1Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Mulawarman, Indonesia
2Faculty of Public Health, Mulawarman University, Samarinda, Indonesia, 75123, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{MKMI68867, author = {Vicca Yulia Insany and Ratih Wirapuspita Wisnuwardani}, title = {Gangguan Mental Emosional dan Peningkatan Tekanan Darah di Samarinda}, journal = {MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA}, volume = {24}, number = {1}, year = {2025}, keywords = {gangguan mental emosional; peningkatan tekanan darah; hipertensi; SRQ-20}, abstract = { Latar belakang: Masalah kesehatan jiwa yang sebagian besar merupakan gangguan mental emosional masih belum terselesaikan hingga saat ini, baik di tingkat global maupun nasional, sejalan dengan peningkatan kasus penyakit kardiovaskular yang sebagian besar ditandai dengan peningkatan tekanan darah atau hipertensi. Dimana salah satu faktor terjadinya peningkatan tekanan darah adalah adanya perubahan emosi yang labil yang merupakan gangguan mental emosional. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara gangguan mental emosional dan peningkatan tekanan darah di wilayah kerja UPTD Puskesmas Baqa tahun 2023. Metode: Penelitian menggunakan desain cross-sectional, sampel sebesar 265 pasien dari 782 total populasi. Data diperoleh melalui data sekunder hasil pemeriksaan tekanan darah dalam skrining Penyakit Tidak Menular dan Self Reporting Questionnaire-20 (SRQ-20) tahun 2023. Analisis data menggunakan uji univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square. Kriteria eksklusi meliputi data pemeriksaan tekanan darah dan kuesioner SRQ-20 tahun 2023 yang tidak lengkap, data pasien yang terdiagnosa gangguan jiwa atau mental emosional dan atau data pasien dengan diagnosa hipertensi. Hasil: Dari penelitian menunjukkan persentase pasien yang mengalami gangguan mental emosional disertai dengan peningkatan tekanan darah sebesar 56,8% dan terdapat hubungan antara gangguan mental emosional terhadap peningkatan tekanan darah pasien di wilayah kerja UPTD Puskesmas Baqa tahun 2023 (p < 0,05). (p=0.000 PR=5.176, 95% CI=3.252-8.238) Simpulan: Dengan adanya hubungan antara gangguan mental emosional dengan peningkatam tekanan darah diharapkan tenaga kesehatan dapat meningkatkan pelaksanaan skrining kesehatan jiwa sehingga dapat mendeteksi gangguan mental emosional sehingga tidak terjadi peningkatan tekanan darah yang sebagian besar dapat menyebakan penyakit kardiovaskular. Kata kunci: Gangguan mental emosional; Peningkatan tekanan darah; Hipertensi; SRQ-20 ABSTRACT Title: Mental Emotional Disorder and Elevated Blood Pressure in Samarinda Background: Mental health problems, most of which are mental emotional disorders, are still unresolved today, both at the global and national levels, in line with the increase in cases of cardiovascular disease, most of which are characterized by increased blood pressure or hypertension. Where one of the factors for the increase in blood pressure is the change in unstable emotions which is a mental emotional disorder. So this study aims to find the relationship between mental emotional disorders and increased blood pressure in the work area of UPTD Puskesmas Baqa in 2023. Method: The study used a cross-sectional design, a sample of 265 patients from 782 total population. Data were obtained through secondary data from blood pressure examination results in Non-Communicable Disease screening and Self Reporting Questionnaire-20 (SRQ-20) in 2023. Data were analyzed using univariate and bivariate tests using the Chi-Square test. Exclusion criteria included incomplete blood pressure examination data and SRQ-20 questionnaire in 2023, patient data diagnosed with mental or mental emotional disorders and or patient data with hypertension diagnoses. Result: The results showed that the percentage of patients who experienced mental emotional disorders accompanied by increased blood pressure was 56.8% and there was a relationship between mental emotional disorders and increased blood pressure in the working area of UPTD Puskesmas Baqa in 2023 (p < 0.05). (p=0.000 PR=5.176, 95% CI=3.252-8.238) Conclusion: With the relationship between mental emotional disorders and increased blood pressure, it is hoped that health workers can improve the implementation of mental health screening so that they can detect mental emotional disorders so that there is no increase in blood pressure which can mostly cause cardiovascular disease. Keywords: Emotional mental disorders; Increased blood pressure; Hypertension; SRQ-20 }, issn = {2775-5614}, pages = {23--26} doi = {10.14710/mkmi.24.1.23-26}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mkmi/article/view/68867} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang: Masalah kesehatan jiwa yang sebagian besar merupakan gangguan mental emosional masih belum terselesaikan hingga saat ini, baik di tingkat global maupun nasional, sejalan dengan peningkatan kasus penyakit kardiovaskular yang sebagian besar ditandai dengan peningkatan tekanan darah atau hipertensi. Dimana salah satu faktor terjadinya peningkatan tekanan darah adalah adanya perubahan emosi yang labil yang merupakan gangguan mental emosional. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara gangguan mental emosional dan peningkatan tekanan darah di wilayah kerja UPTD Puskesmas Baqa tahun 2023.Metode: Penelitian menggunakan desain cross-sectional, sampel sebesar 265 pasien dari 782 total populasi. Data diperoleh melalui data sekunder hasil pemeriksaan tekanan darah dalam skrining Penyakit Tidak Menular dan Self Reporting Questionnaire-20 (SRQ-20) tahun 2023. Analisis data menggunakan uji univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square. Kriteria eksklusi meliputi data pemeriksaan tekanan darah dan kuesioner SRQ-20 tahun 2023 yang tidak lengkap, data pasien yang terdiagnosa gangguan jiwa atau mental emosional dan atau data pasien dengan diagnosa hipertensi.Hasil: Dari penelitian menunjukkan persentase pasien yang mengalami gangguan mental emosional disertai dengan peningkatan tekanan darah sebesar 56,8% dan terdapat hubungan antara gangguan mental emosional terhadap peningkatan tekanan darah pasien di wilayah kerja UPTD Puskesmas Baqa tahun 2023 (p < 0,05). (p=0.000 PR=5.176, 95% CI=3.252-8.238)Simpulan: Dengan adanya hubungan antara gangguan mental emosional dengan peningkatam tekanan darah diharapkan tenaga kesehatan dapat meningkatkan pelaksanaan skrining kesehatan jiwa sehingga dapat mendeteksi gangguan mental emosional sehingga tidak terjadi peningkatan tekanan darah yang sebagian besar dapat menyebakan penyakit kardiovaskular.
Kata kunci: Gangguan mental emosional; Peningkatan tekanan darah; Hipertensi; SRQ-20
ABSTRACT Title: Mental Emotional Disorder and Elevated Blood Pressure in Samarinda
Background: Mental health problems, most of which are mental emotional disorders, are still unresolved today, both at the global and national levels, in line with the increase in cases of cardiovascular disease, most of which are characterized by increased blood pressure or hypertension. Where one of the factors for the increase in blood pressure is the change in unstable emotions which is a mental emotional disorder. So this study aims to find the relationship between mental emotional disorders and increased blood pressure in the work area of UPTD Puskesmas Baqa in 2023.Method: The study used a cross-sectional design, a sample of 265 patients from 782 total population. Data were obtained through secondary data from blood pressure examination results in Non-Communicable Disease screening and Self Reporting Questionnaire-20 (SRQ-20) in 2023. Data were analyzed using univariate and bivariate tests using the Chi-Square test. Exclusion criteria included incomplete blood pressure examination data and SRQ-20 questionnaire in 2023, patient data diagnosed with mental or mental emotional disorders and or patient data with hypertension diagnoses.Result: The results showed that the percentage of patients who experienced mental emotional disorders accompanied by increased blood pressure was 56.8% and there was a relationship between mental emotional disorders and increased blood pressure in the working area of UPTD Puskesmas Baqa in 2023 (p < 0.05). (p=0.000 PR=5.176, 95% CI=3.252-8.238)Conclusion: With the relationship between mental emotional disorders and increased blood pressure, it is hoped that health workers can improve the implementation of mental health screening so that they can detect mental emotional disorders so that there is no increase in blood pressure which can mostly cause cardiovascular disease.
Keywords: Emotional mental disorders; Increased blood pressure; Hypertension; SRQ-20
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-07-05 17:31:55