1Departemen Teknologi Industri Prodi Teknik Kimia Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro, Indonesia
2Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{METANA17658, author = {Dwi Handayani and Anindya Ardiayasari and Rico Vendamawan}, title = {Penerapan Alat Pencetak Kue “Unthuk Yuyu” Secara Kontinyu untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi}, journal = {METANA}, volume = {12}, number = {2}, year = {2016}, keywords = {Kapasitas, Kontinyu, Kue kering, Pencetak}, abstract = { Industri kue kering merupakan industri makanan yang memanfaatkan tepung terigu sebagai bahan baku utama dalam proses produksinya. Produk kue kering biasanya disajikan dalam bentuk yang spesifik sebagai ciri jenis makanan yang bersangkutan, maupun untuk mendapatkan estetika yang menarik dengan bentuk yang kreatif dan berkembang. Banyak sekali makanan khas Indonesia dengan bahan baku yang sama dan proses pengolahan yang sama, namun dengan bentuk produk yang yang berbeda akan mendapatkan ketertarikan konsumen yang berbeda. Dalam skala industri untuk memproduksi makanan dalam bentuk tertentu biasanya berlomba untuk menghasilkan bentuk-bentuk yang menarik, dengan proses pembentukan menggunakan pencetakan. UMKM ” Dua Bintang” memproduksi berbagai kue kering dan makanan ringan, namun produk terbanyaknya adalah kue ”unthuk yuyu”. Selama ini dalam proses produksi masih menggunakan alat pencetak yang bekerja secara manual sehingga banyak memerlukan tenaga kerja dan kapasitas produksinya sangat terbatas. Pada saat permintaan meningkat cukup tingg i, sering tidak bisa terpenuhi karena keterbatasan tenaga kerja. Oleh karenanya untuk peningkatan kuantitas produksi perlu adanya sentuhan teknologi untuk dapat mencetak kue tersebut secara mekanik yang bekerja kontinyu. Adanya penerapan Alat Pencetak Kue yang bekerja secara kontinyu tersebut, kapasitas produksi kue unthuk yuyu di UMKM ”Dua Bintang” mengalami peningkatan kapasitas produksi dari 35 kg/hari menjadi 75 kg/hari dan menghemat jumlah tenaga kerja dari 20 orang menjadi 8 orang. Dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan Alat Pencetak Mekanik yang kontinyu, kapasitas produksi dapat meningkat lebih dari 100% dan biaya produksi akan menurun karena jumlah tenaga kerja yangdibutuhkan juga berkurang. }, issn = {2549-9130}, pages = {59--62} doi = {10.14710/metana.v12i2.17658}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/metana/article/view/17658} }
Refworks Citation Data :
Industri kue kering merupakan industri makanan yang memanfaatkan tepung terigu sebagai bahan baku utama dalam proses produksinya. Produk kue kering biasanya disajikan dalam bentuk yang spesifik sebagai ciri jenis makanan yang bersangkutan, maupun untuk mendapatkan estetika yang menarik dengan bentuk yang kreatif dan berkembang. Banyak sekali makanan khas Indonesia dengan bahan baku yang sama dan proses pengolahan yang sama, namun dengan bentuk produk yang yang berbeda akan mendapatkan ketertarikan konsumen yang berbeda. Dalam skala industri untuk memproduksi makanan dalam bentuk tertentu biasanya berlomba untuk menghasilkan bentuk-bentuk yang menarik, dengan proses pembentukan menggunakan pencetakan. UMKM ” Dua Bintang” memproduksi berbagai kue kering dan makanan ringan, namun produk terbanyaknya adalah kue ”unthuk yuyu”. Selama ini dalam proses produksi masih menggunakan alat pencetak yang bekerja secara manual sehingga banyak memerlukan tenaga kerja dan kapasitas produksinya sangat terbatas. Pada saat permintaan meningkat cukup tinggi, sering tidak bisa terpenuhi karena keterbatasan tenaga kerja. Oleh karenanya untuk peningkatan kuantitas produksi perlu adanya sentuhan teknologi untuk dapat mencetak kue tersebut secara mekanik yang bekerja kontinyu. Adanya penerapan Alat Pencetak Kue yang bekerja secara kontinyu tersebut, kapasitas produksi kue unthuk yuyu di UMKM ”Dua Bintang” mengalami peningkatan kapasitas produksi dari 35 kg/hari menjadi 75 kg/hari dan menghemat jumlah tenaga kerja dari 20 orang menjadi 8 orang. Dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan Alat Pencetak Mekanik yang kontinyu, kapasitas produksi dapat meningkat lebih dari 100% dan biaya produksi akan menurun karena jumlah tenaga kerja yangdibutuhkan juga berkurang.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-01-22 14:22:56
METANA diterbitkan oleh Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.