skip to main content

Faktor Determinan yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 1–3 Tahun di Wilayah Pesisir Kabupaten Brebes

*Wulandari Ikhtiarti  -  Mahasiswa Peminatan Gizi FKM UNDIP, Semarang, Indonesia
M. Zen Rahfiludin  -  Bagian Gizi FKM UNDIP, Semarang, Indonesia
S. A. Nughraheni  -  Bagian Gizi FKM UNDIP, Semarang, Indonesia
Open Access Copyright 2020 Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Citation Format:
Abstract

Title :  Determinant of Stunting Incidence on Infant (1-3 Years old) at Coastal of Brebes District

Background : Stunting is a public health  nutrition problems which indicate  condition of growth failure in children under five. Coastal areas need to be considered both in management of health life and environmental sanitation. Prevalence of stunting in Brebes regency is 32.7% which is still higher than  national figure. This study aims  to analyze the risk factors for stunting in the coastal areas of Brebes Regency.

Methods : This is an observational study with a case control design. Samples were taken as many as 30 in each case and control group. Data were analyzed to determine stunting risk factors in coastal areas.

Result : The results showed that there were lack of  environmental sanitation (p 0.001; OR 8.00: 95% CI 2,475 - 25,860), people suffering from infectious diseases (p 0.001; OR 17.875; 95% CI 4.738 - 67.434), lack of caregiver knowledge (p 0.032; OR 0.304 95% CI 0,100 - 0,922), lack of energy intake (p 0,008; OR 4,297; 95% CI 1,413 - 13,068), low economic status (p 0,136; OR 2,500; 95% CI 0,735 - 8,502), lack of energy intake (p 0.095; OR 3.273; 95% CI 0.774 - 13.832).

Conclusion : Poor environmental sanitation,  infectious diseases, lack of caregiver knowledge and lack of energy intake are risk factors for stunting while low economic status and lack of protein are not risk factors for stunting.

 

Fulltext View|Download
Keywords: stunting; determinant factors; children; Brebes district
  1. Meilyasari F, Isnawati M. Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita Usia 12 Bulan di Desa Purwokerto, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal. 2014; 3 (2): 16–25
  2. Rahayu A, Khairiyati L. Risiko Pendidikan Ibu Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak 6-23 Bulan. Penelit Gizi dan Makanan 2014; 37 (2 Dec): 129–36
  3. Kaaya AN, Atukwase A. Modelling the impact of stunting on child survival in a rural Ugandan setting. 2018; 1–10
  4. Rahmayana, Ibrahim IA, Damayanti DS. Hubungan Asupan Zat Gzi Dan Penyakit Infeksi Dengan Kejadian Stunting Anak Usia 24-59 Bulan Di Posyandu Asoka Ii Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar. 2014; XVIII (2): 70–7
  5. Hermina H, Prihartini S. Gambaran Keragaman Makanan Dan Sumbangannya Terhadap Konsumsi Energi Protein Pada Anak Balita Pendek (Stunting). 2011; 39 (2): 62–73
  6. Oktarina Z, Sudiarti T. Faktor Risiko Stunting Pada Balita (24-59 Bulan) Di Sumatera. J Gizi dan Pangan. 2014; 8 (3): 177
  7. Shinta A.P KM. Pola Makan, Status Sosial Ekonomi Keluarga Dan Prestasi Belajar Pada Anak Stunting Usia 9-12 Tahun Di Kemijen Semarang Timur. 2014;3(1):163–71
  8. Ni’mah K, Nadhiroh siti rahayu. Faktor yang berhubungan dengan kejadian. Media Gizi Indones. 2010;1: 13–9
  9. Mitra M. Permasalahan Anak stunting dan Intervensi untuk Mencegah Terjadinya Stunting. J Kesehat Komunitas. 2015;2(6):254–61
  10. Effendy M. Pengelolaan Wilayah Pesisir Secara Terpadu: Solusi Pemanfaatan Ruang, Pemanfaatan Sumberdaya Dan Pemanfaatan Kapasitas Asimilasi Wilayah Pesisir Yang Optimal Dan Berkelanjutan. J Kelaut. 2009;2(1)
  11. Oleo H. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Masalah Kesehatan Berbasis Lingkungan diwilayah Pesisir Desa Wawatu Kecamatan Moramo utara Kabupaten Konewa Selatan tahun 2017. 2018; 2(1): 1–9
  12. Kasnodiharjo, Elsi E. Deskripsi Sanitasi Lingkungan, Perilaku Ibu, dan Kesehatan Anak. 2013; 7(9): 415–20
  13. Hidayat TS, Fuada N. Hubungan Sanitasi Lingkungan, Morbiditas Dan Status Gizi Balita Di Indonesia. J Penelit Gizi dan Makanan. 2011; 34 (2): 104–13
  14. Wulandari, Rahayu F, Darmawansyah. Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Riwayat Penyakit Infeksi Dengan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara. 2017; 14 (2): 2628–37
  15. Wahyuningsih S, Raodhah S, Basri S. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita di Wilayah Pesisir Desa Kore Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima. Higiene. 2017; 3 (2): 97–105
  16. Sartika RAD. Pengaruh pendidikan gizi terhadap pengetahuan dan perilaku konsumsi serat pada siswa. J Ilmu Pendidik. 2011; 17 (4): 322–30
  17. Hestuningtyas T. Pengaruh konseling gizi terhadap pengetahuan, sikap, praktik ibu dalam pemberian makan anak, dan asupan zat gizi anak stunting usia 1-2 tahun di kecamatan semarang timur. 2014; 3(1): 9
  18. Hapsari SK, Sunarto. Hubungan Tingkat Asupan Energi dan Protein Dengan Kejadian Gizi Kurang Anak Usia 2-5 Tahun. J UNIMUS. 2013; 2 (April): 25–30
  19. Suliastiningsih A, Madi DAMY. Kurangnya asupan makan sebagai penyebab kejadian balita Pendek. J Dunia Kesehatan. 2013; 5(1): 71–5

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-28 08:19:22

No citation recorded.