skip to main content

Analisis Efektivitas Insinerator terhadap Pengolahan Limbah Padat Medis Rumah Sakit Tipe A dan Tipe B di Jakarta

*Andika Rizki Khabibimuna  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia
Nur Endah Wahyuningsih  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia
Mursid Rahardjo  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright 2020 MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.

Citation Format:
Abstract

Latar Belakang: Peningkatan jumlah rumah sakit tidak diimbangi dengan peningkatan fasilitas pengolahan limbah yang dihasilkannya. Masalah pada pengolahan limbah menggunakan alat insinerator yaitu tidak sesuai dengan spesifikasi berdasarkan regulasi yang tidak memiliki izin pengelolaan limbah B3, belum semua abu sisa pembakaran limbah B3 menggunakan alat insinerator dikelola dengan benar, belum melakukan Uji Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP) pada abu sisa pembakaran, dan memperhatikan emisi udara insinerator agar tidak menimbulkan emisi udara.

Metode: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa dan mengetahui efektivitas kinerja insinerator terhadap pengolahan limbah padat medis rumah sakit tipe A dan tipe B di Jakarta. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini diambil menggunakan teknik purposive sampling yang terdiri dari informan utama yaitu kepala bagian sanitasi dan operator insinerator, sedangkan informan triangulasi yaitu staf bagian sanitasi dan cleaning service.

Hasil: Hasil penelitian menunjukan variabel input yaitu karakteristtik limbah sudah sesuai dengan pedoman sedangkan terdapat hambatan yang ditemukan pada tahapan proses pengoperasian yaitu bagian persiapan limbah medis, pengumpan limbah medis, dan operator insinerator. Sedangkan tahapan output terdapat hambatan pada efisiensi penghancuran dan penghilangan yang belum sesuai dengan baku mutu. Dengan adanya hambatan pada suhu pembakaran yang belum sesuai dapat mempengaruhi keefektivitasan insinerator.

Kesimpulan : Pengolahan limbah padat medis dengan insinerator pada Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso dengan nilai akhir keefektivitasan insinerator yaitu 83,6% sedangkan Rumah Sakit TNI AL Dr. Mintohardjo dengan nilai akhir keefektivitasan insinerator yaitu 75,4%.

Kata Kunci : Efektivitas, Pengolahan Limbah Padat Medis, Rumah Sakit, Insinerator

 

ABSTRACT

Title: Analysis of the effectiveness of incinerators on the treatment of Type A and Type B Hospital Medical Solid Waste in Jakarta

 

Background: The increasing number of hospitals is not balanced by the increase in the waste processing facilities it produces. Problems in the treatment of waste using incinerator is not in accordance with the specifications based on regulations that do not have B3 waste management permits, not all remaining Ashes B3 waste combustion using incinerator tools managed with Correct, have not carried out the Characteristic Leaching Procedure (TCLP) Toxicity test on the remaining ash of combustion, and pay attention to the air emission incinerator in order not to cause air emissions.

Method: The purpose of this research is to analyse and determine the effectiveness of incinerator performance towards the medical solid treatment of type A hospital and type B hospitals in Jakarta. This type of research is a qualitative descriptive observational research. The subject of this study was taken using purposive sampling technique consisting of main informant that is head of sanitation and incinerator operator, while the triangulation informant is the staff of sanitation and cleaning service.

Results: The results of the study showed that the input variable of waste is in accordance with the guidelines while there are obstacles found in the stage of the operation process namely medical waste preparation, medical waste feeder, and operator Incinerators. While the stage of output there are barriers to the efficiency of destruction and removal that has not conform to quality standards. Due to barriers to unsuitable combustion temperatures can affect the effectiveness of incinerators.

Conclusion: Treatment of solid medical waste with incinerator at hospital infectious Diseases Prof. Dr. Sulianti Saroso with the end value of the effectiveness of incinerator is 83.6% while TNI AL hospital Dr. Mintohardjo with final value Effectiveness of the incinerator is 75.4%.

Keywords: Effectiveness, Medical Solid Waste Treatment, Hospital, Incinerator

Fulltext View|Download
Keywords: Efektivitas; Pengolahan Limbah Padat Medis; Rumah Sakit; Insinerator

Article Metrics:

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit. 2014
  2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. 2017
  3. Trisnantoro L, Listyani E. Jumlah RS di Indonesia Pertumbuhan RS Publik [Internet]. 2018. Available from: http://sirs.yankes.kemkes.go.id
  4. Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2017 [Internet]. Jakarta: 2018. Available from: http;//www.pusdatin.kemkes.go.id/resource/download/pusdatin/profilkesehatan-indonesia/Data-dan-Informasi-Profil-Kesehatan-Indonesia2017.pdf
  5. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Permasalahan Pengelolaan Limbah B3 dan Pengelolaannya. 2018
  6. PERSI KP. Kedaruratan Penanganan Limbah Media RS dan Rekomendasi Solusinya. 2018
  7. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.56/Menlhk-Setjen/2015 Tentang Tata Cara Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun Dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan. 2015
  8. Kementerian Lingkungan Hidup. Pedoman Kriteria Teknologi Pengelolaan Limbah Medis Ramah Lingkungan. 2014

Last update:

  1. Review: Medical Waste Management for Covid19

    Hendri Sutrisno, Fitriana Meilasari. JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN, 12 (1si), 2020. doi: 10.20473/jkl.v12i1si.2020.104-120

Last update: 2024-04-17 16:07:05

No citation recorded.