skip to main content

Hubungan Jenis Kelamin, Usia dan Media Pornografi dengan Perilaku Seksual Berisiko Siswa SMP di Kota Semarang

*Nurul Fitriani Rahayu  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia
Ratih Indraswari  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia
Besar Tirto Husodo  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright 2020 MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.

Citation Format:
Abstract

Latar Belakang: Sifat khas remaja yang memiliki rasa ingin tahu yang besar, menyukai petualangan dan tantangan serta cenderung bertindak tanpa memikirkan akibatnya, menyebabkan remaja sering kali terjerumus ke dalam perilaku yang berisiko, salah satunya adalah perilaku seksual berisiko. Media pornografi menjadi salah satu faktor pendorong utama remaja terjerumus ke dalam perilaku seksual berisiko. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan jenis kelamin, usia dan keterpaparan media pornografi dengan perilaku seksual berisiko siswa SMP di Kota Semarang.

Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik survei dengan pendekatan cross sectional. Sampel dari penelitian ini adalah 104 remaja awal (usia 12-15 tahun) yang terpilih dengan menggunakan teknik multistage random sampling.  Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi Square.

Hasil: Sebagian besar jenis kelamin responden pada penelitian adalah laki-laki (51,9%) dan sisanya adalah perempuan (48,1%). Usia responden didominasi pada usia ≥14 tahun (76,9%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 41,3% responden telah mengakses pornografi dengan alasan terbanyak adalah didorong rasa penasaran (26,9%) dan diajak teman (18,3%). Responden mendapatkan informasi mengenai pornografi didapatkan dari teman, baik teman sekolah (24%) dan teman di rumah (17,3%). Media sosial (22,1%) dan situs porno (19,2%) menjadi tempat dimana responden mengakses pornografi. Hasil analisis chi-square menunjukkan terdapat hubungan antara jenis kelamin (p-value= 0,045) dan keterpaparan media pornografi (p-value= <0,001) dengan perilaku seksual berisiko siswa SMP di Kota Semarang.

Simpulan dan Saran: Terdapat hubungan antara jenis kelamin dan keterpaparan media pornografi dengan perilaku seksual siswa SMP di Kota Semarang. Pemberian pendidikan seks dan pembuatan safe browsing di area sekolah diperlukan untuk mengatasi perilaku seksual yang berisiko pada siswa SMP.

 

Kata kunci: Media pornografi, perilaku seksual, remaja

 

Title: The Relationship between Sex, Age and Pornography Media with Risk Sexual Behavior of Middle School Students in Semarang City

 

Background: The special nature of adolescents who have a great curiosity, like adventure and challenges and tend to act without thinking about the consequences, causing teens often fall into risky behavior, one of which is risky sexual behavior. Pornography media is an important factor for teenagers who often fall into risky sexual behavior. This study aimed to analyze the relationship between sex, age and exposure to pornographic media with sexual behavior of junior high school students in the city of Semarang.

Method: This type of research was analytic survey with cross sectional approach. The sample from this study was 104 early adolescents (aged 12-15 years) who were selected using a multistage random sampling technique. This study uses univariate and bivariate analysis using Chi Square test.

Results: Most of the respondents' sex in the study were male (51.9%) and the rest were female (48.1%). The age of the respondents was dominated by age ≥14 years (76.9%). The results showed that 41.3% of respondents had accessed pornography with the most reasons being driven by curiosity (26.9%) and being invited by friends (18.3%). Respondents get information about pornography obtained from friends, both school friends (24%) and friends at home (17.3%). Social media (22.1%) and porn sites (19.2%) are places where respondents access pornography. The results of the chi-square analysis showed that there was a relationship between sex (p-value= 0,045) and exposure to pornographic media (p-value = <0.001) with risky sexual behavior of junior high school students in the city of Semarang.

Conclusion and Recommendation: There was a relationship between sex and exposure to pornographic media with sexual behavior of junior high school students in Semarang City. Providing sex education and making safe browsing for school students are needed to deal with risky sexual behavior in junior high school students.

 

Keywords: Pornographic media, sexual behavior, adolescent

Fulltext View|Download
Keywords: Media pornografi; perilaku seksual; remaja

Article Metrics:

  1. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Badan Pusat Statistik, Kementerian Kesehatan. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia [Internet]. Jakarta; 2017. Available from: http://sdki.bkkbn.go.id/files/buku/2017IDHS.pdf
  2. Lestary H, Sugiharti. Perilaku Berisiko Remaja di Indonesia Menurut Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) Tahun 2007. J Kesehat Reproduksi [Internet]. 2011;1(3):136–44. Available from: http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/kespro/article/view/1389/696
  3. PKBI. Survey Perilaku Seksual Remaja di Semarang. 2015
  4. Mariani A, Bachtiar I. Pornographic Exposure and Sexual Behavior of State Junior High School Students Abstract. Makara Sos Hum. 2010;14(2):83–90
  5. Edi Putra IGNR, Pradnyani PE, Artini NNA, Astiti NLEP. Faktor yang Behubungan dengan Perilaku Seksual pada Remaja yang Berpacaran di Kota Denpasar. J Kesehat Masy Andalas. 2017;11(2):75–83
  6. Sarwono SW. Psikologi Remaja. Revisi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada; 2013
  7. Santrock JW. Life-Span Development. 13th ed. Sallama NI, editor. Jakarta: Erlangga; 2012
  8. Mahmudah, Yaunin Y, Lestari Y. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Remaja di Kota Padang. J Kesehat Andalas. 2016;5(2):448–55
  9. Anesia F, Notobroto HB. Faktor yang Memengaruhi Perilaku Seksual Pranikah Remaja yang Bertunangan. J Biometrika dan Kependud. 2013;2(2):140–7
  10. Fauziah AN, Maesaroh S. Pengaruh Umur Dan Tingkat Pendidikan Terhadap Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja Di RW 03 Kalurahan Mojosongo Surakarta. Indones J Med Sci. 2017;4(2):202–7
  11. Pahlawan R ’i, Wijayanti AC. Hubungan antara Pengetahuan dan Paparan Media Massa dengan Perilaku Pacaran Remaja. J Fak Kesehat Masy. 2018;12(1):60–7
  12. Yutifa H, Dewi AP, Misrawati. Hubungan Paparan Pornografi Melalui Elektronik Terhadap Perilaku Seksual Remaja. Jom. 2015;2(2)
  13. Suwarsi. Analisis Faktor Penyebab Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja di Desa Wedomartani Sleman Yogyakarta. J Ners dan Kebidanan Indones. 2016;4(1):39–43
  14. Novita H, Tirtawati GA, Masita. Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Perilaku Seks Pada Remaja SMP : Studi Kasus di Jakarta Selatan. 2014; Available from: https://www.poltekkesjakarta1.ac.id/read-el-doh-hubungan-peran-teman-sebaya-dengan-perilaku-seks-pada-remaja-smp---studi-kasus-di-jakarta-selatan

Last update:

  1. Factors Associated with Risky Sexual Behavior for Adolescents at Senior High School

    Arisa Harfa Said Lubis, Anto Anto, Rusdiyah Rusdiyah. Majalah Kesehatan Indonesia, 4 (2), 2023. doi: 10.47679/makein.2023168

Last update: 2024-04-23 08:14:44

No citation recorded.