skip to main content

Efektifitas Penggunaan Mukashi Banashi Untuk Meningkatkan Kompetensi Berbahasa Jepang

*Sri Wahyu Istana Trahutami scopus  -  Japanese Language and Culture Departement, Faculty of Humanities, Diponegoro University, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2020 KIRYOKU under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penggunaan dongeng atau mukashibanasi dalam belajar Bahasa Jepang. Dalam pembelajaran Bahasa, empat keterampilan berbahasa baik mendengar, berbicara, membaca, maupun menulis harus diajarkan secara terpadu, tidak terlepas antara satu dengan lainnya.. Melalui metode dan strategi pembelajaran yang tepat dongeng dapat menjadi sarana melatih  keterampilan berbahasa. Dongeng juga dapat digunakan pada berbagai aktifitas kelas dokkai, choukai, kaiwa, dan sakubun.

This research uses descriptive qualitative method which aims to describe how to use fairy tales or mukashibanasi in learning Japanese. In language learning, four language skills both listening, speaking, reading, and writing must be taught in an integrated manner, not separated from one another. Through appropriate learning methods and strategies, fairy tales can be a means of practicing language skills. Fairy tales can also be used in a variety of dokkai, choukai, kaiwa and sakubun class activities.

 
Fulltext View|Download
Keywords: Kata kunci : dongeng, mukashi banashi, keterampilan berbahasa, metode belajar Keywords: fairy tales, mukashi banashi, language skills, learning methods

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-25 01:50:27

No citation recorded.