skip to main content

Studi Komparasi Pelatihan Guru Vokasi di Negara Indonesia dan Jepang

*Muhammad Idris Effendi  -  Universitas Negeri Malang, Indonesia
Lismi Animatul Chisbiyah  -  Universitas Negeri Malang, Indonesia
Fadliyanti Firdausia  -  Universitas Negeri Malang, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2024 KIRYOKU under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Artikel ini membandingkan pendekatan pendidikan vokasional di Indonesia dan Jepang, khususnya dalam konteks pelatihan guru vokasional. Sementara Indonesia fokus pada penggabungan teori dan praktik dengan upaya meningkatkan kualitas pendidikan vokasional melalui kerjasama internasional seperti dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) di industri otomotif, Jepang menonjol melalui pendekatan eksperiential, lesson study, dan pembelajaran aktif yang menekankan peningkatan keterampilan praktis sesuai dengan kebutuhan industri. Dalam kedua negara, kolaborasi antara pemerintah, universitas, dan industri berperan penting dalam memastikan guru-guru vokasional memiliki keterampilan relevan dengan dunia kerja, sambil memperhatikan pengembangan kemandirian dan peningkatan kualitas pengajaran. Studi ini memberikan wawasan tentang praktik terbaik dalam pelatihan guru vokasional dan menyoroti area-area yang perlu ditingkatkan, memberikan kontribusi berharga untuk pengembangan pendidikan vokasional global dan persiapan siswa menghadapi tantangan dunia kerja yang terus berkembang.

Fulltext View|Download
Keywords: Pendidikan Vokasional; Pelatihan Guru; Jepang dan Indonesia.

Article Metrics:

  1. Aakre, B. M. (2018). Yrkesfaglæreres profesjonelle kompetanse: En kvalitativ undersøkelse med Norge og Japan som kontekster. Nordic Journal of Vocational Education and Training, 8(2), 71–92. https://doi.org/10.3384/njvet.2242-458x.188271
  2. Ana, A., Kustiawan, I., Ahman, E., Zakaria, S., Muktiarni, M., Dwiyanti, V., . S., & Khoerunnisa, I. (2022). Defining Vocational Teacher Competencies in Industry 4.0 from the Perspective of Teachers and Lecturers. Journal of Engineering Education Transformations, 35(is2), 39–46. https://doi.org/10.16920/jeet/2022/v35is2/22117
  3. Bicheva, I. B., Kaznacheeva, S. N., & Paputkova, G. A. (2020). Diagnostics of the development of independence of future teachers of vocational training. SHS Web of Conferences, 87, 00038. https://doi.org/10.1051/shsconf/20208700038
  4. Grollmann, P. (2008). The quality of vocational teachers: Teacher education, institutional roles and professional reality. European Educational Research Journal, 7(4), 535–547. https://doi.org/10.2304/eerj.2008.7.4.535
  5. Hanggoro, D. (2022). Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Sistem Pendidikan Jepang : Memajukan Pendidikan Bangsa. Jurnal Exponential, 3(2)
  6. Haryana, K., Pambayun, N. A. Y., Yuswono, L. C., & Sukaswanto, S. (2018). Peranan Program Pelatihan Dalam Memantapkan Kompetensi Profesional Guru Smk Tkr. Jurnal Pendidikan Vokasi Otomotif, 1(1), 66–76. https://doi.org/10.21831/jpvo.v1i1.21784
  7. Henning Loeb, I., & Gustavsson, S. (2019). Editorial: Challenges and development in and of vocational teacher education. Nordic Journal of Vocational Education and Training, 8(3), iii–x. https://doi.org/10.3384/njvet.2242-458x.1883iii
  8. Irwanto, I. (2020). Model pembelajaran pendidikan vokasional yang efektif di era revolusi industri 4.0. Taman Vokasi, 8(1), 58. https://doi.org/10.30738/jtv.v8i1.7265
  9. Kikuchi, K., & Browne, C. (2009). English educational policy for high schools in Japan: Ideals vs. reality. RELC Journal, 40(2). https://doi.org/10.1177/0033688209105865
  10. Lysenko, G. (2022). Features of training of vocational education teachers in Germany. ScienceRise: Pedagogical Education, 6(3(48)), 37–43. https://doi.org/10.15587/2519-4984.2022.257349
  11. Meisanti, D., Nursetiawati, S., & ... (2020). Upaya Peningkatan Kompetensi Guru Vokasi Bidang Kecantikan Dalam Revolusi Industri 4.0. KoPeN …, 20, 69–72. http://ejurnal.mercubuana-yogya.ac.id/index.php/Prosiding_KoPeN/article/view/1080
  12. Murata, S., & Stern, S. (1993). Technology Education in Japan. Journal of Technology Education, 5(1), 29–37. https://doi.org/10.21061/jte.v5i1.a.3
  13. Rahdiyanta, D. (2018). Reorientasi Pembelajaran Sebagai Proses Peningkatan Mutu Pendidikan Vokasi Di Indonesia. 1–16. http://staffnew.uny.ac.id/upload/131569341/penelitian/reorientasi-pembelajaran-pendidikan-vokasi.pdf
  14. Rahman, A., Zebua, W. D. A., & Kusuma, A. A. (2022). Sosialisasi Kebijakan Transformasi dan Revitalisasi Balai Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi. To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(1), 9. https://doi.org/10.35914/tomaega.v5i1.918
  15. Sha, Y. (2023). The Experience and Inspiration of Japanese Vocational Schools: The Example of Kobe Institute of Computing. Journal of Advanced Research in Education, 2(3), 76–84. https://doi.org/10.56397/jare.2023.05.12
  16. Steele, D., Zhang, R., & McCornacc, D. (2016). Policy Change in Teacher Training: Challenges To Enhance English Education in Japan. Malaysian Online Journal of Educational Management, 4(2), 12–26. https://doi.org/10.22452/mojem.vol4no2.2
  17. Sutopo. (2007). Pedagogi Vokasi: Pengembangan Metode Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kejuruan Untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru
  18. Tsukamoto, K. (2016). Vocational Education and Training (VET) in Japan. Australian Government: Department of Education and Training, March, 1–4. https://internationaleducation.gov.au/International-network/japan/countryoverview/Documents/2016 VET brief.pdf
  19. Yang, F., & Fan, L. (2018). Research on the Mode of Linking up between Secondary and Higher Vocational Education. 83(Snce), 322–325. https://doi.org/10.2991/snce-18.2018.64

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-26 01:23:45

No citation recorded.