skip to main content

Hubungan Sanitasi Lingkungan di Daerah Pinggiran Sungai dengan Stunting pada Balita (Studi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Martapura Barat Kabupaten Banjar)

Program Studi Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia

Open Access Copyright 2025 Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Kondisi stunting menggambarkan hambatan perkembangan tubuh akibat asupan nutrisi yang tidak mencukupi, dengan periode kritis sejak kandungan sampai anak berumur dua tahun. Persoalan kesehatan ini menjadi perhatian dunia yang mendesak, khususnya di Indonesia, dimana di wilayah kerja UPTD Puskesmas Martapura Barat, Kabupaten Banjar masih mencatat angka kejadian yang besar. Terdapat keterkaitan yang kuat antara masalah gizi dengan sanitasi lingkungan. Kondisi sanitasi lingkungan buruk pada daerah pinggiran sungai berpotensi mengakibatkan bermacam penyakit yang mengganggu tumbuh kembang balita. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan sanitasi lingkungan di daerah pinggiran sungai terhadap kejadian stunting pada balita dalam wilayah kerja UPTD Puskesmas Martapura Barat Kabupaten Banjar.

Metode: Penelitian ini menerapkan pendekatan observasional analitik melalui rancangan cross sectional, dengan keseluruhan responden berjumlah 43 orang yang ditetapkan menggunakan teknik total sampling dari populasi yang ada. Variabel dikaji dengan melakukan observasi melalui lembar observasi sanitasi lingkungan dan pengukuran antropometri melalui z-score (TB/U), variabel tersebut meliputi: sanitasi lingkungan di daerah pinggiran sungai dan stunting pada balita. Setelah data terkumpul, dilakukan tabulasi dan analisis menggunakan uji Rank Spearman.

Hasil: Temuan penelitian mengungkapkan kondisi sanitasi lingkungan yang tidak sehat pada kebanyakan responden, sementara sebagian besar balita terdeteksi mengalami stunting. Melalui uji korelasi Spearman diperoleh hubungan bermakna (p-value 0,020) yang menghubungkan sanitasi lingkungan di daerah pinggiran sungai terhadap munculnya stunting pada balita dalam wilayah kerja UPTD Puskesmas Martapura Barat, Kabupaten Banjar.

Simpulan: Hasil akhir penelitian menunjukkan adanya hubungan yang terkait antara sanitasi lingkungan pada daerah pinggiran sungai dengan stunting pada balita yang berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Martapura Barat, Kabupaten Banjar.

 

ABSTRACT

Title: The Relationship between Environmental Sanitation in Riverbank Areas and Stunting in Toddlers (Study in the Working Area of UPTD Puskesmas Martapura Barat, Banjar Regency)

Background: Stunting describes a developmental impediment due to insufficient nutritional intake, with a critical period from the womb until the child is two years old. This health issue is an urgent global concern, especially in Indonesia, where in the working area of the UPTD Puskesmas Martapura Barat, Banjar Regency still records a large incidence. There is a strong link between nutrition and environmental sanitation. Poor environmental sanitation conditions in riverside areas have the potential to cause various diseases that interfere with the growth and development of toddlers. This study aims to analyze the relationship of environmental sanitation in riverside areas to the incidence of stunting in toddlers in the working area of the UPTD Puskesmas Martapura Barat, Banjar Regency.

Method: This study applied an analytical observational approach through a cross sectional design, with a total of 43 respondents determined using total sampling technique from the existing population. Variables were studied by making observations through environmental sanitation observation sheets and anthropometric measurements through z-score (TB/U), these variables include: environmental sanitation in riverside areas and stunting in toddlers. After the data were collected, tabulation and analysis were conducted using the Spearman Rank test.

Result: The research findings revealed unhealthy environmental sanitation conditions in most respondents, while most under-fives were detected to be stunted. Through the Spearman correlation test, a significant relationship (p-value 0.020) was obtained linking environmental sanitation in riverside areas to the occurrence of stunting in children under five years of age in the working area of the UPTD Puskesmas Martapura Barat, Banjar Regency.

Conclusion: The final results showed that there is a correlation between environmental sanitation in riverside areas and stunting in children under five years of age in the working area of the UPTD Puskesmas Martapura Barat, Banjar Regency.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  CTA
Copyrigh Transfer Agreement
Subject
Type CTA
  Download (840KB)    Indexing metadata
 ES
Etichal Statement
Subject
Type ES
  Download (1MB)    Indexing metadata
 Turnitin
Turnitin
Subject
Type Turnitin
  Download (2MB)    Indexing metadata
Keywords: SSanitasi Lingkungan; Pinggiran Sungai; Stunting; Balita

Article Metrics:

  1. Sunita A. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2009
  2. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tentang Upaya Kesehatan Anak. Kementrian Kesehatan RI Jakarta, Indonesia: Kementerian Kesehatan RI; 2014
  3. Khulafa’ur Rosidah L, Harsiwi S. Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Balita Usia 1-3 Tahun (Di Posyandu Jaan Desa Jaan Kecamatan Gondang Kabupaten Nganjuk). JURNAL KEBIDANAN. 2019;6(1):24–37. https://doi.org/10.35890/jkdh.v6i1.48
  4. Supariasa IDN, Bakri B. Rezkina E, editor. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2016
  5. Oktavia L. Stunting pada Remaja Kawasan Buruh Industri dan Nelayan di Kota Surabaya. Biokultur. 2020;9(1):1. https://doi.org/10.20473/bk.v9i1.21723
  6. Kementerian Kesehatan RI. Hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2023
  7. Suparlan S. Pengantar Pengawasan Hygiene-Sanitasi Tempat-Tempat Umum-Wisata & Usaha-Usaha Untuk Umum. Surabaya: Duatujuh; 2012
  8. Kemenkes RI. Buletin Stunting. 5 ed. Vol. 301 Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.; 2018
  9. Khairiyati L, Marlinae L, Waskito A, Rahmat AN. Pengantar Lingkungan Lahan Basah. Yogyakarta: CV Mine; 2022
  10. Suhaimi A. Ketahanan Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal : Konsumsi Pangan dan Status Gizi pada Penduduk Asli di Wilayah Bantaran Sungai dan Non Bantaran Sungai, Kalimantan Timur. RAWA SAINS : JURNAL SAINS STIPER AMUNTAI. 2012;2(2):75–84. https://doi.org/10.36589/rs.v2i2.14
  11. Saleh S, Idwar M, Effendi E, Sukra S, Koroh K, Alex A, dkk. Adat Istiadat Daerah Jawa Kalimantan Selatan 1977-1978. Jakarta: Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah; 1977
  12. Sudarningsih S. Analisis Logam Berat Pada Sedimen Sungai Martapura, Kalimantan Selatan. Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat. 2020;18(1):1. https://doi.org/10.20527/flux.v17i2.7089
  13. Wiyono S, Burhani A, Harjatmo TP, Astuti T, Zulfianto NA, . T, dkk. The role sanitation to stunting children age 6-35 months, Purwojati subdistrict, Banyumas district, Central Java, Indonesia. Int J Community Med Public Health. Medip Academy; 2018;6(1):82. https://doi.org/10.18203/2394-6040.ijcmph20185231
  14. Marlenywati M, Rizky A. Determinan Stunting Balita Usia 24-59 Bulan Di Daerah Tepian Sungai Kapuas Kota Pontianak. Jumantik. 2023;9(2):80. https://doi.org/10.29406/jjum.v9i2.4904
  15. Fibrianti EA, Thohari I, Marlik M. Hubungan Sarana Sanitasi Dasar dengan Kejadian Stunting di Puseksmas Loceret, Nganjuk. Jurnal Kesehatan. 2024;14(2):127–32. https://doi.org/10.32763/c1jdm202
  16. Rezki AIC, Darmawansyih D, Rahim R, Palancoi NA, Sabry MS. Hubungan Faktor Kesehatan Lingkungan Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Puskesmas Kassi-Kassi. JKK : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan. 2022;20(1)
  17. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2023 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Kementerian Kesehatan; 2023
  18. Sinatrya AK, Muniroh L. Hubungan Faktor Water, Sanitation, and Hygiene (WASH) dengan Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Kotakulon, Kabupaten Bondowoso. Amerta Nutrition. 2019;3(3):164. https://doi.org/10.20473/amnt.v3i3.2019.164-170
  19. Ramlan J, Sumihardi S. Sanitasi Industri dan K3 : Bahan Ajar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: PP SDM Kesehatan Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan SDM Kesehatan; 2023
  20. Desyanti C, Nindya TS. Hubungan Riwayat Penyakit Diare dan Praktik Higiene dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simolawang, Surabaya. Amerta Nutrition. 2017;1(3):243. https://doi.org/10.20473/amnt.v1i3.2017.243-251
  21. Trihono, Atmarita, Tjandrarini DH, Irawati A, Utami NH, Tejayanti T, dkk. Sudomo M, editor. Pendek (stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusinya. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2015
  22. Kala PR, Anggriani Y, Raisah P, Zahara H, Karma T, Efrika M, dkk. Gambaran Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 0-59 Bulan Di Gampong Meunasah Intan Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. Malahayati Nursing Journal. 2022;4(5):1303–14. https://doi.org/10.33024/mnj.v4i5.5957
  23. Lestari EF, Dwihestie LK. ASI Eksklusif Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal. 2020;10(2):129–36
  24. Fitri A, Nursia N LE. Hubungan Pendapatan Keluarga, Pendidikan, Dan Pengetahuan Ibu Balita Mengenai Gizi Terhadap Stunting Di Desa Arongan. Jurnal Biology Education. 2022;10(1):1–11. https://doi.org/10.32672/jbe.v10i1.4112
  25. Semba RD, de Pee S, Sun K, Sari M, Akhter N, Bloem MW. Effect of parental formal education on risk of child stunting in Indonesia and Bangladesh: a cross-sectional study. The Lancet. 2008;371(9609):322–8. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(08)60169-5
  26. Jannah F. Hubungan Tingkat Pendidikan Dan Pengetahuan Orang Tua Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Di Puskesmas Kebayoran Baru Kota Jakarta Selatan. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; 2022
  27. Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1995
  28. R M, Darmawi D. Hubungan Pola Pemberian Makan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-59 Bulan Di Desa Arongan. Jurnal Biology Education. 2022;10(1):91–104. https://doi.org/10.32672/jbe.v10i1.4120
  29. Adriany F, Hayana H, Nurhapipa N, Septiani W, Sari NP. Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Pengetahuan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Puskesmas Rambah. Jurnal Kesehatan Global. 2021;4(1):17–25. https://doi.org/10.33085/jkg.v4i1.4767
  30. Mia H, Sukmawati S, Abidin U wusqa A. Hubungan Hygiene dan Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Di Desa Kurma. Journal Peqguruang: Conference Series. 2021;3(2):494. https://doi.org/10.35329/jp.v3i2.2553
  31. Zalukhu A, Mariyona K, Andriani L. Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Balita (0-59) Bulan di Nagari Balingka Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam Tahun 2021. Jurnal Ners. 2022;6(1):52–60
  32. Soraya, Ilham, Hariyanto. Kajian Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tuan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. JURNAL PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN. 2022;5(2):98–114. https://doi.org/10.22437/jpb.v5i1.21200
  33. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT. Rineka Cipta; 2007

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-03-31 17:34:55

No citation recorded.