BibTex Citation Data :
@article{MKTS3941, author = {Djoko Legono}, title = {Sediment Bypass Modelling of Volcanic Rivers (A Case Study: Boyong River, Merapi Mount, Indonesia)}, journal = {MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL}, volume = {14}, number = {2}, year = {2012}, keywords = {bangunan pengalihan sedimen, daya perusak, imbangan sedimen}, abstract = { Sedimen yang diangkut oleh sungai-sungai yang berasal dari gunung berapi sering mempunyai jumlah yang sangat banyak sehingga dapat mengundang permasalahan berupa daya rusak yang ditimbulkan ataupun bahkan dampak negatif lainnya. Penanggulangan yang telah ditempuh selama ini adalah dengan cara membangun bangunan pengendali sediment atau bangunan sabo yang ditujukan untuk mengurangi besarnya daya perusak tersebut dengan cara menahan laju aliran sediment yang mengalir ke hilir. Dalam hal suplai sedimen dari gunung berapi tersebut relative besar maka kehadiran bangunan sabo terlihat nyata manfaatnya. Namun pada saat dimana suplai sedimen berkurang, maka kehadiran bangunan sabo sering dinilai sebagai penyebab utama terjadinya degradasai dasar sungai di ruas-ruas sungai sebelah hilir bangunan sabo. Paper ini membahas hasil studi tentang efektivitas suatu bangunan pengalihan sedimen (sediment bypass), dalam rangka mengurangi besarnya suplai sedimen yang masuk pada suatu sungai, yang kemudian dialihkan pada sungai yang lain. Studi dilakukan dengan mengambil kasus Kali Boyong dan Kali Kuning yang berhulu di puncak Gunung Merapi, Daerah Istimewa Yogyakarta. Teori pendekatan imbangan sedimen diaplikasikan pada suatu geometri bangunan pengalihan, yang selanjutnya diperbandingkan dengan hasil pengujian model fisik. Hasil studi menunjukkan bahwa aplikasi persamaan imbangan air (konservasi massa) pada bangunan pengalihan sedimen mempunyai nilai yang mendekati dengan hasil yang diperoleh dari pengujian model fisik. Hasil studi dapat digunakan untuk menentukan geometri yang sesuai dengan rencana penetapan jumlah pengalihan sedimen dari Kali Boyong ke Kali Kuning. Kata kunci: bangunan pengalihan sedimen, daya perusak, imbangan sedimen Permalink: http://www.ejournal.undip.ac.id/index.php/mkts/article/view/3941 [How to cite: Legono, D., 2006, Sediment Bypass Modelling of Volcanic Rivers (A Case Study: Boyong River, Merapi Mount, Indonesia), Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil , Volume 14, Nomor 2, pp. 142-149] }, issn = {25496778}, pages = {142--149} doi = {10.14710/mkts.v14i2.3941}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mkts/article/view/3941} }
Refworks Citation Data :
Sedimen yang diangkut oleh sungai-sungai yang berasal dari gunung berapi sering mempunyai jumlah yang sangat banyak sehingga dapat mengundang permasalahan berupa daya rusak yang ditimbulkan ataupun bahkan dampak negatif lainnya. Penanggulangan yang telah ditempuh selama ini adalah dengan cara membangun bangunan pengendali sediment atau bangunan sabo yang ditujukan untuk mengurangi besarnya daya perusak tersebut dengan cara menahan laju aliran sediment yang mengalir ke hilir. Dalam hal suplai sedimen dari gunung berapi tersebut relative besar maka kehadiran bangunan sabo terlihat nyata manfaatnya. Namun pada saat dimana suplai sedimen berkurang, maka kehadiran bangunan sabo sering dinilai sebagai penyebab utama terjadinya degradasai dasar sungai di ruas-ruas sungai sebelah hilir bangunan sabo. Paper ini membahas hasil studi tentang efektivitas suatu bangunan pengalihan sedimen (sediment bypass), dalam rangka mengurangi besarnya suplai sedimen yang masuk pada suatu sungai, yang kemudian dialihkan pada sungai yang lain. Studi dilakukan dengan mengambil kasus Kali Boyong dan Kali Kuning yang berhulu di puncak Gunung Merapi, Daerah Istimewa Yogyakarta. Teori pendekatan imbangan sedimen diaplikasikan pada suatu geometri bangunan pengalihan, yang selanjutnya diperbandingkan dengan hasil pengujian model fisik. Hasil studi menunjukkan bahwa aplikasi persamaan imbangan air (konservasi massa) pada bangunan pengalihan sedimen mempunyai nilai yang mendekati dengan hasil yang diperoleh dari pengujian model fisik. Hasil studi dapat digunakan untuk menentukan geometri yang sesuai dengan rencana penetapan jumlah pengalihan sedimen dari Kali Boyong ke Kali Kuning.
Kata kunci: bangunan pengalihan sedimen, daya perusak, imbangan sedimen
Permalink: http://www.ejournal.undip.ac.id/index.php/mkts/article/view/3941
[How to cite: Legono, D., 2006, Sediment Bypass Modelling of Volcanic Rivers (A Case Study: Boyong River, Merapi Mount, Indonesia), Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil, Volume 14, Nomor 2, pp. 142-149]
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-12-21 11:20:04