Magister Kesehatan Lingkungan Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{MKMI60137, author = {Slamet Ali Mashar and Suhartono Suhartono and Budiyono Budiyono}, title = {Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Paparan Asap Rokok dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 25–60 Bulan di Kabupaten Pekalongan}, journal = {MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA}, volume = {23}, number = {1}, year = {2025}, keywords = {Sanitasi Lingkungan; Paparan Asap Rokok; Stunting}, abstract = { Latar belakang: Stunting merupakan masalah kesehatan anak yang disebabkan oleh multidemsi, salah satunya faktor lingkungan. Kesehatan anak dipengaruhi oleh kebersihan lingkungan. Anak yang menderita sakit berisiko untuk mengalami stunting . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dan paparan asap rokok dengan kejadian stunting pada balita di Kabupaten Pekalongan. Metode : Jenis penelitian adalah survai analitik dengan pendekatan case control . Sampel penelitian adalah balita yang mengalami stunting di Kecamatan Kesesi dan Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan sebanyak 62 orang terdiri dari 31 balita untuk kelompok kasus dan 31 balita untuk kelompok kontrol dengan teknik purposive sampling . Instrumen penelitian adalah kuesioner dan lembar observasi. Analisis data menggunakan distibusi frekuensi, chi square dan regresi logistik. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa 58,1% responden pada kelompok kasus tinggal di rumah dengan jamban yang sesuai standar, namun lebih rendah dibandingkan responden pada kelompok kontrol (87,1%). Terdapat 54,8% responden kelompok kasus tinggal di rumah yang tidak memiliki tempat sampah, sedangkan 77,4% responden kelompok kontrol memiliki tempat sampah. Responden kelompok kasus tinggal di rumah dengan air bersih yang sesuai standar sebesar 54,8%, namun responden kelompok kontrol lebih besar yaitu 83,9%. Terdapat 71% responden kelompok kasus tinggal di lingkungan yang terpapar asap rokok, namun 74,2% responden kelompok kontrol tinggal di lingkungan yang tidak terpapar asap rokok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan kepemilikan jamban (p: 0,023), kepemilikan tempat sampah (p: 0,019), kualitas air bersih (p: 0,028) dan paparan asap rokok (p: 0,001) dengan kejadian stunting pada balita. Kepemilikan jamban, kepemilikan tempat sampah dan paparan asap rokok secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian balita stunting dengan sumbangan sebesar 44,8%. Simpulan : Paparan asap rokok merupakan faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kejadian stunting . Kata kunci : Sanitasi; Asap Rokok; Stunting ABSTRACT Title : Correlation of Environmental Sanitation and Cigarette Smoke Exposure with the Incidence of Stunting in Toddlers Aged 25-60 Months in Paninggaran Sub-district, Pekalongan Regency Background :Stunting is a child health problem caused by multiple factors, one of which is environmental factors. Children's health is influenced by environmental hygiene. Children who suffer from illness are at risk of stunting. This study aim to determined the relationship between environmental sanitation and cigarette smoke exposure with the incidence of stunting in toddlers in Pekalongan Regency. Method :This type of research was analytical survey with a case control approach. The research sample was toddlers who were stunted in Kesesi District and Karangangar District, Pekalongan Regency, totalling 62 people consisting of 31 toddlers for the case group and 31 toddlers for the control group using purposive sampling technique. The research instruments were questionnaires and observation sheets. Data analysis used frequency distribution, chi square and logistic regression. Result : The results showed that 58.1% of respondents in the case group lived in a house with a toilet that met the standards, but lower than respondents in the control group (87.1%). 54.8% of respondents in the case group lived in a house without a rubbish bin, while 77.4% of respondents in the control group had a rubbish bin. 54.8% of case group respondents lived in homes with clean water that met the standard, but 83.9% of control group respondents did not. 71% of case group respondents lived in an environment exposed to cigarette smoke, but 74.2% of control group respondents lived in an environment that was not exposed to cigarette smoke. There was a relationship between latrine ownership (p: 0.023), trash can ownership (p: 0.019), clean water quality (p: 0.028) and cigarette smoke exposure (p: 0.001) with the incidence of stunting in toddlers. Conclusion : Cigarette smoke exposure is the most dominant factor affecting the incidence of stunting. Keywords : Sanitation; Cigarette Smoke; Stunting }, issn = {2775-5614}, pages = {1--8} doi = {10.14710/mkmi.23.1.1-8}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mkmi/article/view/60137} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang: Stunting merupakan masalah kesehatan anak yang disebabkan oleh multidemsi, salah satunya faktor lingkungan. Kesehatan anak dipengaruhi oleh kebersihan lingkungan. Anak yang menderita sakit berisiko untuk mengalami stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dan paparan asap rokok dengan kejadian stunting pada balita di Kabupaten Pekalongan.
Metode: Jenis penelitian adalah survai analitik dengan pendekatan case control. Sampel penelitian adalah balita yang mengalami stunting di Kecamatan Kesesi dan Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan sebanyak 62 orang terdiri dari 31 balita untuk kelompok kasus dan 31 balita untuk kelompok kontrol dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian adalah kuesioner dan lembar observasi. Analisis data menggunakan distibusi frekuensi, chi square dan regresi logistik.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 58,1% responden pada kelompok kasus tinggal di rumah dengan jamban yang sesuai standar, namun lebih rendah dibandingkan responden pada kelompok kontrol (87,1%). Terdapat 54,8% responden kelompok kasus tinggal di rumah yang tidak memiliki tempat sampah, sedangkan 77,4% responden kelompok kontrol memiliki tempat sampah. Responden kelompok kasus tinggal di rumah dengan air bersih yang sesuai standar sebesar 54,8%, namun responden kelompok kontrol lebih besar yaitu 83,9%. Terdapat 71% responden kelompok kasus tinggal di lingkungan yang terpapar asap rokok, namun 74,2% responden kelompok kontrol tinggal di lingkungan yang tidak terpapar asap rokok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan kepemilikan jamban (p: 0,023), kepemilikan tempat sampah (p: 0,019), kualitas air bersih (p: 0,028) dan paparan asap rokok (p: 0,001) dengan kejadian stunting pada balita. Kepemilikan jamban, kepemilikan tempat sampah dan paparan asap rokok secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian balita stunting dengan sumbangan sebesar 44,8%.
Simpulan: Paparan asap rokok merupakan faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kejadian stunting.
Kata kunci: Sanitasi; Asap Rokok; Stunting
ABSTRACT
Title: Correlation of Environmental Sanitation and Cigarette Smoke Exposure with the Incidence of Stunting in Toddlers Aged 25-60 Months in Paninggaran Sub-district, Pekalongan Regency
Background:Stunting is a child health problem caused by multiple factors, one of which is environmental factors. Children's health is influenced by environmental hygiene. Children who suffer from illness are at risk of stunting. This study aim to determined the relationship between environmental sanitation and cigarette smoke exposure with the incidence of stunting in toddlers in Pekalongan Regency.
Method:This type of research was analytical survey with a case control approach. The research sample was toddlers who were stunted in Kesesi District and Karangangar District, Pekalongan Regency, totalling 62 people consisting of 31 toddlers for the case group and 31 toddlers for the control group using purposive sampling technique. The research instruments were questionnaires and observation sheets. Data analysis used frequency distribution, chi square and logistic regression.
Result: The results showed that 58.1% of respondents in the case group lived in a house with a toilet that met the standards, but lower than respondents in the control group (87.1%). 54.8% of respondents in the case group lived in a house without a rubbish bin, while 77.4% of respondents in the control group had a rubbish bin. 54.8% of case group respondents lived in homes with clean water that met the standard, but 83.9% of control group respondents did not. 71% of case group respondents lived in an environment exposed to cigarette smoke, but 74.2% of control group respondents lived in an environment that was not exposed to cigarette smoke. There was a relationship between latrine ownership (p: 0.023), trash can ownership (p: 0.019), clean water quality (p: 0.028) and cigarette smoke exposure (p: 0.001) with the incidence of stunting in toddlers.
Conclusion: Cigarette smoke exposure is the most dominant factor affecting the incidence of stunting.
Keywords: Sanitation; Cigarette Smoke; Stunting
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-05-17 11:56:09