skip to main content

Uji Kinerja Mesin Pencacah Tumbuhan Nilam dengan Kapasitas 120 Kg/Jam

1Department of Mechanical Engineering, Politeknik Jambi, Indonesia

2Department of Electonic Engineering, Politeknik Jambi, Indonesia


Citation Format:
Abstract

Tumbuhan nilam merupakan tanaman penghasil minyak atsiri dan salah satu penyumbang devisa terbesar di  antara  tanaman  atsiri  lainnya. Minyak nilam merupakan bahan baku dalam industri kosmetik, parfum, antiseptik serta aromaterapi. Salah satu indikator peningkatan kapasitas produksi minyak nilam adalah terdapat pada proses pencacahan tumbuhan nilam sebelum dilakukan proses penyulingan minyak nilam. Proses pencacahan tumbuhan nilam akan lebih efektif dalam efisiensi waktu pengerjaan dan peningkatan kapasitas jika dilakukan dengan mesin pencacah. Komponen utama dari mesin pencacah tumbuhan nilam adalah rangka, cover dan rangka, poros, saluran masuk, saluran keluar, kedudukan mata pisau, transmisi  tunggal  serta  mesin  penggerak. Daya mesin penggerak yang digunakan sebesar 5.5 HP dengan mata pisau planer berjumlah 4 buah dimensi 300 x 30 x 30 mm yang terbuat dari komposisi material High Speed Steel (HSS) 18%. Posisi mata pisau di pasang dengan kemiringan mata pisau 3⁰. Sistem transmisi menggunakan sistem transmisi tunggal yaitu 2 buah pulley dihubungkan dengan menggunakan v-belt. Penelitian ini dilakukan dengan mengatur variasi putaran motor penggerak untuk mengetahui kapasitas cacahan dalam rentang waktu 1 jam. Ukuran hasil cacahan yang diteliti diatur dengan variasi jarak potong mata pisau yaitu 20 mm dan 30 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas cacahan meningkat seiring dengan meningkatnya putaran poros mata pisau. Pada putaran poros mata pisau > 1000 rpm mesin pencacah tumbuhan nilam memiliki kapasitas cacahan ±120 kg/jam. Kapasitas cacahan untuk variasi jarak 30 mm memiliki kapasitas cacahan yang lebih banyak di bandingkan dengan pengaturan jarak 30 mm. Berdasarkan syarat mutu dan metode uji dari mesin pencacah (chopper) mesin pencacah tumbuhan nilam SNI 7580:2010 tergolong kedalam mesin kelas A.

 

Patchouli plant produces essential oils and one of the largest foreign exchange earners, among other essential plants. Patchouli oil is a raw material in the cosmetics, perfume, antiseptic, and aromatherapy industries. One indicator of an increase in patchouli oil production capacity is the patchouli plant's chopping process before the patchouli oil refining process is carried out. The patchouli plant's chopping process will be more effective in the efficiency of processing time and increased capacity if it is done with a chopping machine. The patchouli chopping machine's main components are the frame, cover and frame, shaft, inlet, outlet, the position of the blade, single transmission, and engine. The power of the engine used is 5.5 HP with 4 planer blades of 300 x dimensions. 30 x 30 mm, which is made of 18% High-Speed Steel (HSS) material composition. The position of the blade is attached with a 3 angle of the blade. The transmission system uses a single transmission system, namely 2 pulleys connected using a v-belt. This research was conducted by adjusting the motor rotation variation to determine the chopping capacity within 1 hour. The size of the chopped results studied was adjusted by varying the cutting distance of the blades, namely 20 mm and 30 mm. The results showed that the chopping capacity increased with an increasing rotation of the blade shaft. At the blade rotation> 1000 rpm, the patchouli chopping machine has a ±120 kg/hour chopping capacity. The chopping capacity for 30 mm spacing variations has more chopping capacity than the 30 mm spacing setting. Based on the chopper's quality requirements and the test method, the patchouli plant SNI 7580: 2010 is classified as a class A machine.

Fulltext View|Download
Keywords: Mesin Pencacah; Planer; Nilam
Funding: Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-25 20:09:29

No citation recorded.