skip to main content

Determinan Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care di Provinsi Indonesia Bagian Timur (Komparasi Data SDKI Tahun 2012 dan 2017)

Bagian Biostatistik dan Kependudukan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia

Received: 5 Oct 2020; Revised: 20 Oct 2020; Accepted: 6 Nov 2020; Published: 1 Dec 2020.
Open Access Copyright (c) 2020 MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Disparitas dalam Pelayanan Antenatal Care (ANC) masih terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Data SDKI dan Profil Kesehatan Indonesia mencatat Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara menjadi provinsi yang konsisten berada pada peringkat 10 besar dalam cakupan K4 ANC terendah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan ANC pada wanita usia subur di 4 Provinsi pada tahun 2012 & 2017.

Metode: Sampel yang digunakan adalah wanita berusia subur (15-49 tahun) yang tinggal di 4 Provinsi, memiliki anak terakhir dalam 5 tahun terakhir, berstatus menikah/tinggal bersama dan menjadi responden dalam SDKI 2012 & 2017. Analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik ganda.

Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa pendidikan ibu dan pengetahuan ibu memiliki pengaruh yang konsisten terhadap kepatuhan kunjungan ANC pada responden di tahun 2012 dan 2017. Pada tahun 2012, terdapat faktor lain yang juga mempengaruhi kepatuhan kunjungan ANC pada wanita usia subur yaitu partisipasi dalam pengambilan keputusan dan status ekonomi. Sedangkan di tahun 2017, terdapat faktor lain juga yang berpengaruh terhadap kepatuhan kunjungan ANC pada wanita usia subur yaitu paritas ibu, jaminan kesehatan, dan dukungan dari suami.

Simpulan: Perlu adanya peningkatan cakupan KIA melalui pembagian buku KIA & sosialisasi senam hamil oleh kader wilayah setempat. Penguatan sosialisasi pada ibu dengan paritas rendah maupun tinggi juga diperlukan untuk menjarangkan kehamilan oleh para kader dalam program kampung KB yang sudah terselenggara dalam wilayah setempat.

Kata kunci: Antenatal care; kepatuhan; wanita usia subur

 

ABSTRACT

Title: Determinants of Obedience for Antenatal Care Visits in Eastern Indonesia (2012 and 2017 IDHS Comparative Data)

Background: Disparities in ANC services still occurs in several regions in Indonesia. IDHS data and Indonesia's Health Profile record the provinces of Papua, West Papua, Maluku, and North Maluku as provinces that are consistently ranked in the top 10 in the lowest K4 ANC coverage. This study aims to look at the factors that influence the level of ANC visit adherence in reproductive age women in 4 Provinces in 2012 & 2017.

Method: The sample is used in this study are the women in reproductive age in the 2012 & 2017 IDHS that are living in 4 provinces, married or are living together with their partner, and have their in the last 5 years. This study itself use multiple logistic regression.

Result: The results showed that maternal education and maternal knowledge had a consistent influence on the adherence of ANC visits for respondents in 2012 and 2017. In 2012, there are other factors that also affected ANC visit adherence in reproductive age women, namely participation in decision making and economic status. Whereas in 2017, there are also other factors that influence ANC visits adherence to reproductive age women, namely health insurance, parity, and husband support.

Conclusion: There needs to be an increase in MCH coverage through distribution of MCH books & socialization of pregnancy exercises by local cadres. Strengthening outreach to mothers with low and high parity is also needed to space pregnancies by cadres in the village family planning program that has been implemented in the local area.

Key words: Antenatal care, adherence, reproductive age women

Fulltext View|Download
Keywords: Antenatal care; kepatuhan; wanita usia subur

Article Metrics:

  1. Stephanie O, Michael O, Karolina S. Pediatrics and Neonatology Normal Pregnancy : A Clinical Review. Academic Journal Pediatrics and Neonatology. 2016, 1(1):1–4
  2. Sukartiningsih MCE. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan dengan Keteraturan Melaksanakan Antenatal Care di Puskesmas Pembantudauh Puri Denpasar Tahun 2014. 2014, 1(1):1–29
  3. World Health Organization. ICD-10 to Deaths During Pregnancy, Childbirth and The Puerperium: ICD-MM. WHO Libr [Internet]. 2012, 129(1):30–33. Available from: http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/70929/1/9789241548458_eng.pdf
  4. Sumarni S. Model Sosio Ekologi Perilaku Kesehatan dan Pendekatan Continuum of Care Untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu. 2017, 12(1):129–141
  5. World Health Organization. Maternal Mortality Evidence Brief : Maternal Mortality [Internet]. 2019, (1):1–4. Available from: https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/329886/WHO-RHR-19.20-eng.pdf?ua=1
  6. The ASEAN Secretariat. ASEAN Statistical Report on Millennium Development Goals 2017. ASEAN Secretariat. 2017, 1–143
  7. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012; 2013
  8. United Nations. Transforming Our World: The 2030 Agenda For Sustainable Development. 2016, 12–14
  9. Badan Pusat Statistik. Angka Kematian Ibu menurut Pulau di Indonesia Tahun 2015; 2015
  10. Nurrizka RH, Wahyono TYM. Disparitas Kematian Maternal di Indonesia: Studi Ekologi dengan Analisis Spasial. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2018, 14(2):119
  11. Abou-Zahr I, Lidia C, Wardlaw Tessa M. Antenatal Care in Developing Countries Promises, Achievements and Missed Opportunities : An Analysis of Trends, Levels, and Differenetials, 1990-2001. WHO Libr Cat Data Antenatal [Internet]. 2003, 1–36. Available from: https://www.unicef.org/media/files/antenatal.pdf%0Ahttp://www.who.int/reproductivehealth/publications/maternal_perinatal_health/9241590947/en/
  12. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014 Tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual; 2014
  13. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017; 2018
  14. Gustina E. Rencana Aksi Kegiatan Direktorat Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019; 2016
  15. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2007; 2007
  16. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2008. 2013, 1–162
  17. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2012. 2012, 107–108
  18. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017; 2018
  19. Andersen RM. Revisiting the Behavioral Model and Access to Medical Care: Does It Matter? Journal of Health and Social Behaviour. 1995, 36(1):1–10
  20. Sarminah. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Antenatal Care di Provinsi Papua Tahun 2010 (Analisis Data Sekunder Riskesdas 2010). Universitas Indonesia [Internet]. 2012, 136. Available from: http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20296280-S-Sarminah.pdf
  21. Laksono AD, Rukmini R, Wulandari RD. Regional Disparities in Antenatal Care Utilization in Indonesia. PLoS One [Internet]. 2020, 15(2):1–13. Available from: http://dx.doi.org/10.1371/journal.pone.0224006
  22. Muyunda B, Makasa M, Jacobs C, Musonda P, Michelo C. Higher Educational Attainment Associated with Optimal Antenatal Care Visits among Childbearing Women in Zambia. Frontiers in Public Health. 2016, 4:1–7
  23. Albery IP & Munafo M. Psikologi Kesehatan Panduan Lengkap dan Komprehensif Bagi Studi Psikologi Kesehatan. Yogyakarta: Palmall; 2011
  24. Tabassum F. Role of Maternal Education with Reference to Child Health and Role of Maternal Education with Reference to Child Health and Survival. 2019, (May)
  25. Govindasamy P, Ramesh BM. Maternal Education and the Utilization of Maternal and Child Health Services in India. National Family Health Survey Subject Reports [Internet]. 1997, (5):1–28. Available from: internal-pdf:/1997 Govindasamy.pdf%0A https://scholarspace.manoa.hawaii.edu/bitstream/10125/3472/1/NFHSsubjrpt005.pdf
  26. Ye Y, Yoshida Y, Harun-Or-Rashid M, Sakamoto J. Factors Affecting the Utilization of Antenatal Care Services among Women in Kham District, Xiengkhouang Province, Lao PDR. Nagoya Journal of Medical Science. 2010, 72(1–2):23–33
  27. Mardiana D. Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care di Puskesmas. Higeia Journal of Public Health Research and Development. 2019, 3(3):369–381
  28. Wassihun B, Negese B, Bedada H, Bekele S, Bante A, Yeheyis T, et al. Knowledge of Obstetric Danger Signs and Associated Factors : A Study among Mothers in Shashamane Town, Oromia Region, Ethipoia. Reproductive Health. 2020, 17(4):1–8
  29. Purbaningrum SA, Qadrijati I, Adriana RB, Prasetya H. Multilevel Analysis on the Determinants of Antenatal Care Visit at Community Health Center in Madiun, East Java. Journal of Maternal and Child Health. 2019, 4(3):180–189
  30. Ira I, Sabilu Y, Rasma R. Pemanfaatan Antenatal Care (Anc) oleh Ibu Hamil Pada Masyarakat Desa Mokupa Kecamatan Lambandia Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2015. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Unsyiah. 2016, 1(3)

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-26 11:14:23

No citation recorded.