skip to main content

Analisis Spasio-Temporal Kondisi Iklim dan Jumlah kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Tahun 2012-2021 di Bengkulu

1Bachelor of medicine, Faculty of Medicine and Health Sciences, University of Bengkulu, Indonesia

2Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Bengkulu, Indonesia

3Department of Microbiology, Faculty of Medicine and Health Sciences, University of Bengkulu, Indonesia

Open Access Copyright 2025 Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Infeksi virus dengue dapat menyebabkan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Virus tersebut ditransmisikan melalui gigitan nyamuk Aedes sebagai vektor penting. Faktor perubahan cuaca, seperti curah hujan dan temperatur, memiliki dampak padapenyebaran DBD. Studi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai dinamika DBD di Provinsi Bengkulu serta hubungannya dengan kondisi iklim, sehingga dapat mendukung pengembangan strategi terkait pencegahan dan pengendalian yang adaptif terhadap perubahan iklim.

Metode: Pendekatan observasional analitik dan desain studi ekologi time series study digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel kondisi iklim dengan persebaran jumlah kasus DBD di Provinsi Bengkulu dengan uji korelasi Pearson.

Hasil: Hasil uji menunjukkan bahwa variabel curah hujan, kelembapan udara, temperatur udara, dan kecepatan angin tidak ada hubungan yang signifikan terhadap jumlah kasus DBD di Provinsi Bengkulu tahun 2012-2021. Semua variabel menunjukkan koefisien korelasi (r) mendekati nol, dan nilai probabilitas (p) melebihi tingkat signifikansi (p=0,05). Namun, di beberapa kabupaten menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara curah hujan, suhu udara dan kecepatan angin dengan jumlah kasus DBD.

Simpulan: variabel kondisi iklim pada studi ini yaitu curah hujan, kelembapan udara, temperatur udara, dan kecepatan angin, menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan jumlah kasus DBD. Meskipun demikian, beberapa wilayah menunjukkan ada hubungan signifikan dengan curah hujan dan temperatur udara.

 

ABSTRACT

Title:  Spatial-Temporal Analysis of Relationship Between Climate Conditions and Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in 2012-2021 in Bengkulu

Background: Dengue Hemorrhagic Fever or DHF is caused by Dengue virus (DENV) infection transmitted through the bite of Aedes mosquitoes, main vector. Climate change factors, like rainfall and temperature, impact the spread of infeksi dengue.

Method: This research aims to provide a comprehensive study of DHF dynamics in Bengkulu Province and its correlation with climate conditions, supporting the development of adaptive prevention and control strategies against climate change. This study employs an observational analytical approach and a time series ecological study design to explore the relationship between climate variables and the distribution of DHF cases in Bengkulu Province, using Pearson correlation analysis.

Result: The results indicate that rainfall, air humidity, air temperature, and wind speed variables do not significantly correlate with the number of DHF cases in Bengkulu Province from 2012 to 2021. All variables show correlation coefficients (r) close to zero, and the probability values (p) exceed the significance level (p=0.05). However, in some districts, there is a significant relationship between rainfall, air temperature, and wind speed with the number of DHF cases.

Conclusion: Several areas show that the incidence of dengue hemorrhagic fever is related to rainfall and air temperature

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  ES
Etichal Statement
Subject
Type ES
  Download (821KB)    Indexing metadata
 Turnitin
Turnitin
Subject
Type Turnitin
  Download (2MB)    Indexing metadata
 CTA
Copyrigh Transfer Agreement
Subject
Type CTA
  Download (484KB)    Indexing metadata
Keywords: DBD; Iklim; Lingkungan
Funding: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu

Article Metrics:

  1. Nugraheni E, Sulistyowati, Ike. . Diagnosis Molekular virus Dengue. Jurnal Kedokteran Universitas Lampung. 2016;1:385-92. https://doi.org/10.23960/jkunila12385-392
  2. Baak-Baak CM, Cigarroa-Toledo N, Pech-May A, Cruz-Escalona GA, Cetina-Trejo RC, Tzuc-Dzul JC, et al. Entomological and virological surveillance for dengue virus in churches in Merida, Mexico. Rev Inst Med Trop Sao Paulo. 2019;61:e9. https://doi.org/10.1590/s1678-9946201961009
  3. Maia LMS, Bezerra MCF, Costa MCS, Souza EM, Oliveira MEB, Ribeiro ALM, et al. Natural vertical infection by dengue virus serotype 4, Zika virus and Mayaro virus in Aedes (Stegomyia) aegypti and Aedes (Stegomyia) albopictus. Med Vet Entomol. 2019;33(3):437-42. https://doi.org/10.1111/mve.12369
  4. Profil Kesehatan Indonesia [Internet]. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2022
  5. Dengue and severe dengue [Internet]. World Health Organization. 2023. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue
  6. Data DBD Indonesia [Internet]. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2022
  7. Bengkulu DKP. Annually Report Infection Disease. Bengkulu: Public Health Office Bengkulu Province; 2020
  8. Kesetyaningsih TW, Andarini S, Sudarto, Pramoedyo H. Determination of Environmental Factors Affecting Dengue Incidence in Sleman District, Yogyakarta, Indonesia Afr J Infect Dis. 2018;12(1 Suppl):13-25. https://doi.org/10.21010/ajid.v12i1S.3
  9. Rocklöv J, Dubrow R. Climate change: an enduring challenge for vector-borne disease prevention and control. Nature Immunology. 2020;21(5):479-83. https://doi.org/10.1038/s41590-020-0648-y
  10. Withanage GP, Viswakula SD, Nilmini Silva Gunawardena YI, Hapugoda MD. A forecasting model for dengue incidence in the District of Gampaha, Sri Lanka. Parasites & Vectors. 2018;11(1):262. https://doi.org/10.1186/s13071-018-2828-2
  11. Ghaisani NP, Sulistiawati, S., & Lusida, M. L. I. Correlation Between Climate Factors with Dengue Hemorrhagic Fever Cases in Surabaya 2007- 2017. Indonesian Journal of Tropical and Infectious Disease. 2021;9:39-44. https://doi.org/10.20473/ijtid.v9i1.16075
  12. Wirayoga MA. Hubungan Kejadian Demam Berdarah Dengue dengan Iklim di Kota Semarang tahun 2006-2011. Unnes Journal of Public Health. 2013;2. https://doi.org/10.15294/ujph.v2i4.3055
  13. Asih E, Putri, V. T., Lusida, N., Mallongi, A., Latifah, N., Fajrini, F., & SG, H. Analisis Variasi Iklim dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Tangerang Selatan. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan. 2023;19:33-42. https://doi.org/10.24853/jkk.19.1.33-41
  14. Arifatun N. Korelasi Antara Faktor Curah Hujan Dengan Kejadian DBD Tahun 2010-2014 Di Kabupaten Karanganyar. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2018;14:25-33. https://doi.org/10.19184/ikesma.v14i1.10404
  15. Rencana aksi nasional adaptasi perubahan iklim bidang Kesehatan [Internet]. Kementerian Kesehatan. 2019
  16. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2019
  17. Busch MP, Sabino EC, Brambilla D, Lopes ME, Capuani L, Chowdhury D, et al. Duration of Dengue Viremia in Blood Donors and Relationships Between Donor Viremia, Infection Incidence and Clinical Case Reports During a Large Epidemic. J Infect Dis. 2016;214(1):49-54. https://doi.org/10.1093/infdis/jiw122
  18. WHO. Disease outbreak news 2023 [Available from: https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news/item/2023-DON498
  19. Fitriana BR, Yudhastuti R. Hubungan Faktor Suhu dengan Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Sawahan Surabaya The Indonesian Journal of Public Health. 2019;13(1):85-97. https://doi.org/10.20473/ijph.v13i1.2018.85-97
  20. Komaling Desty SO, Sondakh RC. . Determinan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2016-2018. Journal of Public Helath and Community Medicine. 2020;1
  21. Rau MJ, Komaria, S. & Pitriani. Hubungan Faktor Perubahan Iklim dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Palu Tahun 2013-2017. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2019;10:83-94. https://doi.org/10.22487/preventif.v15i3.1331
  22. Sury IA, Martini, M., Yuliawati, S., & Hestiningsih, R. Gambaran Epidemiologi Kejadian Demam Berdarah Dengue: Karakteristik Penderita, Waktu dan Faktor Lingkungan di Kecamatan Tembalang Tahun 2019. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2021;9:816-21. https://doi.org/10.14710/jkm.v9i6.31602
  23. Hidayati L, Hadi, U. K., & Soviana, S. Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Sukabumi Berdasarkan Kondisi Iklim. Acta Veterinaria Indonesiana. 2017;5:22-8. https://doi.org/10.29244/avi.5.1.22-28
  24. Kabupaten Bengkulu Selatan Dalam Angka 2022 [Internet]. 20222. Available from: https://bengkuluselatankab.bps.go.id/id/publication/2022/02/25/e45b5ad2cd8d6a3435308b6c/kabupaten-bengkulu-selatan-dalam-angka-2022.html
  25. Evi Nopita LS, Helen Evelina Siringorino. Analisis Kejadian Tuberkulosis (TB) Paru. Jurnal Kesehatan Saelmakers Perdana. 2023;6:201-12
  26. Islam K, Sayeed MA, Hossen E, Khanam F, Charles RC, Andrews J, et al. Comparison of the Performance of the TPTest, Tubex, Typhidot and Widal Immunodiagnostic Assays and Blood Cultures in Detecting Patients with Typhoid Fever in Bangladesh, Including Using a Bayesian Latent Class Modeling Approach. PLoS Negl Trop Dis. 2016;10(4):e0004558. https://doi.org/10.1371/journal.pntd.0004558
  27. Yushananta P SA, Tugiyono T. Variasi Iklim dan Dinamika Kasus DBD di. Indonesia: Systematic Review. Jurnal Kesehatan. 2020;11:294. https://doi.org/10.26630/jk.v11i2.1696
  28. Tumey A, Kaunang, W. P. J., & Asrifuddin, A. Hubungan Variabilitas Iklim dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kepulauan Talaud. Kesehatan Masyarakat 2020;9
  29. Lahdji A, & Putra, B. B. Hubungan Curah Hujan, Suhu, Kelembaban dengan Kasus Demam Berdarah Dengue di Kota Semarang. MEDIKA: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan. 2019;8:46-53. https://doi.org/10.32502/sm.v8i1.1359
  30. Erny Asih P, T. V., Lusida, N., Mallongi, A., Latifah, N., Fajrini, F., SG, H. Analisis Variasi Iklim dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Tangerang Selatan. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan. 2023;19:33-42. https://doi.org/10.24853/jkk.19.1.33-41
  31. Azhari AR, Darundiati, Y. H., & Dewanti, N. A. Y. Studi Korelasi antara Faktor Iklim dan Kejadian Demam Berdarah Dengue Tahun 2011-2016. Journal of Public Health Research and Development. 2019;1:163-75
  32. Gandawari VT, Kaunang, W.P.J. & Ratag, B.T. Hubungan antara Variabilitas Iklim dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Bitung Tahun 2015-2017. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. 2018;7

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-03-13 13:30:30

No citation recorded.