skip to main content

Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Paparan Asap Rokok dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 25–60 Bulan di Kabupaten Pekalongan

Magister Kesehatan Lingkungan Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Received: 30 Nov 2023; Revised: 8 Dec 2023; Accepted: 11 Dec 2023; Available online: 1 Mar 2024; Published: 17 May 2025.
Open Access Copyright (c) 2024 MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Stunting merupakan masalah kesehatan anak yang disebabkan oleh multidemsi, salah satunya faktor lingkungan. Kesehatan anak dipengaruhi oleh kebersihan lingkungan. Anak yang menderita sakit berisiko untuk mengalami stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dan paparan asap rokok dengan kejadian stunting pada balita di Kabupaten Pekalongan.

Metode: Jenis penelitian adalah survai analitik  dengan pendekatan case control. Sampel penelitian adalah balita yang mengalami stunting di Kecamatan Kesesi dan Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan sebanyak 62 orang terdiri dari 31 balita untuk kelompok kasus dan 31 balita untuk kelompok kontrol dengan teknik purposive sampling.  Instrumen penelitian adalah kuesioner dan lembar observasi. Analisis data menggunakan distibusi frekuensi, chi square dan regresi logistik.  

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 58,1% responden pada kelompok kasus tinggal di rumah dengan jamban yang sesuai standar, namun lebih rendah dibandingkan responden pada kelompok kontrol (87,1%). Terdapat 54,8% responden kelompok kasus tinggal di rumah yang tidak memiliki tempat sampah, sedangkan 77,4% responden kelompok kontrol memiliki tempat sampah. Responden kelompok kasus tinggal di rumah dengan air bersih yang sesuai standar sebesar 54,8%, namun responden kelompok kontrol lebih besar yaitu 83,9%. Terdapat 71% responden kelompok kasus tinggal di lingkungan yang terpapar asap rokok, namun 74,2% responden kelompok kontrol tinggal di lingkungan yang tidak terpapar asap rokok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan  kepemilikan jamban (p: 0,023), kepemilikan tempat sampah (p: 0,019), kualitas air bersih (p: 0,028) dan paparan asap rokok (p: 0,001) dengan kejadian stunting pada balita. Kepemilikan jamban, kepemilikan tempat sampah dan paparan asap rokok secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian balita stunting dengan sumbangan sebesar 44,8%.  

Simpulan: Paparan asap rokok merupakan faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kejadian stunting.

Kata kunci: Sanitasi; Asap Rokok; Stunting

 

ABSTRACT 

Title: Correlation of Environmental Sanitation and Cigarette Smoke Exposure with the Incidence of Stunting in Toddlers Aged 25-60 Months in Paninggaran Sub-district, Pekalongan Regency

Background:Stunting is a child health problem caused by multiple factors, one of which is environmental factors. Children's health is influenced by environmental hygiene. Children who suffer from illness are at risk of stunting. This study aim to determined the relationship between environmental sanitation and cigarette smoke exposure with the incidence of stunting in toddlers in Pekalongan Regency. 

Method:This type of research was analytical survey with a case control approach. The research sample was toddlers who were stunted in Kesesi District and Karangangar District, Pekalongan Regency, totalling 62 people consisting of 31 toddlers for the case group and 31 toddlers for the control group using purposive sampling technique.  The research instruments were questionnaires and observation sheets. Data analysis used frequency distribution, chi square and logistic regression.  

Result: The results showed that 58.1% of respondents in the case group lived in a house with a toilet that met the standards, but lower than respondents in the control group (87.1%). 54.8% of respondents in the case group lived in a house without a rubbish bin, while 77.4% of respondents in the control group had a rubbish bin. 54.8% of case group respondents lived in homes with clean water that met the standard, but 83.9% of control group respondents did not. 71% of case group respondents lived in an environment exposed to cigarette smoke, but 74.2% of control group respondents lived in an environment that was not exposed to cigarette smoke. There was a relationship between latrine ownership (p: 0.023), trash can ownership (p: 0.019), clean water quality (p: 0.028) and cigarette smoke exposure (p: 0.001) with the incidence of stunting in toddlers.  

Conclusion: Cigarette smoke exposure is the most dominant factor affecting the incidence of stunting.

Keywords: Sanitation; Cigarette Smoke; Stunting

 

Fulltext View|Download
Keywords: Sanitasi Lingkungan; Paparan Asap Rokok; Stunting

Article Metrics:

  1. Kartika dkk. Keperawatan Anak Dasar. Medan: Yayasan Kita Menulis; 2021
  2. Yuliana & Hakim. Darurat Stunting dengan Melibatkan Keluarga. Takalar Sulawesi Selatan: Yayasan Ahmad Cendekia Indonesia; 2019
  3. Simbolon. Pencegahan Stunting Melalui Intervensi Gizi Spesifik pada Ibu MenyusuiAnak Usia 0-24 Bulan. Makasar: Politeknik Kemenkes; 2019
  4. Word Bank. Prevance of stunting, height for age (% of children under 5) [Internet]. 2020. Tersedia pada: https://data.worldbank.org/
  5. Kemenkes RI. Hasil Survai Status Gizi Indoensia. Jakarta; 2021
  6. Saidah & Dewi. "Feeding Rule” Sebagai Pedoman Penatalaksanaan Kesulitan Makan pada Balita. Malang: Ahlimedia Press; 2020
  7. Rahmawati & Agustin. Cegah Stunting dengan Stimulasi Psikososial dan Keragaman Pangan. Malang: AE Publishing; 2020
  8. Kurniati & Sunarti. Stunting & Pencegahannya. Klaten: Lakhesia; 2020
  9. Sumampow dkk. Diare Balita: Suatu Tinjauan dari Bidang Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Deepublish Publisher; 2017
  10. Herlinadiyaningsih & Lucin. Ilmu Kesehatan Anak. Banyumas: Wawasan Ilmu; 2022
  11. Frimansyah. Keperawatan Kesehatan Anak Berbasis Teori dan Riset. Medan: Media Sains Indonesia; 2022
  12. Mirna. Dampak Kualitas Sanitasi Lingkungan Terhadap Stunting. Stamina. 2020;3(12)
  13. Anggraini. Faktor Sanitasi Lingkungan Penyebab Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat. Ris Kebidanan Indones. 2020;4(1)
  14. Arpiluana. Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita (0-59 Bulan) di Negara Berkembang dan Asia Tenggara. Litbang Kemenkes RI. Jakarta; 2018
  15. Helmiyati dkk. Stunting: Permasalahan dan Tantangannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University; 2020
  16. WHO. Tobacco control to improve child health and development: thematic brief [Internet]. 2021. Tersedia pada: https://www.who.int/publications/i/item/9789240022218
  17. Ahmad. Faktor Lingkungan dan Perilaku Orang Tua pada Balita Stunting di Kabupaten Gorontalo. J Ilm Umum dan Kesehat Aisyiyah. 2019;4(2)
  18. Sari. Kejadian Stunting berkaitan dengan Perilaku Merokok Orang Tua. J Ilmu Keperawatan Anak PPNI Jawa Teng. 2020;3(2)
  19. Zairinayati. Hubungan Hygiene dan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Stunting pada Balita. J Ilm Multi Sci Kesehat. 2019;10(1)
  20. Proverawati & Rahmawati. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Yogyakarta: Nuha Medika; 2019
  21. Kemenkes RI. Situasi Diare di Indonesia. Jakarta; 2015
  22. Purba dkk. Kesehatan dan Gizi untuk Anak. Medan: Yayasan Kita Menulis; 2020
  23. Masniati. Perilaku Petugas dalam Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok. Pekalongan: NEM; 2019
  24. Damarawati. Pengaruh Status Paparan Asap Rokok pada Ibu Hamil sebagai Perokok Pasif dengan Berat Badan Lahir di Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember. J Agromedicine Med Sci. 2020;6(2)
  25. Ardiningsih. Waspadai Gizi Balita Anda. Jakarta: Elex Media Komputindo; 2018
  26. Triwibowo & Pusphandani. Pengantar Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Nuha Medika; 2019
  27. Andarini. Pengaruh Rokok terhadap Ibu Hamil dan Neonatus, Tinjauan di Rumah Sakit Persahabatan. J Respirasi Indones. 2023;33(3)

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-05-17 11:56:09

No citation recorded.