BibTex Citation Data :
@article{JIM10745, author = {Gangsar Lukmanjaya and Fitri Diah Kusuma and Heni Susanti}, title = {\"BROTOKOL” PENGUSIR HAMA TIKUS RAMAH LINGKUNGAN PENOPANG PERTANIAN}, journal = {Jurnal Ilmiah Mahasiswa}, volume = {2}, number = {1}, year = {2012}, keywords = {}, abstract = { Tikus adalah hama penyebab kerusakan dan kehilangan produksi jagung di indonesia. Banyak alat dan racun serangga yang ditemukan untuk menghalau tikus. Tetapi jika petani tidak memahami cara penggunaan racun hama tersebut maka akan berbahaya untuk lingkungan, kesehatan dan ketahanan hama itu sendiri. Salah satu solusi untuk memecahkan pemasalahan tersebut adalah dengan ”Brotokol” yang merupakan perpaduan antara brotowali dan jengkol brotowali (Tinospora crispa) dan merupakan tumbuhan yang mempunyai senyawa kimia antara lain zat pahit pikroretin-barberin, hijau daun (chlorofil), alkoloid, dan senyawa tinokrisposid. Diseluruh bagian tanaman, dari akar, batang ,sampai daun yaitu berkhasiat sebagai obat. Dalam gagasan ini, kami mengambil batangnya, sebagai senyawa kimia pahit (pikroretin dan alkaloid berberina ) berfungsi untuk pengahalau tikus. Brotokol dibuat dalam bentuk cair berfungsi sebagai pengganti racun tikus yang alami, sehingga aman digunakan baik itu untuk lingkungan (tanah, udara, dan perairan) maupun penggunanya. Dilihat dari segi ekonomi pun, brotokol juga punya kelebihan yaitu bahan-bahan banyak terdapat di lingkungan sekitar dengan harga yang sangat terjangkau serta dapat dibuat sendiri. Dalam penyelengaraan pembuatannya bekerjasama dengan melibatkan para petani, Dinas Pertanian, Pemerintah Daerah, dan KUD agar terjalin adanya pemberdayaan masyarakat suatu daerah, penyuluhan dan pemantauan yang tepat dari dinas terkait serta lebih teratur dalam pembuatan maupun sosialisasinya. Cara pembuatannya cukup mudah, hanya merendam jengkol kemudian menghaluskannya bersama brotowali lalu diberi air secukupnya. Setelah itu dengan alat penyemprot brotokol disemprotkan ke tanaman jagung. Dengan terciptanya brotokol maka terdapat sebuah trobosan baru dalam pembasmian hama tikus yang efektif, murah, mudah dan ramah lingkungan sehingga diharapkan dapat mencegah kegagalan panen petani serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. }, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jim/article/view/10745} }
Refworks Citation Data :
Tikus adalah hama penyebab kerusakan dan kehilangan produksi jagung di indonesia. Banyak alat dan racun serangga yang ditemukan untuk menghalau tikus. Tetapi jika petani tidak memahami cara penggunaan racun hama tersebut maka akan berbahaya untuk lingkungan, kesehatan dan ketahanan hama itu sendiri. Salah satu solusi untuk memecahkan pemasalahan tersebut adalah dengan ”Brotokol” yang merupakan perpaduan antara brotowali dan jengkol brotowali (Tinospora crispa) dan merupakan tumbuhan yang mempunyai senyawa kimia antara lain zat pahit pikroretin-barberin, hijau daun (chlorofil), alkoloid, dan senyawa tinokrisposid. Diseluruh bagian tanaman, dari akar, batang ,sampai daun yaitu berkhasiat sebagai obat. Dalam gagasan ini, kami mengambil batangnya, sebagai senyawa kimia pahit (pikroretin dan alkaloid berberina) berfungsi untuk pengahalau tikus. Brotokol dibuat dalam bentuk cair berfungsi sebagai pengganti racun tikus yang alami, sehingga aman digunakan baik itu untuk lingkungan (tanah, udara, dan perairan) maupun penggunanya. Dilihat dari segi ekonomi pun, brotokol juga punya kelebihan yaitu bahan-bahan banyak terdapat di lingkungan sekitar dengan harga yang sangat terjangkau serta dapat dibuat sendiri. Dalam penyelengaraan pembuatannya bekerjasama dengan melibatkan para petani, Dinas Pertanian, Pemerintah Daerah, dan KUD agar terjalin adanya pemberdayaan masyarakat suatu daerah, penyuluhan dan pemantauan yang tepat dari dinas terkait serta lebih teratur dalam pembuatan maupun sosialisasinya. Cara pembuatannya cukup mudah, hanya merendam jengkol kemudian menghaluskannya bersama brotowali lalu diberi air secukupnya. Setelah itu dengan alat penyemprot brotokol disemprotkan ke tanaman jagung. Dengan terciptanya brotokol maka terdapat sebuah trobosan baru dalam pembasmian hama tikus yang efektif, murah, mudah dan ramah lingkungan sehingga diharapkan dapat mencegah kegagalan panen petani serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Last update:
Last update: 2024-11-21 15:58:38
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, Tembalang Semarang