skip to main content

Gambaran Sanitasi Lingkungan di Puskesmas Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2016-2018

*Rahmadani Dara Ayuningtyas  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia
Budiyono Budiyono  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia
Nikie Astorina Yunita Dewanti  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright 2020 MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.

Citation Format:
Abstract

Latar Belakang: Lingkungan mempunyai andil yang paling besar terhadap status kesehatan.  Sanitasi lingkungan merupakan faktor penting yang harus diperhatikan, terutama pengelolaan sampah rumah tangga, pengelolaan limbah cair rumah tangga, kepemilikan air bersih dan kepemilikan jamban. Sanitasi lingkungan merupakan salah satu factor terkait dalam kejadian diare.

Metode: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan kondisi sanitasi lingkungan di Puskesmas Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2016-2018. Penelitian ini termasuk penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan analisis deskriptif. Variable dalam penelitian ini adalah cakupan pengelolaan sampah rumah tangga, cakupan pengelolaan limbah cair rumah tangga, cakupan kepemilikan air bersih dan cakupan kepemilikan jamban. Sampel dari penelitian ini adalah data sekunder terkait dengan kejadian diare dan sanitasi lingkungan di Puskesmas Tengaran tahun 2016-2018.

Hasil: Hasil dari penelitain ini menunjukan bahwa pada tahun 2016-2018 cakupan pengelolaan sampah rumah tangga tertinggi berada di Desa Tengaran (91,8%), Desa Tegalrejo (87,6%), Desa Tengaran (98,5%). Pada tahun 2016-2018 cakupam pengelolaan limbah cair rumah tangga tertinggi berada di Desa Butuh (88,6%), Desa Bener (81,7%), Desa Tegalrejo (90,3). Pada tahun 2016-2018 cakupan kepemilikan air bersih tertinggi berada di Desa Patemon (100%, 100%, 96%). Pada tahun 2016-2018 cakupan kepemilikan jamban tertinggi berada di Desa Patemon (100%, 100%, 96,5%).

Simpulan: Sanitasi lingkungan (pengelolaan sampah rumah tangga, pengelolaan limbah cair, kepemilikan air bersih, kepemilikan jamban) sudah tergolong baik. Sanitasi lingkungan di Puskesmas Tengaran tahun 2016-2018 merupakan salah satu faktor yang terkait dengan kejadian diare di Puskesmas Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2016-2018.

Kata kunci: Sanitasi Lingkungan, Puskesmas Tengaran, Deskriptif

 

ABSTRACT

Title: Diarrhea And Environmental Sanitation In Tengaran Health Center Semarang District, 2016-2018

 

Background: The environment has the biggest contribution to health status. Environmental sanitation is an important factor that must be considered, especially management of household waste, management of household wastewater, ownership of clean water and ownership of latrines. Environmental sanitation is one of the factors in the incidence of diarrhea.

Method: The purpose of this study was to describe the conditions of environmental sanitation at the Tengaran Health Center Semarang Regency in 2016-2018. This study is an observational study with a cross sectional approach and used descriptive analysis. Variables in this study are coverage of household waste management, coverage of household wastewater management, coverage of ownership of clean water and coverage of latrine ownership. The sample from this study is secondary data related to the incidence of diarrhea and environmental sanitation in Tengaran Health Center in 2016-2018.

Result: The results of this study show that in 2016-2018 the highest coverage of household waste management was in Tengaran Village (91.8%), Tegalrejo Village (87.6%), Tengaran Village (98.5%). In 2016-2018, the highest level of household wastewater management was in the Need Village (88.6%), Bener Village (81.7%), Tegalrejo Village (90.3). In 2016-2018 the highest coverage of clean water ownership was in Desa Patemon (100%, 100%, 96%). In 2016-2018 the highest latrine ownership coverage was in Patemon Village (100%, 100%, 96.5%).

Conclusion: Environmental sanitation (management of household waste, management of household wastewater, ownership of clean water, ownership of latrines) has been classified as good. Environmental sanitation in Tengaran Puskesmas in 2016-2018 is one of the factors associated with the incidence of diarrhea in the Tengaran Semarang Health Center in 2016-2018.

Keywords: Environmental Sanitation, Tengaran Health Center, Descriptive

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Research Instrument
Untitled
Subject
Type Research Instrument
  Download (137KB)    Indexing metadata
Keywords: Sanitasi Lingkungan; Puskesmas Tengaran; Deskriptif

Article Metrics:

  1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDA) 2018. Jakarta; 2018
  2. Centers for Disease Control and Prevention. Diarrhea: Common ilness, global killer. USA: Department of Health and Human Service; 2015
  3. World Health Organization. Data and Statistic: Morbididty and Mortality Infectious Disease 2011. Geneva: World Health Organization Press; 2012
  4. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia 2016. Jakarta; 2016
  5. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta; 2017
  6. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia 2018. Jakarta; 2018
  7. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan Jawa Tengah 2017. Semarang; 2017
  8. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan Jawa Tengah 2018. Semarang; 2018
  9. Notoatmodjo, S. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta; 2010
  10. Sucipto A.C. Aspek Kesehatan Masyarakat dalam AMDAL. Yogyakarta: Gosyen Published; 2011
  11. World Health Organization. The Treatment of Diarrhea. Geneva: World Health Organization Press; 2010
  12. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan Jawa Tengah 2016. Semarang; 2016
  13. Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang. Profil Kesehatan Kabupaten Semarang 2016. Semarang; 2016
  14. Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang. Profil Kesehatan Kabupaten Semarang 2017. Semarang; 2017
  15. Samiyati, M. & Suhartono, D. Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Karanganyar Kabupaten Pekalongan. Jurnal Kesehatan Masyarakat; 2019. 7(1): 388-395
  16. Sidhi, A.N., Mursid, R., Nikie, A.Y.D., Hubungan Kualitas Sanitasi Lingkungan dan Bakteriologis Air Bersih terhadap Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Adiwerna Kabupaten Tegal. Jurnal Kesehatan Masyarakat; 2016. 4(2): 665-676
  17. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Buku Pedoman Pelaksanaan Program P2 Diare. Jakarta: Ditjen PPM & PLP; 2010
  18. Sumampouw, O.J. Diare Balita. Yogyakarta: CV Budi Utama. 2017
  19. Suharyono. Diare Akut Klinik dan Laboratorik. Jakarta: Rineka Cipta; 2012
  20. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia 2014. Jakarta; 2014
  21. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta; 2015
  22. Mundiatun, D. Pengelolaan Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gava Media; 2015
  23. Artiningrum, T. & Citra, A.H. Pengenalan Sanitasi Lingkungan. Yogyakarta: CV Budi Utama; 2018
  24. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Jakarta; 2001
  25. Peraturan Pemerintah Nomor 121 Tahun 2015 tentang Pengusahaan Sumber Daya Air. Jakarta; 2015
  26. Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Pemukiman. Materi Bidang Air Limbah. Jakarta: Kementrian Pekerjaan Umum; 2012
  27. Rejeki, S. Sanitasi, Hygiene, dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Bandung: Penerbit Rekayasa Sains; 2015
  28. Muhajjar, M., Mursid, R., Nikie, A.Y.D. Analisis Spasial Hubungan Kualitas Lingkungan dengan Kejadian Diare pada Balita di Kecamatan Genuk Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat; 2016. 4(3): 807-816
  29. Langit, L.S. Hubungan Kondisi Sanitasi Dasar Rumah dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Rembang 2. Jurnal Kesehatan Masyarakat: 2016. 4(2): 160-165
  30. Sharfina, H., Rudi, F., Dian, R. Pengaruh Faktor Lingkungan dan Perilaku Terhadap Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Tabuk Kabupaten Banjar. Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia; 2016. 3(3): 88-93
  31. Nurnaningsi, S., Yusuf, S., Andi, F.F. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Bagian Pesisir Kota Kendari Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehtan Masyarakat; 2017. 2(6): 1-11
  32. Patmawati, R.F. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare di Desa Bonne-Bonne Kecamatan Mapilli Kabupaten Polewali Mandar. Jurnal Kesehatan Masyarakat; 2017. 3(1): 58-65
  33. Pradhana, A.D., Mursid, R., Tri, J. Hubungan Sanitasi Dasar dan Personaly Hygiene dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Jurnal Kesehatan Masyarakat; 2017. 5(1): 422-429

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-23 17:38:36

No citation recorded.