skip to main content

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Merokok Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan

*Anisya Herawardhani  -  Bagian Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia
Bagoes Widjanarko  -  Bagian Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia
Priyadi Nugraha Prabamurti  -  Bagian Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright 2021 MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.

Citation Format:
Abstract

ABSTRAK

Latar Belakang: Merokok  merupakan salah satu perilaku berisiko dalam jangka panjang. Tidak hanya perokok aktif yang merasakan dampak dari perilaku merokok, namun juga dirasakan oleh perokok pasif yang ada di sekitarnya. Perilaku merokok menyebabkan berbagai penyakit degeneratif hingga menyebabkan kematian. Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan merupakan salah satu instansi kesehatan, dimana perilaku yang tidak mendukung kesehatan harusnya dapat dihindari seperti perilaku merokok, karena perilaku merokok memiliki dampak merugikan bagi kesehatan. Dalam hal perilaku merokok, pegawai yang bekerja di instansi kesehatan merupakan role model bagi masyarakat pada umumnya guna meningkatkan kesehatan masyarakat.Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok pada pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan.                                                                                                                                    

Metode : Penelitian observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi yaitu seluruh pegawai yang sesuai dengan kriteria inklusi berjumlah 34 pegawai. Sampel penelitian menggunakan total sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pengetahuan, latar belakang pendidikan, sikap, ketersediaan fasilitas, ketersediaan informasi, kemudahan akses mendapatkan rokok, ketersediaan KTM, dan sikap dan perilaku rekan kerja. Variabel terikat yaitu perilaku merokok. Pengumpulan data dengan menggunakan metode angket. Analisis data menggunakan uji univariat dan uji bivariat menggunakan Uji Chi Square Test dengan SPSS.   

Hasil : Sebesar 68% responden berpengetahuan baik, 53% responden dengan latar belakang pendidikan kesehatan, 74% responden dengan sikap mendukung perilaku merokok di kantor, 65% KTM (Kawasan Terbatas Merokok) telah tersedia, 65% informasi mengenai bahaya rokok telah tersedia, 85% akses mendapatkan rokok mendukung, 59% fasilitas merokok telah tersedia, 74% sikap dan perilaku rekan kerja yang mendukung untuk berperilaku merokok. Sebesar 35% responden dengan perilaku merokok dan 25% diantaranya tergolong dalam perokok berat dengan jumlah konsumsi rokok harian tertinggi mencapai 32 batang/hari. Variabel yang berhubungan dengan perilaku merokok yaitu pengetahuan (p-value = 0,005) serta sikap dan perilaku rekan kerja (p-value = 0,000).

Simpulan : Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan mayoritas tidak merokok. Predisposing factor yang berhubungan dengan perilaku merokok yaitu Pengetahuan dan reinforcing factor yang berhubungan dengan perilaku merokok yaitu sikap dan perilaku rekan kerja.

 

Kata Kunci : Perilaku, Merokok, Pegawai                                                                                                                                                          

 

 

ABSTRACT

Title: Factors Related to Employee Smoking Behavoiur Grobogan district Health Office

 

 

Background: Smoking is a risky behavior in the long term. Not only active smokers who feel the impact of smoking behavior, but also passive smokers who are around them which cause various degenerative diseases to cause death. Grobogan District Health Office is one of the health agencies, where behavior that does not support health should be avoided like smoking behavior, because smoking behavior has a detrimental impact on health. In terms of smoking behavior, employees who work in health institutions can be role models for the community in general in order to improve public health. This study aims to analyze the factors associated with smoking behavior in the employees of the Grobogan District Health Office.

Method: Observational research with Cross Sectional approach. The population is all employees who meet the inclusion criteria, totaling 34 employees. The research sample used a total population sampling consisting of 34 respondents. The independent variables in this study were knowledge, educational background, attitudes, availability of facilities, availability of information, ease of access to cigarettes, availability of KTM, and attitudes and behavior of co-workers. The dependent variable is smoking behavior. Data collection using the questionnaire method. Data analysis using univariate test and bivariate test using Chi Square Test with SPSS.

Result: 68% of respondents with good knowledge, 53% of respondents with health education background, 74% of respondents with an attitude of supporting smoking behavior in the office, 65% of KTM (Restricted Smoking Areas) are available, 65% of information about the dangers of smoking is available, 85% access to cigarettes supports, 59% smoking facilities are available, 74% attitudes and behavior of coworkers that support smoking behavior. 35% of respondents with smoking behavior and 25% of them are classified as heavy smokers with the highest number of daily cigarette consumption reaching 32 cigarettes/day.

Conclusion: The majority of Grobogan District Health Office employees do not smoke. The related predisposing factor is knowledge and the related reinforcing factor is the attitude and behavior of coworkers.

 

Keywords: Behavior, Smoking, Employee

Fulltext View|Download
Keywords: perilaku; merokok; pegawai

Article Metrics:

  1. Kemenkes RI. Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI. 2019;1689–99
  2. Kementerian Kesehatan RI. Laporan Riskesdas 2018. Laporan Nasional Riskesdas 2018
  3. Rahmah N. 2015. Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan dan Pembentukan Karakter Manusia..01(1):78
  4. Adi Perdana. 2014 . Kampanye Pencegahan Perokok Pasif Pada Anak-Anak. Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain
  5. Ali M. 2014. Pengetahuan, Sikap, dan Faktor Psikologis Berhubungan dengan Perilaku Merokok pada Pegawai Poltekkes Kemenkes Jakarta III. Ilmu dan Teknol Kesehat. 2:101–7
  6. Imarina F. 2008. Studi Kualitatif Perilaku Merokok Pegawai Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tahun 2008. Universitas Indonesia Library .28–55
  7. Menkes, mendagri. Peraturan Menkes dan Mendagri No. 188 dan No 7. 2011
  8. Hukkanen. 2005. Metabolism and Disposition Kinetics of Nicotine. Pharmacological Reviews 57(1) : 79-115
  9. Al Mutairi S.S., Shihab A.A, Mojiminiyi O.A, and Anwar AA, .2006. Comparative Analysis of The Effects of Hubble-Dubble (Sheesha) and Cigarette Smoking on Respiratory and Metabolic Parameters In Hubble-Bubble and Cigarette Smokers. Respirology 11 (4) : 449-445
  10. Jannah M, Yamin R. 2021 Determinan Perilaku Merokok Pada Remaja Sekolah Menengah Atas (SMA) Di Kota Palopo. J Kesehat. 14(1):10–5
  11. Glanz K, Rimer B k., Viswanath K. Health Behaviour and Health Education. 2008. 590 p
  12. Aisyah DC. 2017. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Merokok Pada Anggota Tni-Ad Di Yonif Mekanis 201/Jaya Yudha, Jakarta. Jurnal Kesehatan Masyarakat 5(3):504–18. A
  13. Rahmadi A, dkk. 2013. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Rokok Dengan Kebiasaan Merokok Siswa SMP di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas
  14. Musaini YNI. 2012. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Merokok pada Siswa Laki-laki Kelas XI Murni 1 Surakarta. Vol. 53. Universitas Muhammadiyah Surakarta
  15. Noviana, dkk. 2016. Determinan Faktor Remaja Merokok Studi Kasus di SMPN 27 Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 4(3):960–9
  16. Novelle. 2019. Determinan Perilaku Merokok pada Remaja Putra di Pondok Pesantren. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia
  17. Lumbantobing. 2021. Analysis Of Factors Related To Smokers Behavior In No Cigaretted Area ( Ktr ) In Health Training Upt Of Health Departmentnorth Sumatera Province 2020. Jurnal Kajian Kesehatan Masyarakat

Last update:

  1. Smoking behavior and hypertension among health workers during the COVID-19 pandemic: a case study in Java and Bali-Indonesia

    Misnaniarti, Wahyu Pudji Nugraheni, Zainul Khaqiqi Nantabah, Fraschiska Rizky Restuningtyas, Risky Kusuma Hartono, Tety Rachmawati, Rofingatul Mubasyiroh, Asep Kusnali. Frontiers in Cardiovascular Medicine, 10 , 2023. doi: 10.3389/fcvm.2023.1146859

Last update: 2024-04-19 01:03:36

No citation recorded.