skip to main content

Karakteristik Penderita Hipertensi yang Dirawat Inap di RSUD Meuraxa

*Imam Khalasha Tigana  -  Fakultas Kedokteran, Universitas Abulyatama, Aceh|Universitas Abulyatama, Indonesia
Farid Bastian  -  Fakultas Kedokteran, Universitas Abulyatama, Aceh|Universitas Abulyatama, Indonesia
Satria Safirza  -  Fakultas Kedokteran, Universitas Abulyatama, Aceh|Universitas Abulyatama, Indonesia
Open Access Copyright 2023 MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) dengan angka kejadian yang tinggi baik di negara maju maupun negara berkembang termasuk Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018, didapatkan peningkatan angka kejadian hipertensi sebesar 8,31% dibandingkan angka kejadian hipertensi pada tahun 2013. Prevalensi hipertensi di Provinsi Aceh pada tahun 2018 sebesar 26,45% dari total penduduk berusia 18 tahun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik penderita hipertensi yang dirawat inap di RSUD Meuraxa kota Banda Aceh tahun 2022.

Metode: Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan subjek buku status pasien yang terdapat di ruang rekam medis, yang mana jumlah sampel penelitian sebanyak 70 orang. Sampel dalam penelitian direkrut dengan menggunakan non-probability sampling yaitu purposive sampling dengan menggunakan beberapa pertimbangan tertentu sesuai dengan kriteria yang diinginkan untuk dapat menentukan jumlah sampel yang akan diteliti. Kriteria sampel pada penelitian ini adalah pasien penderita hipertensi primer dan sekunder yang dirawat inap di RSUD Meuraxa, baik laki-laki maupun perempuan, dan tercatat didalam rekam medis periode tahun 2022. Penelitian dilakukan diruang rawat inap RSUD Meuraxa Banda Aceh.

Hasil: Berdasarkan hasil penelitian, terdapat temuan bahwa penderita hipertensi paling banyak ditemukan pada rentang usia 56-65 tahun, yaitu sebanyak (32.9%). Jika dilihat dari segi jenis kelamin, penderita hipertensi yang paling banyak ditemukan adalah perempuan, sebanyak (68.6%). Selanjutnya, apabila dilihat dari segi derajat hipertensi, hipertensi derajat 2 merupakan yang paling umum, dengan jumlah sebanyak (88.6%). Sebanyak (72.9%) dari penderita hipertensi tidak mengalami komplikasi. Dalam pengobatan menggunakan obat antihipertensi, golongan Calcium Channel Blocker (CCB) merupakan yang paling banyak digunakan, sebanyak (46%). Berdasarkan lama rawatan, mayoritas penderita hipertensi dirawat kurang dari 1 minggu, yaitu sebanyak (74%).

Simpulan: Penelitian menemukan bahwa hipertensi derajat 2 merupakan yang paling banyak diderita oleh responden yaitu sebanyak 62 orang (88.6%).

Kata kunci: hipertensi; karakteristik pasien

 

Title: Characteristics of Hypertension Patients Hospitalized at Meuraxa Hospital

Background: Hypertension, a non-communicable disease (PTM), is common in Indonesia and other developing nations. Hypertension incidence increased 8.31% in 2018 compared to 2013. Aceh Province's 18-year-old population had 26.45% hypertension in 2018. This study examined 2022 hypertensive patients treated at Meuraxa Hospital in Banda Aceh City.

Method: This research method employs a descriptive quantitative approach with a sample size of 70 for the subject of the patient status book in the medical record room. The number of samples to be investigated was determined using non-probability sampling, namely purposive sampling, with specific considerations based on the desired criteria. Male and female patients with primary and secondary hypertension who were hospitalized at Meuraxa Hospital between 2022 and 2023 and whose medical records were documented were used as the sample criteria for this study. The research was conducted in the hospital ward of Banda Aceh's Meuraxa Hospital.

Results: Based on the results of the study, it was found that most people with hypertension were found in the age range of 56-65 years, namely (32.9%). In terms of gender, the most common hypertension sufferers were women (68.6%). Furthermore, when viewed in terms of the degree of hypertension, grade 2 hypertension is the most common, with a total of (88.6%). As many (72.9%) of hypertension sufferers did not experience complications. In the treatment of using antihypertensive drugs, the Calcium Channel Blocker (CCB) group is the most widely used, as much as (46%). Based on the length of stay, the majority of hypertensive patients were treated for less than 1 week, namely (74%).

Conclusion: The study found that 62 people (88.6%) suffered from grade 2 hypertension the most.

Keywords: hypertension; patient characteristic

Fulltext View|Download
Keywords: hipertensi; karakteristik pasien

Article Metrics:

  1. Rosidin U, Purnama D, Sumarni N, et al. Sosialisasi Perilaku Sejati Di Posbindu PTM Wilayah Kerja Puskesmas Haupanggung Kabupaten Garut. 2022;5(3):529–537
  2. Meilani Kumala, Dorna Yanti Lola Silaban, Frisca A halim S. Edukasi Pola Makan Sehat dalam Upaya Pengendalian Hipertensi di Masa Pandemi Covid-19. J Bakti Masy Indones. 2021;4(1):149–155. doi: 10.53860/losari.v3i2.47
  3. W.Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I, K M simadibrata, Setiati S, ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2. 5 ed. Interna Publishing; 2006
  4. Kemenkes. Hipertensi Penyakit Paling Banyak Diidap Masyarakat. SehatnegerikuKemkesGoId. Published online 2019:1–3. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20190517/5130282/hipertensi-penyakit-paling-banyak-diidap-masyarakat/
  5. Nonasri FG. Karakteristik Dan Perilaku Mencari Pengobatan (Health Seeking Behavior) Pada Penderita Hipertensi. J Med Hutama. 2021;02(02)
  6. Kementrian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018. Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2019
  7. Nugraha Y, Hardini N, Hadi P. Peningkatan Pengetahuan konsumsi Garam harian dan Deteksi Dini Hipertensi Pada Lansia di Cinere. SABDAMAS. 2019;1(1):223–228. https://ejournal.atmajaya.ac.id/index.php/sabdamas/article/view/1054/550
  8. M. Merza Nurshahab, Fahmi Ichwansyah A. Faktor Risiko Hipertensi Diwilayah Kerja Puskesmas Meuraxa Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh Tahun 2022. 2022;1:162–170
  9. Warjuman, Lidiawati S, Jamini T. Deskripsi Karakteristik Pasien Suku Dayak Ma’anyan Yang Dirawat Dengan Hipertensi Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tamiyah Layang. J keperawatan Suaka Insa. 2020;5(1):2020
  10. Husen F, Basuki R. Karakteristik, Profil Dan Diganosa Pasien Hipertensi Rawat Inap Di Rsu Aghisna Sidareja Kabupaten Cilacap. J Bina Cipta Husada. 2022;XVIII(2):59–73
  11. Yusuf M, Widodo S, Pitaloka D. Rasionalitas Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Rawat Inap Di Rs Daerah Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung. JFL J Farm Lampung. 2021;9(1):27–35. doi: 10.37090/jfl.v9i1.329
  12. Aprilliyanti D reka, Budiman frenky A. Hubungan Asupan Natrium Dengan Kejadian Hipertensi Di Posyandu Lansia Desa Tegowangi Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri
  13. Sedayu B, Azmi S, Rahmatini R. Karakteristik Pasien Hipertensi di Bangsal Rawat Inap SMF Penyakit Dalam RSUP DR. M. Djamil Padang Tahun 2013. J Kesehat Andalas. 2015;4(1):65–69. doi: 10.25077/jka.v4i1.192
  14. Udayani NNW, Riastini NW, Putra IMAS. Perbedaan Efektivitas Penggunaan Obat Amlodipin Tunggal Dengan Kombinasi Amlodipin Dan Lisinopril Pada Pasien Hipertensi Rawat Inap Di Rs ‘X’ Tabanan Tahun 2017. J Ilm Medicam. 2018;4(2):128–133. doi: 10.36733/medicamento.v4i2.871
  15. Gularso G, Ninda D, Ana F. Pola Tatalaksana Farmakologis Hipertensi pada Pasien Rawat Inap di RS dr Soedirman Kebumen. Mutiara Med J Kedokt dan Kesehat. 2019;19(1):7–12. doi: 10.18196/mm.190121
  16. Febri Nilansari A, Munif Yasin N, Puspandari DA. Gambaran Pola Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Rawat Inap di RSUD Panembahan Senopati. Lumbung Farm J Ilmu Kefarmasian. 2020;1(2):73. doi: 10.31764/lf.v1i2.2577
  17. Dewi UH, Santoso A, Nugraha DP. Identifikasi Potentially Inappropriate Medications Pada Pasien Hipertensi Lanjut Usia Bedasarkan Beers Criteria. J Kesehat Mercusuar. 2022;1(5):19–25

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-05-09 16:31:14

No citation recorded.