.1 sebesar 0,5317 yang berarti risiko kesalahan perilaku memiliki potensi tinggi karena berada di atas batas atas. Dari hasil penentuan FBR didapatkan nilai pada bay 2.1 yang memiliki risiko penyebab tertinggi terdapat pada sub faktor kurang persiapan (0,0788) sedangkan pada bay 7.1 dengan nilai FBR sebesar 0,5317 yang memiliki risiko tertinggi terdapat pada sub faktor kelelahan kerja (0,0970). Melalui penelitian ini, faktor penyebab kesalahan perilaku kerja dapat diketahui dan diberikan rekomendasi untuk mengurangi risiko kesalahan perilaku kerja dengan meningkatkan perhatian terhadap kedua sub faktor tersebut. Untuk mengurangi risiko kesalahan perilaku dapat dilakukan dengan penelitian lebih lanjut mengenai sub faktor yang memiliki risiko tinggi sebagai penyebab kecelakaan. Abstracts Safety management is defined as organization, human resources, policies and interactive procedure aims to reduce the possibility of damage and loss in the workplace. Therefore, one of way to improve safety management in company’s workshop is by doing research to determine factors affecting the faulty behavior risk. Generally, the factors affecting work system safety have non-physical structures. Therefore, the real problem can be represented in a better way by using fuzzy numbers instead of numbers to evaluate these factors. In this study, a fuzzy AHP approach is proposed to determine the level of faulty behavior risk in work systems . The process of determining factors which affect Faulty Behavior Risk (FBR) starts on decision of respondent, creation of questionnaire, test on validation and rea li bility. The result concluded from questionnaire is used as input to process the data using Fuzzy Analytic Hierarchy Method (FAHP) . The questionnaire is created based on the concept of safety management system, consists of 4 factors: organizational factor, personal factor, work factor, and environmental factor. This research conducted at Bay 2.1 that produces panel and Bay 7.1 that produces finning. The calculation of FBR on bay 2.1 shows that the result (0.4972) is lies on range of lower bound 0.25 and upper bound 0.50. Meanwhile, the calculation of FBR on bay 7.1 shows that the result (0.5317) is outside of upper bound, which means the risk of FBR is high. From the calculation result of FBR on bay 2.1, the highest sub-factor which contribute on FBR is insufficent preparation . Meanwhile, from the calculation of FBR on bay 7.1, the highest sub-factor which contribute on FBR is work fatigue (0,0970). This research shows that the factors which contribute on work faulty can be decided. Furthermore,a recommendati o n can be given in order to reduce the work faulty giving more attention to those 2 factors. }, issn = {2502-1516}, pages = {85--96} doi = {10.12777/jati.10.2.85-96}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/8603} }
Refworks Citation Data :
Manajemen keselamatan merupakan pengorganisasian, sumber daya manusia, kebijakan dan prosedur interaktif yang bertujuan untuk mengurangi kemungkinan kerusakan dan kerugian di tempat kerja. Salah satu cara untuk memperbaiki manajemen keselamatan di perusahaan adalah dengan melakukan penelitian mengenai faktor yang berpengaruh dalam risiko kesalahan perilaku. Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi keselamatan kerja tidak memiliki struktur fisik. Untuk itu, maka masalah pada kondisi nyata dapat direpresentasikan dengan cara yang lebih baik menggunakan angka fuzzy untuk mengevaluasi faktor-faktor ini. Pada penelitian ini, pendekatan Fuzzy AHP bertujuan untuk menentukan tingkat Faulty Behavior Risk (FBR) pada sistem kerja.Penentuan faktor yang berpengaruh dalam Faulty Behavior Risk (FBR)/risiko dari perilaku yang salah dimulai dengan menentukan responden, penyusunan kuesioner, uji validitas dan reliabilitas, hasil dari kuesioner dijadikan inputan dalam pengolahan data dengan metode FuzzyAnalytic Hierachy Process (FAHP). Kuesioner ini dibuat berdasarkan konsep safety management yang terdiri dari 4 faktor, yaitu faktor organisasi, faktor pribadi, faktor pekerjaan dan faktor lingkungan. Penelitian ini dilakukan pada Bay 2.1 yang memproduksi panel dan bay 7.1 yang memproduksi finning.
Berdasarkan perhitungan FBR pada bay 2.1 menunjukkan nilai 0,4793 yang berarti risiko kesalahan perilaku di antara batas bawah (0,25) dan batas atas (0,50). Sedangkan pada bay 7.1 sebesar 0,5317 yang berarti risiko kesalahan perilaku memiliki potensi tinggi karena berada di atas batas atas. Dari hasil penentuan FBR didapatkan nilai pada bay 2.1 yang memiliki risiko penyebab tertinggi terdapat pada sub faktor kurang persiapan (0,0788) sedangkan pada bay 7.1 dengan nilai FBR sebesar 0,5317 yang memiliki risiko tertinggi terdapat pada sub faktor kelelahan kerja (0,0970). Melalui penelitian ini, faktor penyebab kesalahan perilaku kerja dapat diketahui dan diberikan rekomendasi untuk mengurangi risiko kesalahan perilaku kerja dengan meningkatkan perhatian terhadap kedua sub faktor tersebut. Untuk mengurangi risiko kesalahan perilaku dapat dilakukan dengan penelitian lebih lanjut mengenai sub faktor yang memiliki risiko tinggi sebagai penyebab kecelakaan.
Abstracts
Safety management is defined as organization, human resources, policies and interactive procedure aims to reduce the possibility of damage and loss in the workplace. Therefore, one of way to improve safety management in company’s workshop is by doing research to determine factors affecting the faulty behavior risk. Generally, the factors affecting work system safety have non-physical structures. Therefore, the real problem can be represented in a better way by using fuzzy numbers instead of numbers to evaluate these factors. In this study, a fuzzy AHP approach is proposed to determine the level of faulty behavior risk in work systems. The process of determining factors which affect Faulty Behavior Risk (FBR) starts on decision of respondent, creation of questionnaire, test on validation and realibility. The result concluded from questionnaire is used as input to process the data using Fuzzy Analytic Hierarchy Method (FAHP). The questionnaire is created based on the concept of safety management system, consists of 4 factors: organizational factor, personal factor, work factor, and environmental factor. This research conducted at Bay 2.1 that produces panel and Bay 7.1 that produces finning. The calculation of FBR on bay 2.1 shows that the result (0.4972) is lies on range of lower bound 0.25 and upper bound 0.50. Meanwhile, the calculation of FBR on bay 7.1 shows that the result (0.5317) is outside of upper bound, which means the risk of FBR is high. From the calculation result of FBR on bay 2.1, the highest sub-factor which contribute on FBR is insufficent preparation. Meanwhile, from the calculation of FBR on bay 7.1, the highest sub-factor which contribute on FBR is work fatigue (0,0970). This research shows that the factors which contribute on work faulty can be decided. Furthermore,a recommendation can be given in order to reduce the work faulty giving more attention to those 2 factors.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-22 01:19:50
Penulis yang mempublikasikan artikel pada jurnal J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri ini setuju dengan ketentuan sebagai berikut:
View statistics of J@ti Undip:
Articles in J@ti Undip are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License