skip to main content

Hubungan Kualitas Air Konsumsi, Higiene, dan Sanitasi Rumah Tangga dengan Kejadian Stunting (Studi Case Control Pada Balita Stunting di Kabupaten Lumajang)

1Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Pascasarjana Universitas Jember, Jawa Timur 68121, Indonesia

2Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember, Jalan Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto, Jember, Jawa Timur 68121, Indonesia

Open Access Copyright 2023 Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Latar Belakang: Data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 menunjukkan prevalensi Balita stunting di Indonesia sebesar 24,4%. Kabupaten Lumajang urutan ke-4 prevalensi tertinggi stunting sebesar 30,1% di Jawa Timur. Kasus diare juga meningkat dalam 4 tahun terakhir dan merupakan penyebab mortalitas terbanyak pada bayi. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis hubungan kualitas air konsumsi, higiene, dan sanitasi rumah tangga dengan kejadian stunting di Kabupaten Lumajang.

Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain studi kasus-kontrol. Populasi seluruh rumah tangga Balita stunting dan non stunting usia 25-59 bulan di Kabupaten Lumajang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2022 di Puskesmas Rogotrunan, Tekung, Sumbersari, Gucialit, Padang, Bades, Kedungjajang, Klakah. Pengambilan sampel dengan proportional stratified random sampling menghasilkan 82 responden (masing-masing 41 pada kelompok kasus dan kontrol). Analisis dengan uji  bivariat chi-square.

Hasil: Balita stunting dengan berat badan kurang memiliki riwayat diare berulang lebih banyak daripada Balita non stunting. Kualitas air konsumsi pada kelompok kasus dan kontrol tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa. Praktik BABdi sungai pada kelompok kasus (19,5%) lebih banyak dari kelompok kontrol (4,9%). Analisis bivariat berat badan balita berhubungan signifikan dengan kejadian stunting (p-value 0,001, contingency coefficient 0,508) sedangkan kualitas air konsumsi (p-value 1,000), higiene (p-value 0,286), dan sanitasi rumah tangga (p-value 0,196) tidak berhubungan dengan kejadian stunting. Praktik BAB dalam indikator higiene rumah tangga berhubungan signifikan dengan kejadian stunting (p value 0,043, contingency coefficient 0,218).

Simpulan: Indikator berat badan dan praktik BAB menjadi faktor risiko penyebab diare pada balita stunting usia 25-59 bulan di Kabupaten Lumajang.

 

ABSTRACT

Title: Relationship of Consumable Water Quality, Hygiene, and Household Sanitation with Stunting Incidence (Case Control Study on Stunting Toddlers in Lumajang District)

Background: : Data  from the 2021 Indonesia Nutrition Status Study (SSGI) shows that the prevalence of stunting among children under five in Indonesia is 24.4%. Lumajang Regency ranks 4th with the highest prevalence of stunting at 30.1% in East Java. Cases of diarrhea have also increased in the last 4 years and are the most common cause of infant mortality.  The aim of this study was to analyze the relationship between the the quality of drinking water, hygiene, and household sanitation and the incidence of stunting  in  Lumajang Regency.

Method: Quantitative study with a case-control study design. The population of all stunted and non-stunted toddler households aged 25–59 months in Lumajang Regency. The research was carried out from July to August 2022 at the Rogotrunan Health Center in Tekung, Sumbersari, Gucialit, Padang, Bades, Kedungjajang, and Klakah. Sampling by proportional stratified random sampling yielded 82 respondents (41 each in the case and control groups). Analysis with a chi-square bivariate test.

Result: Stunted toddlers with low body weight have a higher history of recurrent diarrhea than non-stunted toddlers. The quality of the drinking water in the case and control groups was odorless, colorless, and tasteless. The practice of defecating in the river in the case group (19.5%) was more common than in the control group (4.9%). Bivariate analysis of under-five weight was significantly related to the incidence of stunting (p-value 0.001, contingency coefficient 0.508), while the quality of drinking water (p-value 1.000), hygiene (p-value 0.286), and household sanitation (p-value 0.196) were not related to stunting. The practice of defecation in household hygiene indicators is significantly related to the incidence of stunting (p-value 0.043, contingency coefficient 0.218).

Conclusion: Weight indicators and bowel habits are risk factors for causing diarrhea in stunted toddlers aged 25–59 months in Lumajang Regency.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  CTA
Copyright Transfer Agreement
Subject
Type CTA
  Download (775KB)    Indexing metadata
 ES
Etichal Statement
Subject
Type ES
  Download (1MB)    Indexing metadata
 Turnitin
Turnitin
Subject
Type Turnitin
  Download (2MB)    Indexing metadata
Keywords: Anak; Sanitasi; Kebersihan; Air konsumsi.

Article Metrics:

  1. UNICEF, WHO, World Bank. Levels and trends in child malnutrition: Key findings of the 2020 Edition of the Joint Child Malnutrition Estimates. Geneva WHO. 2020;24(2)
  2. Kemenkes RI. Buletin Stunting. Kementerian Kesehatan RI. 2018;301(5):1163–78
  3. United Nations Children’s Fund (UNICEF). Improving Child Nutrition: The achievable imperative for global progress. United Nations Children’s fund. Unicef. 2013. http://www.unicef.org/publications/index.html
  4. Firmansyah YW. Faktor - faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada balita: sebuah review. Bul Keslingmas. 2021;40(1). doi: 10.31983/keslingmas.v40i1.6605
  5. Desyanti C, Nindya TS. Hubungan Riwayat Penyakit Diare dan Praktik Higiene dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simolawang, Surabaya. Amerta Nutr. 2017;1(3). doi: 10.20473/amnt.v1i3.6251
  6. Olo A, Mediani HS, Rakhmawati W. Hubungan Faktor Air dan Sanitasi dengan Kejadian Stunting pada Balita di Indonesia. J Obs J Pendidik Anak Usia Dini. 2020;5(2). doi: 10.31004/obsesi.v5i2.788
  7. Rah JH, Sukotjo S, Badgaiyan N, Cronin AA, Torlesse H. Improved sanitation is associated with reduced child stunting amongst Indonesian children under 3 years of age. Matern Child Nutr. 2020;16(S2). doi: 10.1111/mcn.12741
  8. Cameron L, Chase C, Haque S, Joseph G, Pinto R, Wang Q. Childhood stunting and cognitive effects of water and sanitation in Indonesia. Econ Hum Biol. 2021;40. doi: 10.1016/j.ehb.2020.100944
  9. SSGI. buku saku hasil studi status gizi indonesia (SSGI) tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota tahun 2021. Angew Chemie Int Ed 2021;6(11), 951–952
  10. Arikunto S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi 2014. 2014;53(9)
  11. Ademas A, Adane M, Keleb A, Berihun G, Tesfaw G. Water, sanitation, and hygiene as a priority intervention for stunting in under-five children in northwest Ethiopia: a community-based cross-sectional study. Ital J Pediatr. 2021;47(1). doi: 10.1186/s13052-021-01128-y
  12. Armayanti LY, Putu Ayu Ratna Darmayanti. Perbedaan Tumbuh Kembang pada Balita Usia 2-5 Tahun dengan Stunting dan Non-Stunting. J Ilmu Kesehat MAKIA. 2022;12(1):13–20. doi: 10.37413/jmakia.v12i1.184
  13. Meikawati W, Rahayu DPK, Purwanti IA. Berat badan lahir rendah dan anemia ibu sebagai prediktor stunting pada anak usia 12–24 bulan di wilayah Puskesmas Genuk Kota Semarang. Media Gizi Mikro Indones. 2021;13(1). doi: 10.22435/mgmi.v13i1.5207
  14. Mulu N, Mohammed B, Woldie H, Shitu K. Determinants of stunting and wasting in street children in Northwest Ethiopia: A community-based study. Nutrition. 2022 Feb;94:111532. https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0899900721003944
  15. Samsuddin NA, Isaura ER, Sumarmi S. Relationship of former history of diarrhea and sanitation with the prevalence of stunting among children aged 1–5 years in Sidotopo Wetan, Surabaya. Media Gizi Indones. 2021;16(3):248. doi: 10.20473/mgi.v16i3.248-255
  16. Anomsari HD, Pratiwi IGEA, Irwanto I. The Correlation Between Weight Increment and Stunting in Children 0-24 Months. Heal Notions. 2020;4(8):258–60. doi: 10.33846/hn40804
  17. Tsaralatifah R. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Baduta di Kelurahan Ampel Kota Surabaya. Amerta Nutr. 2020;4(2):171. doi: 10.20473/amnt.v4i2.2020.171-177
  18. Mgongo M, Chotta NAS, Hashim TH, Uriyo JG, Damian DJ, Stray-Pedersen B, et al. Underweight, stunting and wasting among children in Kilimanjaro region, Tanzania; a population-based cross-sectional study. Int J Environ Res Public Health. 2017;14(5). doi: 10.3390/ijerph14050509
  19. Audiena NP, Siagian ML. Association between Infectious Disease and Hygiene Practice on Stunting Toddler Aged 24-59 Months. Amerta Nutr. 2021;5(2):149. doi: 10.20473/amnt.v5i2.2021.149-157
  20. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Panduan Pembangunan Perumahan dan Permukiman Perdesaan: Dasar-Dasar Rumah Sehat. 2017
  21. Mia H, Sukmawati S, Abidin U wusqa A. Hubungan hygiene dan sanitasi lingkungan terhadap kejadian stunting pada balita di Desa Kurma. J Peqguruang Conf Ser. 2021;3(2):494. doi: 10.35329/jp.v3i2.2553
  22. Depkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492 Tahun 2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia. 2010
  23. Irianti S, Prasetyoputra P, Dharmayanti I, Azhar K, Hidayangsih PS. The role of drinking water source, sanitation, and solid waste management in reducing childhood stunting in Indonesia. In: IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. 2019. doi: 10.1088/1755-1315/344/1/012009
  24. Herawati H, Anwar A, Setyowati DL. Hubungan Sarana Sanitasi, Perilaku Penghuni, dan Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) oleh Ibu dengan Kejadian Pendek (Stunting) pada Batita Usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Baru, Samarinda. J Kesehat Lingkung Indones. 2020;19(1). doi: 10.14710/jkli.19.1.7-15
  25. Singh S, Srivastava S, Upadhyay AK. Socio-economic inequality in malnutrition among children in India: an analysis of 640 districts from National Family Health Survey (2015-16). Int J Equity Health. 2019 Dec 27;18(1):203. https://equityhealthj.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12939-019-1093-0
  26. Girma M, Hussein A, Norris T, Genye T, Tessema M, Bossuyt A, et al. Progress in Water, Sanitation and Hygiene (WASH) coverage and potential contribution to the decline in diarrhea and stunting in Ethiopia. Matern Child Nutr. 2021 Nov 4; https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/mcn.13280
  27. Wulandari WW, Rahayu F, . D. Hubungan sanitasi lingkungan dan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2019. Avicenna J Ilm. 2019;14(02). doi: 10.36085/avicenna.v14i02.374
  28. Kwami CS, Godfrey S, Gavilan H, Lakhanpaul M, Parikh P. Water, sanitation, and hygiene: Linkages with stunting in rural Ethiopia. Int J Environ Res Public Health. 2019;16(20). doi: 10.3390/ijerph16203793
  29. Badriyah L, Syafiq A. The Association Between Sanitation, Hygiene, and Stunting in Children Under Two-Years (An Analysis of Indonesia’s Basic Health Research, 2013). Makara J Heal Res. 2017;21(2). doi: 10.7454/msk.v21i2.6002
  30. Siswati T. Risk Factors for Stunting and Severe Stunting among under Five Years Children in Rural Areas in Indonesia. Int J Sci Res. 2019;8(11):1635–40. doi: 10.21275/ART20202896
  31. Das S, Fahim SM, Alam MA, Mahfuz M, Bessong P, Mduma E, et al. Not water, sanitation and hygiene practice, but timing of stunting is associated with recovery from stunting at 24 months: Results from a multi-country birth cohort study. Public Health Nutr. 2021;24(6). doi: 10.1017/S136898002000004X
  32. Modern G, Sauli E, Mpolya E. Correlates of diarrhea and stunting among under-five children in Ruvuma, Tanzania; a hospital-based cross-sectional study. Sci African. 2020;8. doi: 10.1016/j.sciaf.2020.e00430

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-03-28 21:10:46

No citation recorded.