BibTex Citation Data :
@article{KIRYOKU45122, author = {Muhammad Agung Faisal and Yusida Lusiana and Dian Bayu Firmansyah}, title = {Hegemonisasi Budaya Populer Jepang dalam Komunitas Otaku}, journal = {KIRYOKU}, volume = {6}, number = {1}, year = {2022}, keywords = {Hegemoni; Gramsci; Otaku; Budaya Populer Jepang}, abstract = { Tujuan dari penelitian untuk mengetahui adanya hegemoni budaya populer Jepang terhadap anggota komunitas Otaku Wonosobo menggunakan teori hegemoni Gramsci. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara. Informan dari penlitan ini berjumlah 5 orang. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah proses hegemonisasi anggota komunitas Otaku Wonosobo dimulai sejak di bangku SD melalui tayangan anime di televisi. Bentuk hegemoni yang terjadi dalam komunitas Otaku Wonosobo yaitu hegemoni intelektual dan moral yang memiliki dampak berupa lebih condong untuk menyukai budaya Jepang daripada budaya tradisional lokal. Dalam penelitian ini juga menemukan adanya counter hegemoni yang dilakukan oleh anggota komunitas Otaku Wonosobo yaitu tidak memaksakan diri untuk mengikuti budaya populer Jepang serta tetap mengikuti dan merawat budaya lokal. }, issn = {2581-0960}, pages = {9--15} doi = {10.14710/kiryoku.v6i1.9-15}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kiryoku/article/view/45122} }
Refworks Citation Data :
Tujuan dari penelitian untuk mengetahui adanya hegemoni budaya populer Jepang terhadap anggota komunitas Otaku Wonosobo menggunakan teori hegemoni Gramsci. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara. Informan dari penlitan ini berjumlah 5 orang. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah proses hegemonisasi anggota komunitas Otaku Wonosobo dimulai sejak di bangku SD melalui tayangan anime di televisi. Bentuk hegemoni yang terjadi dalam komunitas Otaku Wonosobo yaitu hegemoni intelektual dan moral yang memiliki dampak berupa lebih condong untuk menyukai budaya Jepang daripada budaya tradisional lokal. Dalam penelitian ini juga menemukan adanya counter hegemoni yang dilakukan oleh anggota komunitas Otaku Wonosobo yaitu tidak memaksakan diri untuk mengikuti budaya populer Jepang serta tetap mengikuti dan merawat budaya lokal.
Article Metrics:
Last update:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.