skip to main content

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi pada Anak Usia Prasekolah (Studi di Kelompok Belajar D-BAITO Sunan Plumbon dan Raudhatul Athfal MASYITHOH Krajan Kecamatan Tembarak Kabupaten Temanggung pada Tahun 2021)

Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Received: 2 Mar 2022; Revised: 12 Apr 2022; Accepted: 6 May 2022; Published: 1 Jun 2022.
Open Access Copyright (c) 2022 MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Anak anak usia prasekolah usia 3-6 tahun sedang melewati masa pertumbuhan yang sangat tinggi (growth spurt). Data Kabupaten Temanggung gizi kurang tahun 2019 dengan persentase 5,5%

Metode: Jenis penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Subjek penelitian 77 Ibu yang memiliki anak yang bersekolah di KB D-BAITO Sunan Plumbon dan RA MASYITHOH Krajan. Teknik pengambilan sampel yaitu  purposive sampling. Variabel yang dikaji yaitu pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan, pengetahuan ibu, penyakit infeksi dan paparan asap rokok. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Uji analisis data menggunakan uji rank spearman dan chi square.

Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa Sebagian besar status gizi indikator BB/U responden adalah gizi baik (62,3%), status gizi indikator TB/U anak adalah normal (68,8%) dan status gizi indikator BB/TB anak adalah normal (77,9%). Hasil uji statistik mengunakan rank spearman dan chi square didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan, pengetahua ibu, jumlah anggota keluarga dan paparan asap rokok dengan status gizi (BB/U, TB/U dan BB/TB). Terdapat kecenderungan anak yang terpapar asap rokok memiliki nilai HAZ yang lebih rendah (mean ± SD sebesar -1,33 ±1,106) dibandingkan dengan anak yang tidak terpapar asap rokok (-1,13 ± 1,15) dengan p-value=0,265 dari uji chi square.

Simpulan: Tidak ada hubungan antara pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan, pengetahuan ibu, jumlah anggota keluarga dan paparan asap rokok dengan status antropometri anak prasekolah di KB D-BAITO Sunan Plumbon dan RA MASYITHOH Krajan. Terdapat kecenderungan anak yang terpapar asap rokok lebih pendek daripada yang tidak terpapar asap rokok.

Kata kunci: Status gizi; usia prasekolah; gizi kurang


ABSTRACT

Title: Factors Affecting Nutritional Status in Preschool Age Children (Studies in the D-BAITO Study Group Sunan Plumbon and Raudhatul Athfal MASYITHOH Krajan, Tembarak District, Temanggung Regency in 2021).

Background: Preschool children aged 3-6 years are going through a period of very high growth (growth spurt). The data from Temanggung Regency for malnutrition in 2019 with a percentage of 5.5 %.

Method: This type of research is analytic observational with a cross-sectional design. The research subjects were 77 mothers who had children who attended KB D-BAITO Sunan Plumbon and RA MASYITHOH Krajan. The sampling technique is purposive sampling. The variables studied were mother's education, mother's occupation, income, mother's knowledge, infectious diseases and exposure to cigarette smoke. Collecting data using a questionnaire. Test data analysis using rank spearman and chi square.

Result: The study showed that most of the nutritional status indicators of the respondents' BB/U were good nutrition (62.3%), the nutritional status of the children's TB/U indicators was normal (68.8%) and the nutritional status of the children's BB/TB indicators was normal (77, 9%). The results of statistical tests using Spearman rank and chi square found that there was no relationship between mother's education, mother's occupation, income, mother's knowledge, number of family members  and exposure to cigarette smoke with nutritional status (WAZ, WHZ and HAZ). There is a tendency that children exposed to cigarette smokes had lower  HAZ scores (mean ± SD of-1.33 ± 1,106 ) than those who are not exposed to cigarette smokes  (-1.13 ± 1,15) with a p-value of chi square test of 0,265

Conclusion: There was no association between mother's education, mother's occupation, income, mother's knowledge, number of family members and exposure to cigarette smoke with anthropometric status of preschool children in KB D-BAITO Sunan Plumbon and RA MASYITHOH Krajan. There was a tendency that children exposed to cigarette smokes were shorter than those who were not exposed to cigarette smoke.

Keywords: Nutritional status; preschool age; malnutrition

Fulltext View|Download
Keywords: Status gizi; usia prasekolah; gizi kurang

Article Metrics:

  1. Hanum F, Khomsan A, Heryatno Y. Hubungan asupan gizi dan tinggi badan ibu dengan status gizi anak balita. Jurnal Gizi dan Pangan. 2014 Aug 12;9(1)
  2. UNICEF. Nutritional Status. Jakarta, 2013
  3. Kemenkes RI. Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018.Dinas Kesehatan Jawa Tengah. 2018
  4. Profil Kesehatan Jawa Tengah 2018. In Profil Kesehatan Jawa Tengah 2018
  5. World Health Organization. UNICEF/WHO/The World Bank Group Joint Child Malnutrition Estimates: levels and trends in child malnutrition: key findings of the 2020 edition.2020
  6. Setyawati VA, Hartini E. Buku Ajar Dasar Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat. Deepublish; 2018 Aug 5
  7. Ratu VN, Malonda NS, Punuh MI. Hubungan Antara Pola Asuh Dengan Status Gizi Pada Anak Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pusomaen Kabupaten Minahasa Tenggara. Kesmas. 2018;7(3)
  8. Ministry of Health of the Republic of Indonesia. Perkembangan PISPK (Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga). 2018; 2018
  9. Shah S, Kanaan M, Huque R, et al. Secondhand smoke exposure in primary school children: a survey in Dhaka, Bangladesh. Nicotine Tob Res. 2019;21(4):416–423
  10. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Rokok membunuh lima juta orang per tahun. Pusat Komunikasi Publik Sekjen Departemen Kesehatan RI.11 Desember 2009
  11. Nursilmi N, Kusharto CM, Dwiriani CM. Hubungan Status Gizi dan Kesehatan dengan Kualitas Hidup Lansia di Dua Lokasi Berbeda. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Universitas Hasanuddin. 2017 Dec 9;13(4):369-79.
  12. Turyati T, Nurbaeti TS. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Anak Balita Di Desa Loyang Wilayah Kerja Puskesmas Cikedung Kabupaten Indramayu Tahun 2018. Afiasi: Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2018 Dec 25;3(3):111-9
  13. Rusilanti. Menu Sehat untuk Balita. Jakarta:Kawan Pustaka, 2006; p.12
  14. Lette S, Wungouw HP, Woda RR. Hubungan Pola Asuh Dan Tingkat Pendidikan Ibu Dengan Status Gizi Balita Di Posyandu Melati Kelurahan Naimata Wilayah Kerja Puskesmas Penfui. Cendana Medical Journal (CMJ). 2019 Apr 15;7(1):35-43
  15. Susanti M, Estiwidani D. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Balita di Kelurahan Bumijo Kecamatan Jetis Kota Yogyakarta Tahun 2017 (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).2018
  16. Fauzia NR, Sukmandari NM, Triana KY. Hubungan Status Pekerjaan Ibu Dengan Status Gizi Balita. Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing. 2019 Jun 12;3(1):28-32
  17. Handayani IS. Hubungan antara sosial ekonomi keluarga dengan status gizi balita Indonesia. 2008
  18. Arifin Z. Gambaran Pola Makan Anak Usia 3-5 Tahun Dengan Gizi Kurang Di Pondok Bersalin Tri Sakti Balong Tani Kecamatan Jabon–Sidoarjo. Jurnal Kebidanan Midwiferia. 2016 Oct 11;1(1):16-29
  19. Lutviana dan Budiono. Prevalensi dan determinan kejadian gizi kurang Pada balita (studi kasus pada keluarga nelayan di Desa bajomulyo kecamatan juwana kabupaten pati). Jurnal Kemas, 2010, 5 (2): 165 – 172
  20. Astuti FD, Sulistyowati TF. Hubungan tingkat pendidikan ibu dan tingkat pendapatan keluarga dengan status gizi anak prasekolah dan sekolah dasar di Kecamatan Godean. Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan. 2013;7(1):24831
  21. Susanti I, Pambayun R, Febry F. Gambaran Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Anak Umur 2-5 Tahun pada Keluarga Petani di Desa Pelangki Kecamatan Muaradua Kabupaten OKU Selatan. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2012 Jul 1;3(2)
  22. Bertalina B, Amelia PR. Hubungan Asupan Gizi, Pemberian Asi Eksklusif, dan Pengetahuan Ibu dengan Status Gizi (Tb/U) Balita 6-59 Bulan. Jurnal Kesehatan. 2018 May 25;9(1):117-25
  23. Lamid, Astuti. Masalah Stunting pada Anak Balita. Bogor: Penerbit IPB Press.2015
  24. Purwanti, Rachma; Wati, Erna Kusuma; Rahardjo, Setiyowati. Karakteristik keluarga yang berhubungan dengan status gizi balita umur 6-59 bulan. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition).2016;5(1): 50-54
  25. Wahid A, Hannan M, Dewi SR, Hidayah RH. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita. Journal Of Health Science (Jurnal Ilmu Kesehatan). 2020;5(2):92-102
  26. Lestari, W., Margawati, A., & Rahfiludin, M. Z. Faktor risiko stunting anak umur 6-24 bulan di kecamatan penanggalan kota subulussalam provinsi Aceh. Jurnal Gizi Indonesia. 2014; 37-45
  27. Putri MS, Kapantow N, Kawengian S. Hubungan antara riwayat penyakit infeksi dengan status gizi pada anak batita di Desa Mopusi Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow. eBiomedik. 2015 Jun 29;3(2)
  28. Sari SP. Konsumsi Rokok dan Tinggi Badan Orang Tua Seagai Faktor Risiko Stunting Anak Usia 6-24 Bulan di Perkotan. 2017Sep 6;1(1):1-9
  29. Pem D. Factors affecting early childhood growth and development: golden 1000 days. Advanced Practices in Nursing. 2016:1–4. https://doi.org/10.4172/2573-0347. 1000101 01(01)
  30. Astuti, D. D., Handayani, T. W., & Astuti, D. P. Cigarette smoke exposure and increased risks of stunting among under-five children. Clinical Epidemiology and Global Health, 2020, 8(3), 943-948

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-21 04:44:50

No citation recorded.