skip to main content

Gangguan Mental Emosional dan Peningkatan Tekanan Darah di Samarinda

1Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Mulawarman, Indonesia

2Faculty of Public Health, Mulawarman University, Samarinda, Indonesia, 75123, Indonesia

Received: 9 Dec 2024; Revised: 12 Jan 2025; Accepted: 2 Feb 2025; Published: 15 Mar 2025.
Editor(s): Suci Amalia, S.Gz., M.Gz
Open Access Copyright (c) 2025 MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Masalah kesehatan jiwa yang sebagian besar merupakan gangguan mental emosional masih belum terselesaikan hingga saat ini, baik di tingkat global maupun nasional, sejalan dengan peningkatan kasus penyakit kardiovaskular yang sebagian besar ditandai dengan peningkatan tekanan darah atau hipertensi. Dimana salah satu faktor terjadinya peningkatan tekanan darah adalah adanya perubahan emosi yang labil yang merupakan gangguan mental emosional. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara gangguan mental emosional dan peningkatan tekanan darah di wilayah kerja UPTD Puskesmas Baqa tahun 2023.
Metode: Penelitian menggunakan desain cross-sectional, sampel sebesar 265 pasien dari 782 total populasi. Data diperoleh melalui data sekunder hasil pemeriksaan tekanan darah dalam skrining Penyakit Tidak Menular dan Self Reporting Questionnaire-20 (SRQ-20) tahun 2023. Analisis data menggunakan uji univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square. Kriteria eksklusi meliputi data pemeriksaan tekanan darah dan kuesioner SRQ-20 tahun 2023 yang tidak lengkap, data pasien yang terdiagnosa gangguan jiwa atau mental emosional dan atau data pasien dengan diagnosa hipertensi.
Hasil: Dari penelitian menunjukkan persentase pasien yang mengalami gangguan mental emosional disertai dengan peningkatan tekanan darah sebesar 56,8% dan terdapat hubungan antara gangguan mental emosional terhadap peningkatan tekanan darah pasien di wilayah kerja UPTD Puskesmas Baqa tahun 2023 (p < 0,05). (p=0.000 PR=5.176, 95% CI=3.252-8.238)
Simpulan: Dengan adanya hubungan antara gangguan mental emosional dengan peningkatam tekanan darah diharapkan tenaga kesehatan dapat meningkatkan pelaksanaan skrining kesehatan jiwa sehingga dapat mendeteksi gangguan mental emosional sehingga tidak terjadi peningkatan tekanan darah yang sebagian besar dapat menyebakan penyakit kardiovaskular.

Kata kunci: Gangguan mental emosional; Peningkatan tekanan darah; Hipertensi; SRQ-20

 

ABSTRACT
Title: Mental Emotional Disorder and Elevated Blood Pressure in Samarinda

Background: Mental health problems, most of which are mental emotional disorders, are still unresolved today, both at the global and national levels, in line with the increase in cases of cardiovascular disease, most of which are characterized by increased blood pressure or hypertension. Where one of the factors for the increase in blood pressure is the change in unstable emotions which is a mental emotional disorder. So this study aims to find the relationship between mental emotional disorders and increased blood pressure in the work area of UPTD Puskesmas Baqa in 2023.
Method: The study used a cross-sectional design, a sample of 265 patients from 782 total population. Data were obtained through secondary data from blood pressure examination results in Non-Communicable Disease screening and Self Reporting Questionnaire-20 (SRQ-20) in 2023. Data were analyzed using univariate and bivariate tests using the Chi-Square test. Exclusion criteria included incomplete blood pressure examination data and SRQ-20 questionnaire in 2023, patient data diagnosed with mental or mental emotional disorders and or patient data with hypertension diagnoses.
Result: The results showed that the percentage of patients who experienced mental emotional disorders accompanied by increased blood pressure was 56.8% and there was a relationship between mental emotional disorders and increased blood pressure in the working area of UPTD Puskesmas Baqa in 2023 (p < 0.05). (p=0.000 PR=5.176, 95% CI=3.252-8.238)
Conclusion: With the relationship between mental emotional disorders and increased blood pressure, it is hoped that health workers can improve the implementation of mental health screening so that they can detect mental emotional disorders so that there is no increase in blood pressure which can mostly cause cardiovascular disease.

Keywords: Emotional mental disorders; Increased blood pressure; Hypertension; SRQ-20

Fulltext View|Download
Keywords: gangguan mental emosional; peningkatan tekanan darah; hipertensi; SRQ-20

Article Metrics:

  1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Kemenkes Beberkan Masalah Permasalahan Kesehatan Jiwa di Indonesia [Internet]. Redaksi Sehat Negeriku. 2021 [cited 2024 Dec 2]. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20211007/1338675/kemenkes-beberkan-masalah-permasalahan-kesehatan-jiwa-di-indonesia/
  2. Babak A, Motamedi N, Mousavi SZ, Ghasemi N. Effects of Mindfulness-Based Stress Reduction on Blood Pressure, Mental Health, and Quality of Life in Hypertensive Adult Women: A Randomized Clinical Trial Study. J Tehran Univ Hear Cent. 2022;17(3):127–33
  3. Turana Y, Tengkawan J, Chia YC, Shin J, Chen CH, Park S, et al. Mental health problems and hypertension in the elderly: Review from the HOPE Asia Network. J Clin Hypertens. 2021;23(3):504–12
  4. Kemenkes RI. LAPORAN SKI 2023 DALAM ANGKA_REVISI I_OK.pdf - Google Drive [Internet]. Kemenkes RI. 2023. Available from: https://drive.google.com/file/d/1rjNDG_f8xG6-Y9wmhJUnXhJ-vUFevVJC/view
  5. Chua KC, Hahn JS, Farrell S, Jolly A, Khangura R, Henderson C. Mental health literacy: A focus on daily life context for population health measurement. SSM - Ment Heal [Internet]. 2022;2(October 2021):100118. Available from: https://doi.org/10.1016/j.ssmmh.2022.100118
  6. Khasanah DA, Junaedi MP, ’Amaliyah MN, Triandari L, Nelissa D, Wagner I. Hubungan Tingkat Kecemasan dan Tekanan Darah Pada Karyawan Universitas Panca Bhakti. FISIO MU Physiother Evidences. 2023;4(2):176–80
  7. Yuri Ekaningrum A. Hubungan Asupan Natrium, Lemak, Gangguan Mental Emosional, Dan Gaya Hidup Dengan Hipertensi Pada Dewasa Di Dki Jakarta. J Nutr Coll [Internet]. 2021;10(2):82–92. Available from: http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/
  8. Idaiani S, Wahyuni HS. Hubungan Gangguan Mental Emosional dengan Hipertensi pada Penduduk Indonesia. Media Penelit dan Pengemb Kesehat. 2017;26(3):137–44
  9. Forte G, Favieri F, Pazzaglia M, Casagrande M. Mental and Body Health: The Association between Psychological Factors, Overweight, and Blood Pressure in Young Adults. J Clin Med. 2022;11(7)
  10. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. KMK RI No HK.01.7/Menkes/2015/2023/ tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer. Kemenkes RI [Internet]. 2023;1–19. Available from: http://www.scopus.com/inward/record.url?eid=2-s2.0-84865607390&partnerID=tZOtx3y1%0Ahttp://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=2LIMMD9FVXkC&oi=fnd&pg=PR5&dq=Principles+of+Digital+Image+Processing+fundamental+techniques&ots=HjrHeuS_
  11. Prahastuti NF. Analisis Properti Psikometris pada Instrumen Self-Reported Questionnaire (SRQ)-20 dengan Rasch Model. Insa J Psikol dan Kesehat Ment. 2023;8(2):148–73

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-07-05 17:31:55

No citation recorded.