skip to main content

Pelestarian Naskah Kuno dalam Upaya Menjaga Warisan Budaya Bangsa di Perpustakaan Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa Yogyakarta

*Herwin Cahya Nugraha  -  Program Studi Ilmu Perpustakaan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Indonesia
Nurdin Laugu orcid scopus  -  Program Studi Ilmu Perpustakaan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Indonesia
Received: 7 Apr 2021; Revised: 15 Jun 2021; Accepted: 22 Jun 2021; Published: 30 Jun 2021.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini berupaya mengungkap kegiatan pelestarian naskah kuno sebagai upaya menjaga warisan budaya bangsa di Perpustakaan Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa. Kajian tersebut fokus pada kegiatan pelestarian bersifat preventif dan kuratifnya, sekaligus membahas kendala-kendala yang dihadapi serta solusi yang diberikan dalam kegiatan pelestarian naskah kuno tersebut. Jenis pendekatan yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif yang berupaya mengungkapkan fenomena dalam bentuk naratif sebagaimana adanya yang ditemukan di lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk memperoleh data yang valid, tiga bentuk triangulasi digunakan, yaitu triangulasi sumber, teknik, dan waktu. Sementara, analisis data yang digunakan mengacu pada teori Miles dan Huberman dalam tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi/kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelestarian naskah kuno dilaksanakan melalui tahap kebijakan pelestarian untuk mengatur kegiatan pelestarian, seperti kuratif melalui cover box, pengaturan suhu, dan kelembaban. Selanjutnya, preventif dilakukan melalui digitalisasi, duplikasi naskah ke hard copy, dan pembersihan secara manual. Kegiatan pelestarian tersebut bermuatan penjagaan warisan budaya bangsa melalui perawatan fisik dan informasi naskah yang didiseminasikan ke publik. Terakhir, kendala yang dihadapi terkait sumber daya manusia dan pendanaan telah dikelola dengan langkah-langkah solutif perpustakaan. Hasil penelitian tersebut secara akademik menjadi masukan urgensif dalam pelestarian naskah kuno sekaligus berkaitan dengan kontinuitas warisan budaya bangsa.

Fulltext View|Download
Keywords: preservasi budaya bangsa; naskah kuno; perpustakaan tamansiswa

Article Metrics:

  1. Ahmad, S., Abbas, M. Y., Taib, M. Z., & Masri, M. (2018). The Shaping of knowledge: Communication of meaning through museum exhibition design. Asian Journal of Environment-Behaviour Studies, 3(10), 178-186. doi: https://doi.org/10.21834/aje-bs.v3i10.325
  2. Amirullah. (2017). Pentingnya sejarah dalam pembinaan karakter bangsa dan pembangunan nasional. Prosiding Seminar Nasional: Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia, 2, 141-148. Retrieved 03 25, 2021, from https://ojs.unm.ac.id/PSN-HSIS/article/view/2738
  3. Anand, S. (2009). Cultural heritage, indigenous knowledge, and scope of communication for sustainable development. Retrieved from http://www.bhu.ac.in/instituteofagriculturalscienceBHU/EXTENSION_EDUCATION/internationalpercent seminar/Heritage_culture_and_Communic/HCC_12.pdf
  4. Anyira, I., Onoriode, O. K., & Nwabueze, A. (2010). The Role of Libraries in the Preservation and Accessibility of Indigenous Knowledge in the Niger Delta Region of Nigeria. Library Philosophy and Practice (e-journal). Retrieved 03 25, 2021, from https://digitalcommons.unl.edu/libphilprac/387
  5. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta
  6. Baried, S. B. (1994). Pengantar Teori Filologi. Yogyakarta: UGM
  7. Brown, K., & Mairesse, F. (2018). The definition of the museum through its social role. Curator: The Museum Journal. doi: https://doi.org/10.1111/cura.12276
  8. Bungin, B. (2007). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group
  9. Christiani, L. (2020). Preservasi, konservasi dan restorasi dokumen di Rekso Pustaka. ANUVA, 4(3), 371-382. Retrieved June 11, 2021, from http://ejournal.undip.ac.id/index.php/anuva
  10. Conti, E., Vesci, M., Castellani, P., & Rossato, C. (2020). The role of the museumscape on positive word of mouth: examining Italian museums. The TQM Journal. doi: https://doi.org/10.1108/TQM-12-2019-0306
  11. Davidson, G., & Conville, M. (1991). A Heritage Handbook. St. Leonard, NSW: Allen & Unwin
  12. Dureau, J., & Clements, D. (1990). Dasar-Dasar Pelestarian dan Pengawetan BahanPustaka. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI
  13. Ekwelem, V. O., Okafor, V., & Ukwoma, S. C. (2011). Preservation of cultur ation of cultural heritage: The strategic role of the library and information science professionals in South East Nigeria. Library Philosophy and Practice (e-journal). Retrieved June 10, 2021, from https://digitalcommons.unl.edu/libphilprac/562/?utm_source=digitalcommons.unl.edu%2Flibphilprac%2F562&utm_medium=PDF&utm_campaign=PDFCoverPages
  14. Evans, G. E., Intner, S. S., & Weihs, J. (2002). Introduction to technical services. Colorado: Libraries Unlimited
  15. Fatmawati, E. (2018). Preservasi, Konservasi, dan Restorasi Bahan Perpustakaan. Libria, 10(1), 13-32. Retrieved 03 25, 2021, from https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/libria/article/view/3379
  16. Gonsales, F. I. (2021). Social marketing for museums: an introduction to social marketing for the arts and culture sector. RAUSP Management Journal. doi: https://doi.org/10.1108/RAUSP-08-2020-0194
  17. Hardjasaputra, A. S. (2015). Sejarah dan Pembangunan Bangsa. Jurnal Artefak, 3(1), 1-6. doi: 10.25157/ja.v3i1.1104
  18. Hariyani, I., & dkk. (2018). Buku Pintar Haki dan Warisan Budaya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
  19. Hein, G. E. (2010). The role of museums in society: Education and social action. Curator: The Museum Journal. doi: https://doi.org/10.1111/j.2151-6952.2005.tb00180.x
  20. Herdiansyah, H. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humantika
  21. Herguner, B. (2015). Public value as a framework for reforming publicly funded museums. International Journal of Public Sector Management, 28(6), 461-474. doi: https://doi.org/10.1108/IJPSM-01-2015-0006
  22. Idrus. (2007). Metode Penelitian Ilmu-ilmu Sosial : pendekatan Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: UII Press
  23. IFLA. (2021). IFLA/UNESCO Public Library Manifesto 1994. Retrieved from https://www.ifla.org/publications/iflaunesco-public-library-manifesto-1994
  24. Kompas. (2020, 03 12). Pentingnya Belajar Sejarah. Retrieved 03 25, 2021, from Kompas.com: https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/12/150000369/pentingnya-belajar-sejarah?page=all
  25. Lasa, H. (2007). Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pinus Book Publisher
  26. Martha, E., & Kresno, S. (2016). Metodologi penelitian kualitatif. Jakarta: Rajawali Press
  27. Martoatmodjo, K. (1993). Pelestarian Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka
  28. Moertjipto, & dkk. (1996). Wujud, Arti dan Fungsi Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bagi Masyarakat Pendukungnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan DIY
  29. Moleong, L. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
  30. Najar, J. K., & Wani, Z. A. (2020). A study of disaster preparedness of archives & museum in seismic zone - v, flood prone and conflict ridden Kashmir. Collection and Curation, 40(2), 33-41. doi: https://doi.org/10.1108/CC-02-2020-0003
  31. Nugraha, H. (2013). Perpustakaan dan Pelestarian Kebuayaan. UniLib: Jurnal Perpustakaan, 4(1), 50-61. Retrieved Maret 25, 2020, from https://journal.uii.ac.id/unilib/article/view/12662
  32. Nurislaminingsih, R., Erwina, W., & Rohman, A. S. (2019). Pemetaan pengetahuan lokal Sunda dalam koleksi di Museum Sri Baduga. Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan, 5(2), 109-120. doi: https://doi.org/10.14710/lenpust.v5i2.26426
  33. Pontoh, N. K. (1992). Preservasi dan Konservasi: Suatu Tinjauan Teori Perancangan Kota. Jurnal PWK, 4(6), 34-39
  34. Prabowo, T. T., Santoso, B., & Mursyid, M. (2017). Kraton Yogyakarta Museum roles in preserving the cultural heritage: A disaster planning approach. International Conference of Asian Special Library (ICoASL), (pp. 255-263). Yogyakarta. Retrieved June 10, 2021, from https://www.researchgate.net/publication/317277964_Kraton_Yogyakarta_Museum_Roles_in_Preserving_the_Cultural_Heritage_A_Disaster_Planning_Approach#fullTextFileContent
  35. Ratmono, D. (2013). Pedoman Teknis Penjilidan Bahan Perpustakaan. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI
  36. Razak, M. e. (1994). Razak, Muhammadin, et. al. Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip. Jakarta: Program Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip
  37. Ruslan, R. (2003). Metode Penelitian PR dan Komunikasi. Jakarata: Raja Grafindo Persada
  38. Sari, I. N., Putranto, W. A., & Nurtanzila, L. (2020). Pusat arsip di era digital: Dilema antara urgensi dan relevansi. Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan, 6(2), 105-118. doi: https://doi.org/10.14710/lenpust.v6i2.31328
  39. Schenk, J. A. (2010). Examining the use of terms “conservation” “restoration” and “preservation” between natural resource professionals and literature reviews. Degree of Bachelor of Science, The Environmental Studies Program at the University of Nebraska-Lincoln . Retrieved 06 15, 2021, from https://digitalcommons.unl.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1023&context=envstudtheses
  40. Sedyawati, E. (2003). Warisan Budaya Takbenda : masalahnya kini di Indonesia. Jakarta: PPKB Universitas Indonesia
  41. Siregar, Z. (2020, Okt 08). Sejarah adalah Identitas Bangsa. Retrieved from Universitas Islam Sumatera Utara: https://www.uisu.ac.id/sejarah-adalah-identitas-bangsa/
  42. Stueart, R. D., & Moran, B. B. (2007). Library and information center management. Connecticut: Libraries Unlimited
  43. Sugiyono. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
  44. Suliyati, T. (2017). Menyelamatkan arsip dari bencana: Antara idealisme dan realitas. Lentera Pustaka, 3(2), 141-152. Retrieved June 10, 2021, from http://ejournal.undip.ac.id/index.php/lpustaka
  45. Tjandrasasmita, U. (2006). Kajian naskah-naskah klasik dan penerapannya bagi kajian sejarah Islam di Indonesia. Jakarta: Puslitbang Lektur Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat, Departemen Agama RI
  46. UESCO. (2021). World Heritage Centre. Retrieved from https://whc.unesco.org/en/world-heritage-centre/
  47. Visser, J. (2017). The museum as center for social innovation. History News, 72(1), 9-13. Retrieved June 10, 2021, from https://www.jstor.org/stable/44605968
  48. Wang, S.-L. (2019). Museums, heritage and the politics of pursuing indigenous rights in Taiwan. Asian Education and Development Studies, 8(4), 474-484. doi: https://doi.org/10.1108/AEDS-06-2018-0104

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-03-28 06:25:16

No citation recorded.