Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{MKMI24834, author = {Yayang Khairunnisa Agusti and Antono Suryoputro and Wulan Kusumastuti}, title = {Analisis Pelaksanaan Manajemen Komite Pencegahan Dan Pengendalian Healthcare Associated Infections di RSUD Tugurejo Provinsi Jawa Tengah}, journal = {MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA}, volume = {18}, number = {4}, year = {2019}, keywords = {Infection Prevention and Control Committee; Healthcare Associated Infections; Hospital Management}, abstract = { Latar belakang: Healthcare Associated Infections (HAIs) atau infeksi Nosokomial merupakan salah satu masalah besar yang dialami rumah sakit karena menambah angka kesakitan hingga kematian. Terdapat angka kejadian HAIs diatas standar pada beberapa indikator penyakit infeksi di RSUD Tugurejo. Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) wajib dilaksanakan di rumah sakit sebagai standar mutu pelayanan dan mengurangi risiko terjadinya infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen pelaksanaan komite pencegahan dan pengendalian HAIs di RSUD Tugurejo Provinsi Jawa Tengah. Metode: Penelitian menggunakan metode kualitatif dimana informasi didapat dari wawancara mendalam kepada Informan Utama yaitu Ketua Komite PPI, 1 IPCD, 2 IPCN, dan 2 IPCLN. Sedangkan untuk Informan Triangulasi yaitu Wakil Direktur Pelayanan, 2 Kepala Ruang, dan 1 Kepala Instalasi. Variabel yang diteliti adalah input, proses, dan output dari pelaksanaan manajemen komite PPI. Hasil: Anggota komite PPI belum mendapat pelatihan secara merata, belum ada komitmen dari seluruh petugas yang terlibat dalam program PPI, tidak adanya insentif untuk anggota komite PPI, terdapat beban kerja tidak seimbang dalam anggota komite PPI, masih terjadi kekurangan dan keterlambatan penyediaan sarana PPI, serta kepatuhan petugas terhadap handhygiene masih sekitar 80%. Simpulan: Pelaksanaan manajemen komite PPI di RSUD Tugurejo belum optimal. Penelitian ini menyarankan untuk perbaikan manajemen PPI yakni memfasilitasi pelatihan lanjutan, memberikan insentif pada anggota PPI, menyediakan sarana sesuai kebutuhan, melakukan tindak lanjut dari permasalahan, menumbuhkan minat dan komitmen petugas, dan pengawasan kegiatan PPI secara berkala.}, issn = {2775-5614}, pages = {147--152} doi = {10.14710/mkmi.18.4.%p}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mkmi/article/view/24834} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang: Healthcare Associated Infections (HAIs) atau infeksi Nosokomial merupakan salah satu masalah besar yang dialami rumah sakit karena menambah angka kesakitan hingga kematian. Terdapat angka kejadian HAIs diatas standar pada beberapa indikator penyakit infeksi di RSUD Tugurejo. Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) wajib dilaksanakan di rumah sakit sebagai standar mutu pelayanan dan mengurangi risiko terjadinya infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen pelaksanaan komite pencegahan dan pengendalian HAIs di RSUD Tugurejo Provinsi Jawa Tengah.
Metode: Penelitian menggunakan metode kualitatif dimana informasi didapat dari wawancara mendalam kepada Informan Utama yaitu Ketua Komite PPI, 1 IPCD, 2 IPCN, dan 2 IPCLN. Sedangkan untuk Informan Triangulasi yaitu Wakil Direktur Pelayanan, 2 Kepala Ruang, dan 1 Kepala Instalasi. Variabel yang diteliti adalah input, proses, dan output dari pelaksanaan manajemen komite PPI.
Hasil: Anggota komite PPI belum mendapat pelatihan secara merata, belum ada komitmen dari seluruh petugas yang terlibat dalam program PPI, tidak adanya insentif untuk anggota komite PPI, terdapat beban kerja tidak seimbang dalam anggota komite PPI, masih terjadi kekurangan dan keterlambatan penyediaan sarana PPI, serta kepatuhan petugas terhadap handhygiene masih sekitar 80%.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-17 20:06:28