skip to main content

Analisis Spasial Dinamika Penularan Malaria di Wilayah Dataran Tinggi Kabupaten Muara Enim

Program Studi Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya, Palembang, Indonesia

Open Access Copyright 2025 Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Malaria menjadi salah satu masalah kesehatan dunia karena vektor potensialnya dengan total kasus sebanyak 241 juta jiwa tahun 2020 yang tersebar di 85 negara endemis malaria dengan dinamika penularan yang berbeda. Kabupaten Muara Enim telah dinyatakan bebas malaria pada tahun 2024 namun masih perlu adanya penelitian yang bertujuan untuk menganalisis spasial dinamika penularan malaria di Kabupaten Muara Enim sehingga status bebas malaria dapat dipertahankan.

Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei yang dirancang berdasarkan sistem informasi geografis dengan menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah kasus malaria tahun 2021-2023 di 2 kecamatan yaitu Kecamatan Lawang Kidul dan Kecamatan Tanjung Agung. Data diperolah dari Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, Puskesmas Tanjung Enim (Kecamatan Lawang Kidul), dan Puskesmas Tanjung Agung.

Hasil: Analisis spasial menghasilkan data distribusi kasus malaria, galian tambang, area rawa, area kebun, area aliran sungai, dan vegetasi (semak belukar). Berdasarkan analisis spasial diatas bahwa wilayah dengan konsentrasi kasus malaria cenderung berada dekat dengan rawa-rawa dan sungai. Hal ini menunjukkan hubungan antara kondisi geografis tertentu (area basah dan berair) dengan peningkatan kasus malaria, karena tempat ini merupakan habitat potensial bagi nyamuk vektor malaria. Sebagian besar wilayah adalah kebun, diikuti oleh sawah, rawa-rawa, dan semak belukar. Kawasan vegetasi ini dapat berfungsi sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk. Dari analisis univariat menggunakan spasial, dapat diketahui bahwa daerah dengan jumlah kasus tinggi umumnya berada di area dataran rendah atau yang memiliki akses ke sumber air seperti sungai dan rawa.

Simpulan: Dinamika masalah utama kasus malaria di Kabupaten Muara Enim disebabkan karena kabupaten ini merupakan daerah wilayah dataran tinggi. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa rawa dan sungai menjadi faktor risiko dinamika penyebaran malaria oleh karena perlu adanya antisipasi pemerintah untuk mempertahankan status eliminasi malaria.

 

ABSTRACT

Title: Spatial Analysis of Malaria Transmission Dynamics  in the Highland Areas of Muara Enim Regency

Background: Malaria remains one of the world's major health problems due to its potential vectors, with a total of 241 million cases in 2020 spread across 85 malaria-endemic countries, each with varying transmission dynamics. Muara Enim Regency was declared malaria-free in 2024, but research is still needed to analyze the spatial dynamics of malaria transmission in the regency to ensure the malaria-free status is maintained.

Methods: This study used a survey method designed based on a geographic information system (GIS) and employed secondary data. The secondary data consisted of malaria cases from 2021–2023 in two subdistricts: Lawang Kidul and Tanjung Agung. Data were obtained from the Muara Enim Health Office, Tanjung Enim Community Health Center (Lawang Kidul Subdistrict), and Tanjung Agung Community Health Center.

Results: Spatial analysis provided data on the distribution of malaria cases, mining areas, swamp areas, plantation areas, river flow areas, and vegetation (bushland). Based on this spatial analysis, areas with a concentration of malaria cases tend to be near swamps and rivers. This indicates a relationship between specific geographical conditions (wet and water-rich areas) and increased malaria cases, as these locations serve as potential habitats for malaria vector mosquitoes. Most of the area comprises plantations, followed by rice fields, swamps, and bushland. These vegetative areas can serve as breeding grounds for mosquitoes. From univariate spatial analysis, it was observed that regions with high case numbers are generally in lowland areas or areas with access to water sources like rivers and swamps.

Conclusion: The primary dynamics of malaria cases in Muara Enim Regency are influenced by its status as a highland area. The study concluded that swamps and rivers pose risk factors for malaria transmission dynamics, highlighting the need for government anticipation to maintain the malaria elimination status.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Turnitin
Turnitin
Subject
Type Turnitin
  Download (2MB)    Indexing metadata
 CTA
Copyrigh Transfer Agreement
Subject
Type CTA
  Download (672KB)    Indexing metadata
 ES
Etichal Statement
Subject
Type ES
  Download (1MB)    Indexing metadata
Keywords: Lingkungan; Malaria; Determinan Malaria; Spasial

Article Metrics:

  1. WHO. World Malaria Report. 2021
  2. Sunaryo S. Dinamika Penularan Malaria di Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua. Balaba. 2006; 2(1): 7-10. https://doi.org/10.22435/balaba.v0i0.2373
  3. Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim. Laporan Kasus Malaria. 2021;
  4. Sunarsih, E., Zulkarnain, M., Hanum, L., Flora, R., & Damiri N. Spatial Pattern Analysis of Malaria Cases in Muara Enim Regency using Moran Index and Local Indicator Spatial Autocorrelation. Open Access Maced J Med Sci. 2021;9(E):695–701. https://doi.org/10.3889/oamjms.2021.6456
  5. Ruliansyah A., Gunawan T., Juwono S. Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan Daerah Rawan Demam Berdarah Dengue. J Aspirator. 2011;3(1):27–36. https://doi.org/10.22435/aspirator.v3i2.2961
  6. Nurjazuli N, Dangiran HL, Bari’ah AA. Analisis Spasial Kejadian Filariasi di Kabupaten Demak Jawa Tengah. J Kesehat Lingkung Indones. 2018;17(1):46. https://doi.org/10.14710/jkli.17.1.46-51
  7. Kurniawati, U. F., Handayeni, K. D. M. E., Nurlaela, S., Idajati, H., Firmansyah, F., & Pratomoadmojo NA. Pengolahan Data Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Kebutuhan Penyusunan Profil di Kecamatan Sukolilo. SEWAGATI. 2020;4(3):190–7. https://doi.org/10.12962/j26139960.v4i3.8048
  8. N. M. Larasati, S. Subiyanto, and A. Sukmono. Analisis Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah di Kecamatan Banyumanik Kota Semarang Menggunakan Sistem Informasi Geografis. J Geod Undip. 2017;6(4):89-97. https://doi.org/10.14710/jgundip.2017.18131
  9. Madayanti S, Raharjo M, Purwanto H. Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kejadian Malaria di Wilayah Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura. J Kesehat Lingkung Indones. 2022;21(3):358–65. https://doi.org/10.14710/jkli.21.3.358-365
  10. Pramestuti N, Ustiawan A, Trisnawati UF, Selamanik J, Banjarnegara NA, Tengah J, et al. Potensi Penularan Malaria di Desa Sigeblog , Kecamatan Banjarmangu , Kabupaten Banjarnegara Potential Malaria Transmission in Sigeblog Village , Banjarmangu Subdistrict , Banjarnegara District Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu daerah endemis mal. 2015;67–72. https://doi.org/10.22435/balaba.v11i2.4439.67-72
  11. Abduh M, Fachrin SA, Gafur A. Dinamika Ground Pool Larva Anopheles SP di Kota Makassar Tahun 2024. 2025;6(1):228–34. https://doi.org/10.52103/jahr.v6i1.1954
  12. Hidayati F, Raharjo M, Martini M, Wahyuningsih NE, Setiani O. Hubungan Kualitas Lingkungan dengan Kejadian Malaria (Wilayah Endemis Malaria, Lingkup Kerja Puskesmas Kaligesing, Kabupaten Purworejo Tahun 2022). J Kesehat Lingkung Indones. 2023;22(1):21–7. https://doi.org/10.14710/jkli.22.1.21-27
  13. Desimal I, Hidayatullah MT, Fauzi M, Setiawaty E. Hubungan Faktor Ekologi Dengan Kejadian Malaria Di Wilayah Rawan Malaria Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat. J Ilm Glob Educ. 2023;4(2):1167–73. https://doi.org/10.55681/jige.v4i2.1009
  14. Tasya Elia, Fardhiasi Dwi Astuti AS. Pemetaan Daerah Reseptif Vektor Malaria di Kabupaten Kulon Progo Mapping Malaria Vektor Receptive Areas in Kulon Progo Regency. 2024;15(1). https://doi.org/10.58623/aspirator.v15i1.75
  15. Sari SN, Sunarsih E, Windusari Y. Dinamika Penularan Malaria Di Daerah Pertambangan : Literature Review. 2025;9(April):2163–75. https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i1.42690
  16. Asmiani, Windusari Y, Hasyim H. Analisis Strategi Pengendalian Vektor Malaria di Kabupaten Bangka Barat. Media Publ Promosi Kesehat Indones. 2021;4(4):545–53. https://doi.org/10.56338/mppki.v4i4.1827
  17. Zulfitri R. Analisis Kebijakan Pelayanan Kesehatan Primer Dalam Manajemen Penatalaksanaan Penyakit Kronis Lansia. J Kesehat Masy Andalas. 2017;10(1):52. https://doi.org/10.24893/jkma.v10i1.163
  18. Rifqoh R. Penyuluhan Dan Pelatihan Pencegahan Malaria Serta Deteksi Dini Malaria Dan Anemia Dengan Pemeriksaan Laboratorium Pada Pekerja Proyek Penghijauan Di Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar. J Rakat Sehat Pengabdi Kpd Masy. 2023;2(2):141–50. https://doi.org/10.31964/jrs.v2i2.53
  19. Putri AFJ, Valensia MV, Purnama R, Manik JDN. Dampak Kerusakan Lingkungan Biotik, Abiotik, Dan Sosial Budaya Akibat Pertambangan Timah Ilegal Di Kecamatan Mentok. SENTRI J Ris Ilm. 2023;2(10):4473–81. https://doi.org/10.55681/sentri.v2i10.1689
  20. Lestari, R. A. F. et al. Faktor Risiko Kejadian Malaria pada Masyarakat Wilayah Pertambangan: Literature Review. 2022; http://dx.doi.org/10.33087/jiubj.v22i3.2766
  21. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Akhir Penelitian Faktor Risiko Akibat Penambangan. 2019
  22. Rejeki DSS. Analisis Spasial Malaria di Ekosistem Perbukitan Menoreh. Kes Mas J Fak Kesehat Masy. 2018;12(2):120–32. https://doi.org/10.12928/kesmas.v12i2.10828
  23. Amalia D, Lu’lu’a N, Amalia INI, Nayumi AP, Jumlat MW, Mardianto MFF, et al. Pola Kecenderungan Penyakit Menular Terhadap Topografi Kabupaten/Kota di Jawa Timur Menggunakan Analisis Korespondensi. J Sains Mat dan Stat. 2023;9(1):91. http://dx.doi.org/10.24014/jsms.v9i1.20853
  24. Desimal I, Ningsih M, Zaida U, Ariany F. Analisis Faktor Lingkungan dan Akses Pelayanan Kesehatan Dengan Kejadian Malaria di Daerah Rawan Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Penimbung Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat. J Ilm Glob Educ. 2024;5(2):1510–7. https://doi.org/10.55681/jige.v5i2.2735
  25. Rohani Rahmawati Tanasi IPS. Pemetaan tutupan vegetasi pada petak 76 di desa pitu kecamatan pitu kabupaten ngawi jawa timur. 2024;2:63–6. https://doi.org/10.30598/pattimura-mengabdi.2.1.63-66
  26. Wahyudi W, Raharjo M, Sulistiyani S, Nurjazuli N, Suwito S. Penerapan Strategi Pemeliharaan Eliminasi Malaria Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. J Kesehat Lingkung Indones. 2024;23(1):10–8. https://doi.org/10.14710/jkli.23.1.10-18

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-05-30 11:41:17

No citation recorded.