skip to main content

Biokoagulan berbasis Kulit Pisang Kepok untuk Mereduksi TSS dan COD

1Program Studi Teknik Bangunan Kapal, Jurusan Teknik Bangunan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Indonesia

2Program Studi Teknik Pengolahan Limbah, Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Indonesia


Citation Format:
Abstract

Pisang kepok merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia. Pisang kepok memiliki kecenderungan untuk menghasilkan limbah padat yang berdampak negatif terhadap lingkungan. Pemanfaatkan kulit pisang kepok sangat penting untuk mengurangi dampak negatifnya dan memberikan nilai tambah untuk memastikan kehidupan yang berkelanjutan dan ekonomi sirkular. Salah satu cara pemanfaatannya adalah dengan mengembangkan koagulan pektin alami dari kulit pisang kepok. Koagulan alami memiliki keunggulan seperti dapat terurai secara hayati, tidak beracun, tidak korosif, menghasilkan lebih sedikit lumpur namun memiliki nilai gizi yang tinggi dan biaya pengolahan lumpur yang minimal jika dibandingkan dengan koagulan kimia. Pektin digunakan sebagai koagulan alami untuk mengontrol total padatan tersuspensi dan chemical oxygen demand dalam industri laundry skala kecil. Pektin diekstraksi menggunakan asam klorida dan dikarakterisasi. Karakterisasi pektin menggunakan Fourier-Transform Infrared Spectroscopy, kandungan pektin, berat ekuivalen, kandungan metoksi, kandungan asam galakturonat, kandungan air, dan derajat esterifikasi. Proses koagulasi dan flokulasi dilakukan dengan memvariasikan dosis koagulan-flokulan dan waktu pengendapan. Kulit pisang kepok telah berhasil dimanfaatkan untuk mendapatkan pektin sebagai koagulan alami. Pektin terbukti efektif dalam menurunkan chemical oxygen demand dan total suspended solid dalam air limbah industri laundry skala kecil. Meningkatkan dosis pektin dan waktu pengendapan meningkatkan efisiensi penyisihan parameter polutan.

 

 

Kepok banana is one of the popular foods in Indonesia. It has tendency to create solid waste that has a negative impact on the environment. It is crucial to utilize kepok banana peel to mitigate its negative impact and add value to a circular economy. One way of utilization is by developing a natural pectin coagulant from kepok banana peel. Natural coagulants have advantages such as being biodegradable, non-toxic, non-corrosive, producing less sludge but high nutritional value and minimal sludge treatment costs when compared to chemical coagulants. Pectin is used as a natural coagulant to control total suspended solids and chemical oxygen demand in the small-scale laundry industry. Pectin was extracted using hydrochloric acid. Characterization of pectin using Fourier-Transform Infrared Spectroscopy, pectin content, equivalent weight, methoxy content, galacturonic acid content, water content, and degree of esterification. The coagulation and flocculation process were performed by varying the coagulant-flocculant dosage and settling time. Banana kepok peel has been successfully utilized to achieve pectin as a natural coagulant. Pectin proved to be effective in lowering chemical oxygen demand and total suspended solid pollutant characteristics in small-scale laundry industry wastewater. Increasing pectin dosage and settling time enhanced the removal efficiency of pollutant parameters.

Fulltext View|Download
Keywords: Flokulasi; Industri laundry; Koagulasi; Kulit pisang kepok; Pektin

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-06-27 20:45:34

No citation recorded.