DOI: https://doi.org/10.14710/mkmi.24.1.27-34

Benarkah Survey Budaya Keselamatan Pasien dapat Meningkatkan Budaya Keselamatan Pasien di Rumah Sakit?

1Stikes Yayasan RS Dr. Soetomo, Surabaya, Indonesia

2Rumah Sakit X Jombang, Indonesia, Indonesia

3Universitas Airlangga, Indonesia, Indonesia

4 Universitas Muhammadiyah Lamongan, Indonesia, Indonesia

View all affiliations
Received: 11 Jan 2025; Revised: 30 Jan 2025; Accepted: 10 Feb 2025; Published: 15 Mar 2025.
Editor(s): Suci Amalia, S.Gz., M.Gz
Open Access Copyright (c) 2025 MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Berdasarkan laporan keselamatan pasien RS X dapat diketahui pada tahun 2021 terdapat 9 insiden keselamatan pasien. Selain itu respon time pelaporan insiden selama tahun 2021 masih belum memenuhi target yang telah ditentukan. Respon time merupakan salah satu bentuk budaya keselamatan pasien rumah sakit. Semakin cepat respon time pelaporan menunjukkan bahwa budaya keselamatan pasien itu baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan hasil survey budaya keselamatan pasien pada karyawan di RS X Jombang tahun 2020 dan 2023 berdasarkan instrumen kuesioner AHRQ.
Metode: Jenis penelitian ini kuantitatif analitik dengan desain cross-sectional. Penelitian ini menggunakan data sekunder hasil survey yang dilakukan oleh Rumah Sakit X Jombang. Total karyawan Rumah Sakit X Jombang sebanyak 261, sedangkan yang mengisi kuesioner hanya 255 pada tahun 2020 dan 146 pada tahun 2023. Analisis data menggunakan Independent T Test dan Wilcoxon Man Whitney Test.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan hasil survey budaya keselamatan pasien tahun 2020 dan 2023. Hasil uji Wilcoxon Man Whitney menunjukkan bahwa hanya variabel Teamwork Within Units, Teamwork Across Units, dan Number of Events Reported yang berbeda antara tahun 2020 dengan tahun 2023.
Simpulan: Tidak ada perbedaan nilai budaya keselamatan pasien pasien pada tahun 2020 dan 2023.

Kata kunci: AHRQ; Rumah Sakit; Survey Budaya Keselamatan Pasien.

 

ABSTRACT
Title: Is it Patient Safety Culture Survey Improve Patient Safety Culture in Hospital?

Background: Based on the patient safety report of Hospital X, it knew that in 2021 there were 9 patient safety incidents. In addition, the response time for reporting incidents during 2021 still did not meet the target. Response time is one of patient safety culture. The faster response time for reporting indicates that the patient safety culture is good. This objective to analyze the differences of the patient safety culture at Hospital X Jombang in 2020 and 2023 based on the AHRQ questionnaire instrument.

Method: This research is quantitative analytical with a cross-sectional research design. This study uses secondary data from a survey conducted by Hospital X Jombang. Total employees at X Jombang Hospital is 261, while only 255 completed the questionnaire in 2020 and 146 in 2023. Data analysis used the Independent T Test and Wilcoxon Man Whitney Test.
Result: The results of the study showed that there was no difference in the patient safety culture survey scores in 2020 and 2023 at Hospital X. The results of the Wilcoxon Man Whitney test show that only Teamwork Within Units, Teamwork Across Units, and Number of Events Reported are different between 2020 and 2023.
Conclusion: There is no difference in patient safety culture in 2020 and 2023

Keywords: AHRQ; Hospital; Patient Safety Culture Survey

ABSTRAK

Latar belakang:Berdasarkan laporan keselamatan pasien RS X dapat diketahui pada tahun 2021 terdapat 9 insiden keselamatan pasien. Selain itu respon time pelaporan insiden selama tahun 2021 masih belum memenuhi target yang telah ditentukan. Respon time merupakan salah satu bentuk budaya keselamatan pasien rumah sakit. Semakin cepat respon time pelaporan menunjukkan bahwa budaya keselamatan pasien itu baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan hasil survey budaya keselamatan pasien pada karyawan di RS X Jombang tahun 2020 dan 2023 berdasarkan instrumen kuesioner AHRQ.

Metode:Jenis penelitian ini kuantitatif analitik dengan desain cross-sectional. Penelitian ini menggunakan data sekunder hasil survey yang dilakukan oleh Rumah Sakit X Jombang.Total karyawan Rumah Sakit X Jombang sebanyak 261, sedangkan yang mengisi kuesioner hanya 255 pada tahun 2020 dan 146 pada tahun 2023. Analisis data menggunakan Independent T Test dan Wilcoxon Man Whitney Test.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan hasil survey budaya keselamatan pasien tahun 2020 dan 2023. Hasil uji Wilcoxon Man Whitneymenunjukkan bahwa hanyavariabel Teamwork Within Units, Teamwork Across Units, dan Number of Events Reported yang berbeda antara tahun 2020 dengan tahun 2023.

Simpulan: Tidak ada perbedaan nilai budaya keselamatan pasien pasien pada tahun 2020 dan 2023.

 

Kata kunci:AHRQ; Rumah Sakit; Survey Budaya Keselamatan Pasien.

 


ABSTRACT

Title: Is it Patient Safety Culture Survey Improve Patient Safety Culture in Hospital?

 

Background:Based on the patient safety report of Hospital X, it knew that in 2021 there were 9 patient safety incidents. In addition, the response time for reporting incidents during 2021 still did not meet the target. Response time is one of patient safety culture. The faster response time for reporting indicates that the patient safety culture is good. This objective to analyze the differences of the patient safety culture at Hospital X Jombang in 2020 and 2023 based on the AHRQ questionnaire instrument.

Method:This research is quantitative analytical with a cross-sectional research design. This study uses secondary data from a survey conducted by Hospital X Jombang.Total employees at X Jombang Hospital is 261, while only 255 completed the questionnaire in 2020 and 146 in 2023. Data analysis used the Independent T Test and Wilcoxon Man Whitney Test. 

Result:The results of the study showed that there was no difference in the patient safety culture survey scores in 2020 and 2023 at Hospital X. The results of the Wilcoxon Man Whitney test show that only Teamwork Within Units, Teamwork Across Units, and Number of Events Reported are different between 2020 and 2023.

Conclusion:There is no difference in patient safety culture in 2020 and 2023

 

KeywordsAHRQ; Hospital; Patient Safety Culture Survey

Fulltext View|Download
Keywords: AHRQ; rumah sakit; survey budaya keselamatan pasien.

Article Metrics:

Article Info
Section: Research Article
Language : ID
Recent articles
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting di Wilayah Kelurahan Masjid Kota Samarinda Pengaruh Pemberian Kudapan Berbasis Ikan Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri yang Mengalami Anemia Gangguan Mental Emosional dan Peningkatan Tekanan Darah di Samarinda Pengaruh Akreditasi Rumah Sakit Terhadap Patient Safety Culture : Literature Review More recent articles
Most cited articles
Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis Paru di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri Analisis Karakteristik Lingkungan Pada Kejadian Leptospirosis di Kabupaten Demak Jawa Tengah Tahun 2009 Rokok, Pola Pemasaran dan Perilaku Merokok Siswa SMA/Sederajat di Kota Semarang Infeksi Nosokomial di RSUD Setjonegoro Kabupaten Wonosobo Perilaku Wanita Pekerja Seks dalam Pencegahan Infeksi Menular Seksual (Studi Kualitatif Pada Anak Asuh di Lokalisasi Gembol, Sukosari, Bawen, Kabupaten Semarang) More cited articles
  1. Aisy RD. Budaya Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit. 2019;
  2. Nasution ER. Isu Terkini Peningkatan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit. 2020;
  3. Departemen Kesehatan. Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Jakarta; 2006
  4. Kementerian Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien [Internet]. Indonesia; 2017. Available from: www.peraturan.go.id
  5. Marselina EV, Prayitno H, Ismara KI. Dimensi Budaya Keselamatan Pasien dan Insiden Keselamatan Pasien di RS X Kota Malang. Jurnal Penelitian Kesehatan “Suara Forikes” (Journal of Health Research “Forikes Voice”). 2023;14(2):275–9
  6. Negara Republik Indonesua. Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Indonesia; 2009
  7. Kementerian Kesehatan. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1128 Tahun 2022 Tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit. 2022
  8. Mustamin AY, Pratama YY, Mohamad SW, Putri TE, Marwati TA, Sulistyawati S. Analisis Budaya Keselamatan Pasien di Klinik Pratama: Literature Review. Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia. 2022;18(2)
  9. Agency for Healthcare Research. Hospital Survey on Patient Safety Culture: User’s Guide [Internet]. 2016. Available from: http://www.ahrq.gov
  10. Agbar F, Zhang S, Wu Y, Mustafa M. Effect of patient safety education interventions on patient safety culture of health care professionals: Systematic review and meta-analysis. Nurse Educ Pract. 2023;67:103565
  11. Afandi AT, Pramita AD, Nur KRM, Handoko YT. Gambaran Budaya Keselamatan Pasien di Rumah Sakit: Studi Kasus pada Area Manajemen Pelayanan. SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat. 2023;2(4):894–902
  12. Alsabri M, Boudi Z, Lauque D, Dias RD, Whelan JS, Östlundh L, et al. Impact of Teamwork and Communication Training Interventions on Safety Culture and Patient Safety in Emergency Departments: A Systematic Review. J Patient Saf. 2022;18(1):e351–61
  13. Schulson LB, Novack V, Folcarelli PH, Stevens JP, Landon BE. Inpatient Patient Safety Events In Vulnerable Populations: A Retrospective Cohort Study. BMJ Qual Saf. 2021;30(5):372–9
  14. Hellings J, Schrooten W, Klazinga NS, Vleugels A. Improving Patient Safety Culture. Int J Health Care Qual Assur. 2010;23(5):489–506
  15. GOVL TDTMcMs, PPM&E Bc. Fostering Strategic Change Through Organization Learning and Continuous Improvement. Organization Development Journal. 2022;40(4):26–38

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-07-03 10:41:15

No citation recorded.